30/08/18

Nonton Event Asian Games

Zhafi entah kenapa tertarik banget dengan event Asian Games. Beberapa pertandingan rajin dia tonton. Terutama bulu tangkis, sepak bola dan ada beberapa. Sampai pengen banget nonton langsung pertandingannya. Aku yang tadinya mehh.... Ngapain sih, Mas. Nonton aja di TV. Tapi... Setelah dipikir-pikir bener juga nih. Mumpung eventnya di Indonesia, ye kaan. Trus juga ngga ada salahnya ngasih pengalaman buat Zhafi nonton live pertandingan kelas Internasional antara negara-negara Asia langsung di depan mata. 

Sebenarnya dia pengen nonton 2 - 3 cabang. Tapi karena kurang memungkinkan akhirnya yang ditonton adalah pertandingan cabor atletik di Gelora Senayan. Waktunya seharian, dari pagi sampai malam. Itu di hari sekolah pulak. Sampai izin sama bunda Guru. Jujur aja izinnya mau nonton Asian Games. Untuk hal ini  kurasa sekolah Zhafi ngga paham. Ya, namanya sekolah Alam, kan yang diutamakan adalah supaya anak kaya pengalaman. Bukan cuma diartikan belajar di alam, tapi juga supaya kaya pengalaman. 

Akhirnya kami berdua nontonlah. Berangkat naik Transjakarta, pulang naik Transjakarta lanjut taksi. Karena udah malam, jam 10, Transjakarta ngga banyak yang operasi. Hanan ngga ikut karena ya itu... Bakalan sampai malam dan takut dia ngga betah. Tapi belakangan dia sedikit kecewa ngga diajak. 

Jadi apa hasil pertandingannya... Di cabor ini Indonesia ngga dapat medali apa-apa. Ya sedikit kecewa. Walau begitu lega bisa nonton langsung pertandingannya. Apakah Zhafi senang... Mudah-mudahan ya, Mas Zhafi ... Dia kalau senang mukanya flat aja sih. Kalau ditanya, yaa seneng. Hihi...

19/08/18

Selamat Belajar, Yah...

Ayahnya anak-anak memulai pengalaman belajar di negeri orang untuk kedua kalinya. Setelah dulu di Singapura selama 1 bulan, sekarang di Swedia untuk selama 4 bulan. 

Belajar di Swedia ini adalah follow up dari kelas internasional yang diikutinya untuk program kuliah master di UGM. 

Pergi diantar aku, anak-anak, dan temen-temennya yang juga tetangga rumah. Aku dalam hati rada bingung gimana ya ngejalaninnya tanpa ada suami selama 4 bulan. Yah tapi jalanin aja bismillah. 

Hanan yang paling sedih ditinggal Ayahnya. Sampai pulang ke rumah dia masih mewek sampai ketiduran. Aku cuma bisa kasian lihat dia dan menenangkannya. Sementar kakaknya, udah asyik lihat pembukaan Asian Games 2018 di TV. Ya memang bertepatan dengan event Asian Games. 

Keesokannya Hanan bangun juga masih mellow sambil lihat foto ayahnya diusap-usap. Udah macam di sinetron. 😅 Antara lucu, tapi juga ikutan sedih. 



Hari-hari Bersama OAT

Sudah sejak bulan Mei aku akrab dengan OAT alias obat anti tuberkulosis. Sejak Fariha divonis positif TB, rutinitas bertambah setiap pagi. S...