25/01/15

Bahagia Itu ...

 Sumber Bahagia
Ada rasa puas dan bahagia sama diri sendiri. Karena dalam seminggu ini bisa menyelesaikan daftar to do list setidaknya hingga 80%. Menerjang kemalasan, menerjang hujan *lebay. 

Iya… musuh besar saya itu kemalasan. Efeknya menunda, besok, besoknya lagi, besok-besoknya lagi. Ujungnya malah ga jadi.

Memang ada beberapa hal yang ngga terlaksana. Tapi, ngga perlu disesali ya. Move on aja, lakukan  sesuatu yang baru yang berpeluang jadi ladang amal lainnya.

Ya bagi saya, arti kebahagiaan itu salah satunya adalah bisa menunaikan janji. Baik janji ke orang lain atau janji yang dibuat untuk diri sendiri. To do list yang saya buat untuk seminggu kemarin ini sebagian ada yang berupa janji kepada orang lain, dan sebagian adalah janji yang dibuat untuk keperluan pribadi.

Saya bersyukur, walau hujan awet hampir setiap hari, walau godaan malas selalu mengintai, tapi tetep bisa kekeuh niat untuk bisa bikin tanda checklist di setiap point to do list.
Jadi apa arti bahagiamu, Teman … ? :)




20/01/15

Ide Bisnis: Organic and Healthy Superfood Shop

Pernah menulis ini tapi belum dipublish. Entah kapan nulisnya, udah lama sepertinya. Tapi masih relevan. 

-------------------

Dari dulu pengen punya bisnis sendiri. Bisnis yang bisa dijalanin dari rumah. Dulu orientasinya uang banget deh tapi. Pengen nambah uang belanja, uang jajan, uang beli buku, uang ke salon. Hahaha.

Mungkin karena money oriented, jadinya ngga jalan. Apa yang dipikir bakal laku, itu dicoba. Jualan baju muslim, jualan frozen food, jualan mainan, sprei. Kejual sih. Tapi sebiji dua biji. Hahaha #nggapinterjualan.

Ternyata, aku ngga punya passion di situ. Ngga ngerasa klik dengan produk yang dijual. Jual baju muslim gimana, orang sayanya ngga ngikutin fashion banget. Sekedar suka, lalu beli. Tapi ngga paham bahan apa yang bagus, model apa yang bakal disukai.Gimana mau kasih advise buat konsumen. :D

Jual frozen food, memang potensinya besar. Pasti laku. Masalahnya ... aku sekeluarga, lagi mengatur asupan makanan. Pinginnya bisa jalanin Food Combining dengan baik dan benar. Nah kalau jualannya frozen food, gimana mau aman pola makannya. Hehe. Kalau nyetok frozen food, khawatir kebawa ke pola makan di keluarga.

Kenapa sih, kok harus food combining. Jadi gini, kami berdua (aku dan suami) usia sudah mulai kepala 3, dan keluhan kesehatan akibat pola makan juga pola hidup yang kurang sehat di masa lalu, mulai kerasa nih. Dari yang suami mulai sering sakit punggung, perut begah, dan sebagainya. Saya juga, suka cepet capek, perut suka sakit, dan sebagainya. Anak pertama juga, punya masalah alergi. Mencoba beragam pengobatan, tapi juga ngga ingin tergantung dengan obat medis, akhirnya nemu deh pola makan food combining ini.

Pola makan ini masuk akal dan banyak yang sejalan dengan apa yang diajarkan Rasulullah. Jadi, kami ingin bisa sehat dengan mengubah pola makan kami menjadi pola makan yang sesuai dengan sistem metabolisme tubuh.

Pakemnya, menjadikan buah dan sayur sebagai bahan pangan utama yang dikonsumsi tubuh, setelah itu baru pati (karbohidrat), dan protein. Dan cara memakannya juga ada petunjuknya sendiri.
Yang perlu dihindari adalah:
  • tepung (terutama terigu), 
  • gula-gulaan (semua makanan dan minuman manis)
  • minuman bersoda, berkafein, dan beralkohol,
  • mencampur pati dengan protein hewani,
  • makanan dengan aneka zat aditif

Nah, jadi repot kalau saya mau menerapkan pola makan ini tapi masih jualan frozen food (padahal suka banget!!!). Tapi bukannya ngga konsumsi sama sekali sih. Ada waktu-waktu di mana kita boleh sedikit 'nakal'. Ya, biar ngga jadi alien. Hohoho...

Jadinya, balik ke ide bisnis, ya. *clingakclinguk, masih ada yang dengerin ngga :D.

Yang ingin aku lakukan adalah merintis usaha makanan pendukung pola makan sehat.

Dalam pola makan ini, oke lho kalau rajin konsumsi segenggam kacang-kacangan setiap hari. Kacang yang dimaksud adalah yang selain kacang tanah. Seperti almond, kacang arab, dsb. Lalu ada biji-bijian yang menyandang predikat superfood. Karena kandungannya yang sangat baik untuk tubuh. Diantaranya, flaxseed, chia seed, dsb.

Kedengaran asing ya. Sayangnya memang, makanan ini belum umum di Indonesia. Tapi pelaku pola makan sehat udah akrab banget dengan makanan itu.

Selain itu, akan ada juga beras merah, beras hitam, dan beras coklat. Tepung pengganti terigu untuk mengolah makanan juga akan tersedia. Seperti tepung mocaf, tepung beras merah, dsb.

Pelaku bisnis ini belum banyak. Itu asyiknya. Tapi ada tantangan tersendiri.

Tantangannnya adalah, mengedukasi pasar. Karena pasar produk ini mungkin masih terbatas, karena harganya juga yang masih agak mahal, juga masih sedikitnya informasi tentang manfaat dari makanan tersebut. Ngga seperti menjual burger yang semua orang sudah tahu rasa dan bentuknya seperti apa, produk ini memang ngga menjual rasa, tapi manfaat.

Tapi, insya Allah aku mau konsisten jalanin ide ini. Karena, bukan cuma money oriented lagi. Tapi dengan menjalani ide bisnis ini, membuat aku makin semangat dan konsisten jalani pola makan yang sehat, dan bisa berbagi informasi dan ilmu yang kutahu tentang bagaimana menyayangi tubuh dengan menjaga pola makan.

Insya Allah, nilainya bukan cuma materi, tapi bisa ngajak orang lain merasakan manfaat hidup sehat. Bismillah. Aamiin.

Hari-hari Bersama OAT

Sudah sejak bulan Mei aku akrab dengan OAT alias obat anti tuberkulosis. Sejak Fariha divonis positif TB, rutinitas bertambah setiap pagi. S...