02/12/17

Grab Your Imagination #2

Ciku Si Burung Coklat

Ciku Si Anak Burung sedang murung. Dia merasa tidak beruntung. Dia tidak suka dengan bulunya yang berwarna coklat gelap. Baginya, bulunya kelihatan jelek. Dia berharap bisa memiliki bulu berwarna putih bersih, seperti milik Pak Merpati.

Induk Burung menghampiri Ciku, "Ada apa Ciku? Kenapa terlihat murung?"

Ciki bercerita, dan Induk Burung mendengarkan dengan seksama.

Induk Burung tersenyum.

"Wah, jadi kamu tidak suka warna bulumu sendiri?"
Ciku mengangguk.

Induk Burung lalu mengajak Ciku terbang mencari makan. Ketika sedang berhenti di suatu tempat untuk mencari makanan, terdengar suara gemerisik diantara dedaunan semak. Ciku dan Induk Burung mencari dari mana asal suaranya. Tak lama mereka menemukan seekor burung berwarna putih yang terjatuh. Ternyata sayapnya luka.

"Aduh, kasihan sekali, bu. Burung itu sayapnya luka," kata Ciku.

Ternyata, Si Burung Putih terkena peluru pemburu. Setelah memberikan pertolongan kepada Si Burung Putih, Ciku dan Induk Burung melanjutkan mencari makan dan kembali pulang.

Induk Burung berkata pada Ciku, "Kasihan ya, Si Burung Putih. Mungkin sementara  ini dia tidak bisa terbang sampai sayapnya sembuh. Tidak bisa mencari makan sendiri. Alhamdulillah ya, kita dalam keadaan sehat, sayap kita masih lengkap untuk terbang, bisa mencari makan sendiri sesuai keinginan kita"

"Kita beruntung yaa... Walau mungkin bulu kita tak seindah bulu yang dimiliki burung lain, tapi kita diberikan Allah kesalamatan," lanjut Induk Burung.

Ciku pun tersadar. Iya, ya. Keselamatan Ciku adalah pemberian yang tak ternilai harganya dari Allah. Ciku pun bisa kembali tersenyum dan bersyukur. Tidak lagi merisaukan warna bulunya.

🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀

Awalnya, Ibuk ingin membuat cerita yang pesan moralnya anak rajin sholat. Tapi ngga kunjung menemukan ide untuk menyampaikannya dengan bahasa yang yang menggurui.

Lalu kok malah teringat sama cerita keluarga burung kemarin. Alhamdulillah bisa memanfaatkan dongeng kemarin dengan mengambil Si Ciku, saudaranya si Sasi, sebagai tokoh utama kali ini.

Pesan moralnya sudah jelas, ya... Mengajak anak untuk bersyukur dan berbahagia dengan apa yang sudah diberikan Allah kepada kita.

Tidak ada komentar:

Hari-hari Bersama OAT

Sudah sejak bulan Mei aku akrab dengan OAT alias obat anti tuberkulosis. Sejak Fariha divonis positif TB, rutinitas bertambah setiap pagi. S...