Di suatu desa di daerah perbukitan, ada daerah yang sangat
kering. Penduduk desa itu sulit mendapatkan air karena air tidak terserap
sempurna ke dalam tanah. Penduduk desa itu mencari nafkah dari bertanam pohon
cengkih. Hasil dari bertanam cengkih memang menguntungkan. Tapi pohon cengkih
tidak membantu menyerap air dengan sempurna.
Di antara penduduk desa itu, ada seorang bapak bernama Pak
Pardi. Pak Pardi tentu merasakan kekeringan di desa itu. Merasakan sulitnya
mendapatkan air yang cukup. Pak Pardi lalu mendapati penyebab kenapa desanya
sulit teraliri air. Pak Pardi menemukan solusi untuk mengatasi kekeringan di
desanya. Dengan penghasilannya dari bertani, dibelinya ratusan bibit pohon banyan. Pohon banyan ini mampu menyimpan cadangan air tanah.
Ditanamnya bibit-bibit pohon itu di perbukitan. Orang-orang di desanya
mencemooh apa yang dilakukan pak Pardi. Pak Pardi dianggap rugi karena menanam
pohon yang tidak memberikan penghasilan.
Tahun demi tahun berganti. Puluhan tahun sudah terlewati.
Desa yang tadinya sulit mendapatkan air, kini berbahagia dengan berlimpahnya
air yang tersedia di desa mereka. Ternyata, keberadaan pohon banyan memperbaiki
kondisi desa mereka. Penduduk desa yang semula meremehkan usaha Pak Pardi, kini
berbalik mengapresiasi dan berterima kasih atas pengorbanan dan kerja keras Pak
Pardi. Pak Pardi telah menyelamatkan desa itu dari kekeringan dan kelaparan.
Pesan moralnya:
1. Untuk mendapatkan hasil yang terbaik
dibutuhkan usaha dan perjuangan,
2. Jangan pantang menyerah melakukan sesuatu yang positif selama kita sdh memiliki ilmu dan keyakinan terhadap apa yang
dilakukannya adalah benar.
3. Jangan mementingkan diri sendiri, tapi berbuatlah sesuatu yang bermanfaat bagi banyak orang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar