11/12/17

Grab Your Imagination #7

Di sudut lantai sebuah rumah, ada sebuah mobil-mobilan berwarna hijau sedang menangis.
"Huuuhuuhuu..., Huuuhuuhuu... "

Di sudut yang lain, si Tomas juga sedang berputar-putar kebingungan.
"Di mana yaa..., Di mana yaa...?"

Di sudut yang lain lagi,  sebuah bis merah gelisah.
"Duuhh...., Duuhh...!"

Kenapa ya mereka semua?

Sepasukan semut yang sedang mengendus-endus bau remahan meises pun kemudian heran mendengar suara tangis si Mobi, mobil-mobilan berwarna hijau.

Kapten Mut, si pemimpin pasukan semut menegur pemilik suara itu.
"Lho, lho, lho, kenapa kok nangis?"
"Huhuhu... Aku tadi habis diajak main sama Jojo. Tapi terus dia berhenti main sama aku. Dia nonton tivi. Kalau udah selesai biasanya dia masukin aku ke kotak. Jadi aku bisa istirahat. Tapi hari ini, dia ngga masukin aku ke kotak. Padahal kalo dia udah ngga main sama aku, aku pengen pulang ke kotakku."
Kapten Mut manggut-manggut, "Oo begitu. Sabar yaaa."

Pasukan semut berjalan lagi, mencoba mencari asal bau manis remahan kue dan mesis. Lalu dia mendengar suara kebingungan si Tomas.
Kapten Mut bertanya ke pemilik suara
" Lho, lho, lho, kenapa kok seperti kereta bingung?"
"Tadi, Jojo main sama aku. Tapi terus udah lama banget kok ngga main lagi. Kalau memang udah selesai main sama aku, biasanya aku dimasukin ke dalam kotak mainan, jadi aku bisa tidur. Tapi ini aku lama sekali menunggu. Aku bingung dimana kotakku."
Kapten Mut pun manggut-manggut, "Oo begituu. Sabar yaa."

Pasukan semut pun berjalan lagi, masih mencari sumber bau manis remahan kue. Lalu mereka mendengar suara Si Bis Merah yang gelisah. Kapten Mut pun bertanya ke pemilik suara.
"Lho, lho, lho. Kenapa kok gelisah?"
"Aku pengen pulang ke kotakku. Tapi di mana kotakku. Aku tidak tau di mana. Biasanya Jojo yang memasukkan aku ke dalam kotak setiap selesai main sama aku."
Kaptem Mut lalu manggut-manggut, "Oo begitu. Sabar yaa..."

Pasukan Semut terus berjalan, dan mendapati remahan kue dan meisis di kaki kursi. Kursi itu diduduki Jojo, anak pemilik mainan.

Pasukan Semut segera mengerubungi remahan kue dan meisis. Sementara sebagian anak buahnya masih sibuk mengangkuti remahan-remahan kue, Kapten Mut dan sebagian anak buah lainnya naik ke kursi, lalu menggigit kaki Jojo yang sedang asyik menonton televisi sambil melahap kue bolu meises.

"Aduh! " teriak Jojo. Melihat semut yang sudah bergerombol di dekatnya, Jojo kaget bukan main.
"Duuh kok jadi banyak semut, sih!" Jojo yang  bergegas berdiri, lalu tidak sengaja kaki kanannya menginjak rel kereta mainan, kaki kirinya menginjak balok. Dan Jojo pun jatuh terpeleset.
Buk!!!
"Aduuh...! "

Ibu Jojo yang sedang sibuk membuat pesanan kue di dapur, bergegas datang untuk melihat apa yang terjadi.
"Jojo, kenapa? Lho... Kenapa mainannya berantakan dan tivinya menyala? Dan coba lihat, ada banyak semut di situ?" Ibu menolong Jojo berdiri sambil bertanya.

"Emh..." Jojo tidak berani menjawab, hanya bisa menunduk sambil mengelus kakinya yang sakit.

Ibu mengambilkan minyak obat, dan mengoleskan ke bagian yang sakit sambil berkata, "Jojo bereskan mainannya ya, kalau sudah selesai bermain. Baru boleh nonton atau melakukan kegiatan yang lain. Kalau berantakan begini, kamu juga jadi ngga nyaman kan.

"Iya, Bu. Maaf."
"Ya sudah, tidak apa. Yang penting kamu tidak sampai luka serius. Dan tolong lakukan tanggung jawab Jojo membereskan mainan, ya.
"Siap, Bu."
Jojo segera mengambil kotak mainannya dan memasukkan semua mainan ke dalamnya. Mobi, Tomas, Bis Merah, dan teman-teman lega bisa kembali ke kotaknya.

🚔🚕🚑🚔🚒🚖🚖🚗

Hari ini, Hanan tidak mau membereskan mainannya. Akhirnya muncul ide cerita ini.

Tidak ada komentar:

Hari-hari Bersama OAT

Sudah sejak bulan Mei aku akrab dengan OAT alias obat anti tuberkulosis. Sejak Fariha divonis positif TB, rutinitas bertambah setiap pagi. S...