31/12/17

Minta Dikukuhkan Hidayah

Kemarin di rumah Ibu, ngga sengaja nonton sebuah film Indonesia, di sebuah channel TV kabel. Nontonnya pas filmnya udah main 15 menitan kali ya, jadi ga tau pembukaannya.

Salah satu tokohnya, Sofi, yang entah gimana awalnya bisa ikut pesantren kilat. Sejak pulang dari sanlat, penampilannya yg tadinya serba terbuka mendadak serba menutup aurat dengan jilbab yang panjang. Perubahan yang membuat heran keluarganya.

Digambarkan, hijrahnya ngga mulus. Pastinya ada tantangan baik dari keluarga maupun dari diri mereka sendiri.

Ibunya Sofi awalnya menentang, walau akhirnya menerima. Tantangan dari dirinya sendiri justru lebih sulit. Sofi ini yang tadinya hobi selfi, berusaha mengurangi hobinya itu. Ketika ada produsen busana muslim yang minta  endorse produknya, dia malah bertanya, apa itu akan bikin saya masuk surga. Sesimpel itu pertimbangannya, tapi sulit untuk istiqomah.

Jadi ngomongin film hihi

Mungkin pesannya,  mendapat hidayah adalah sesuatu yang belum tentu bisa didapatkan semua orang.  Dan ketika hijrah, pasti banyak tantangannya. Yang paling sulit adalah dari diri sendiri. Hati manusia itu memang yang paling sibuk, bisa bergejolak. Bisa aja hari ini merasa ingin dekaaat sama Allah sampai bela-belain sholat semalam suntuk, tapi besok malemnya mau sholat Isya aja berat banget.

Setiap orang bisa beda tantangannya, bisa beda cobaannya. Tapi mau besar mau kecil pasti ada. Ada yang hari ini muslim tapi ketika akhir hidupnya melepas aqidahnya. Na'udzubillahimindzalik (semoga kita terhindar dari hal yang demikian).

Itulah perlunya seorang muslim berdoa dan terus meminta kepada Yang Memiliki dan Menguasai Hati. Berdoa memohon diberi ketetapan hati untuk terus istiqomah di jalan Allah. Salah satu caranya, berkumpul dengan teman-teman yang mengajak kita ke jalan yang sama-sama ingin kita tuju untuk bisa saling mengingatkan.

Ini curhat aja, betapa bersyukurnya bisa bertemu dengan teman-teman yang selalu saling mengingatkan. Termasuk mengingatkan saya dan teman-teman lainnya untuk membaca doa ini.

Saya masih banyak banget kekurangannya. Masih jauh dari sempurna, dengan segala keterbatasan yang masih berusaha untuk diatasi. Tapi ingin jadi baik. Sesuai fitrah manusia, yang baik dan menginginkan kebaikan.

Tidak ada komentar:

Hari-hari Bersama OAT

Sudah sejak bulan Mei aku akrab dengan OAT alias obat anti tuberkulosis. Sejak Fariha divonis positif TB, rutinitas bertambah setiap pagi. S...