07/10/16

Bersekolah

berkumpul bersama sahabat dan teman yang shalih itu nikmat yang luar biasa
itu yang kurasakan saat ini.
menunggui Hanan belajar mengaji di Lembaga Tahfidz Qur'an, bersama ibu-ibu yang lain, dilakukan sambil berbagi kisah, berbagi ilmu.
begitupun ketika berkumpul dengan sesama emak orangtua siswa Sekolah Alam Tangerang di beberapa pertemuan, seperti kelas bahasa arab, kepengurusan komite sekolah, dsb.
kadang sekedar ngobrol biasa, kadang belajar ilmu agama yang selama ini belum kita tahu, kadang belajar merajut, kadang berbagi makanan.
rasanya nikmat mana lagi yang kamu dustakan, Rie.


nikmat ini berawal dari keinginan aku dan suami memberikan pendidikan terbaik untuk anak-anak. rezeki kami bisa menyekolahkan anak-anak di lembaga pendidikan yang baik.

di LTQ, kami belajar bahwa perlu tumbuhkan iman dulu sebelum al qur'an, dan adab dulu sebelum ilmu. tumbuhkan kecintaan dan keyakinan kepada yang ada dalam rukun iman, baru belajar Al Qur'an. tanamkan adab dulu baru belajar pengetahuan.
di SAT, kami pandang bisa memberikan pendidikan yang baik buat Zhafi karena aku tidak ingin anakku terjejali dengan hal-hal yang sangat akademis tapi menumpulkan hati, nurani, adab, dan moralnya.

sering aku dengarkan curhatan dari emak lainnya yang kebetulan bersekolah di sekolah negeri, swasta lain, atau umum. anak sejak kelas 1 sudah harus menanggung beban berat pelajaran sekolah. tidak hanya membebani otaknya, tapi juga membebani tubuhnya karena harus membawa banyak buku setiap hari pergi dan pulang sekolah.
sementara sekolah tidak memberi tempat bagi berkembangnya aspek pribadi lain dari anak. moral, adab seakan nomor sekian dibanding target pencapaian akademis.


sedih. prihatin.

lihatlah, banyak orang 'bersekolah' tapi tak miliki adab yang baik. di jalan raya, lampu lalin dan rambu cuma jadi pajangan. hanya berfungsi kalau ada polisi. jalan, taman, sungai, dan ruang publik seakan disediakan sebagai tempat sampah besar bagi semua orang.

jadi, ketika menemui sekolah atau lembaga pendidikan yang baik bukan dinilai dari sisi akademis saja. dan alhamdulillah, kami beruntung menikmatinya. tidak hanya anak kami yang bersekolah. kami orangtua, khususnya ibu mendapatkan pendidikan juga. baik dari program parenting yang didapat dari sekolah, juga dari pergaulan dengan sesama emak yang juga shalihah.


doa kami, semoga kelak sekolah di manapun di Indonesia, lebih memperhatikan pencapaian anak dari aspek pembentukan karakter yang positif., tidak hanya sekedar akademis.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Assalamualaikum bun..salam kenal saya bunda azka 28mo lg gugling tentang sekolah alam tangerang eh berjodoh ke blog ini..bisa minta review tentang SAT bun?ya walaupun anak saya masih kecil tapi Insha Allah saya mau persiapkan mulai dr sekarang (baca: biaya) hehe,,bisa minta email pribadi untuk tanya2 kedepanya..tks

Hari-hari Bersama OAT

Sudah sejak bulan Mei aku akrab dengan OAT alias obat anti tuberkulosis. Sejak Fariha divonis positif TB, rutinitas bertambah setiap pagi. S...