02/12/17

Grab Your Imagination #1

Sasi Siap Terbang

Sasi adalah seekor burung yang tinggal di atas sebuah dahan pohon. Sasi baru saja keluar dari cangkang telur bersamaan dengan saudara-saudaranya. Seperti saudara-saudaranya, Ciku dan Mimu, saat baru keluar segera mencari sosok induknya. Sang induk datang tepat pada waktunya, setelah seharian mencari makan untuk dibawa ke sarang.

Ciap ciap ciap, sambut ketiga anak burung ketika melihat induknya membawakan ulat lezat untuk mereka.

Semakin hari, Sasi dan kedua saudaranya tumbuh semakin besar. Sang Induk Burung mulai mengajak ketiga anaknya untuk belajar terbang. Ciku dan Mimu sangat bersemangat belajar terbang. Wah, tapi dimana Sasi? Sasi ternyata bersembunyi di balik dedaunan.

"Kenapa kamu bersembunyi di situ, Sasi? Ayo kita belajar terbang bersama... " Sang Induk menghampiri Sasi.
"Aku tidak mau belajar. Aku mau di sarang saja!" jawab Sasi.
"Kenapa kamu tidak mau? Lihat serunya Ciku dan Mimu mencoba untuk terbang. Kamu tidak mau merasakan serunya?" bujuk Sang Induk.
"Ngga mau!"
"Ya, sudah. Tidak apa-apa kalau Sasi belum siap."

Beberapa hari kemudian, Ciku dan Mimu sudah bisa terbang dengan baik. Makin hari makin jauh perginya. Setiap hari, Ciku dan Mimu pergi terbang entah kemana. Sepulangnya, selalu membawa oleh-oleh cerita seru.

"Ibuu... Tadi aku terbang ke taman bunga. Aku melihat banyaaak sekali bunga cantik berwarna-warni. Ada merah, biru, ungu, kuning, juga warna jingga. Bentuknya juga lucu-lucuuu. Aku suka melihatnya dari atas, Bu. Inddaah sekali, " cerita Mimu suatu kali.

"Ibu, Ibu..., tadi di pinggir sungai itu ada ada suara nyanyian yang lucu. Ternyata ada banyak katak di situ yang sedang bernyanyi. Mereka kelihatannya senang karena hujam sudah turun. Aku tadi hampir kehujanan, lalu aku berteduh di sebuah pohon, " Ciku tak kalah seru bercerita.
Begitu seterusnya Ciku dan Mimu bercerita pengalaman yang ditemui saat terbang menjelajah tempat-tempat baru. Sang Induk mendengarkan dengan seksama cerita mereka.
"Wah, pasti menyenangkan yaa, bisa melihat tempat baru dan hal baru."

Sasi ikut mendengarkan cerita saudara-saudaranya dengan penuh kekaguman. Lalu timbul rasa sedih karena ia belum pernah melihat secara langsung apa yang sudah dilihat oleh saudara-saudaranya.

Sang Induk menghampiri Sasi yang sedang bersedih.
"Ada apa, Sasi?"
"Aku sedih, Bu... Ciku dan Mimu bisa pergi ke berbagai tempat. Mereka bisa menemukan banyak hal seru dan menarik. Tapi aku cuma ada di sarang ini. Tidak tau bagaimana caranya bisa ke tempat-tempat yang indah dan menarik. " jawab Sasi dengan muka sedih. Sang Induk lalu tersenyum dan memeluk Sasi dengan lembut.
"Sasi, kamu ingin bisa merasakan pengalaman seperti Ciku dan Mimu?" Sasi mengangguk.
"Yuk kita coba terbang. Kamu sudah coba?"
"Tapi, aku takut, Bu... "
"Jangan khawatir, Ibu akan menemani Sasi untuk memulai."
Sejenak Sasi berpikir, lalu bertanya," memangnya kenapa aku harus belajar terbang, Bu? "
"Karena dengan engkau terbang dan menjelajahi angkasa, kau akan bisa melihat dunia, melihat serunya ombak berkejaran di pantai, indah warna-warninya bunga. Kamu akan mendengar banyak nyanyian indah yang tidak biaa kamu temukan di sarang ini. Jadi, ayuk kita terbang. "

Sasi mulai membayangkan dirinya mengangkasa dengan kedua sayapnya, dan menemukan berbagai hal menarik.

Lalu dengan mantapnya, Sasi berkata,
"Aku siap terbang, Bu! "

🔰🔰🔰🔰🔰🔰🔰🔰🔰🔰🔰🔰🔰🐦🐦🐦🐦
Dongeng ini tercipta adalah karena inspirasi dari apa yang Ibuk alami di rumah. Yaitu, Hanan yang belum bersemangat belajar membaca.

Alhamdulillah ide menulis dongeng ini mengalir lancar, sehingga bis selesai dalam waktu satu jam. Kemudahan dari Allah. Padahal selama ini merasa udah menyerah duluan untuk urusan menulis fiksi.

Tidak ada komentar:

Hari-hari Bersama OAT

Sudah sejak bulan Mei aku akrab dengan OAT alias obat anti tuberkulosis. Sejak Fariha divonis positif TB, rutinitas bertambah setiap pagi. S...