25/10/14

Tantangan 10 Hari #MomentBerhijrah Day 1



Mulai hari ini, saya bener-bener berniat mau menjalankan tantangan 10 hari seperti yang kemarin saya tuliskan di sini. Alhamdulillaahhh banget, dibangunkan sama Hanan malam-malam sekitar jam 3, seperti biasa, mau pipis dan minum. Biasanya, setelah dia tidur lagi saya juga ikut tidur. Tapi karena dari kemarin udah niatiiin banget mau menantang diri sendiri, maka dengan segenap nyawa yang saya punya, saya ambil air wudhu dan sholat tahajud.

Semoga ini bukan riya’ karena niat saya hanya ingin mereview project pribadi aja. Setelah selesai sholat, doaku paling kenceng cuma satu: diberikan kekuatan dan keteguhan hati untuk istiqomah.
So, apakah saya berhasil melewati tantangan di hari pertama ini? Oke, ini ceritanya.


Tantangan 10 Hari BerFC Tanpa Cheating

Bangun tidur jam 3 pagi, saya langsung ke kulkas, mengambil jeruk nipis dan memotongnya. Lalu memeras airnya ke dalam gelas air putih. Saya mengawali hari dengan air jeruk nipis peras. Juklak pertama, done.

Lalu sarapan buah. Salah satu hal terberat dan paling sering banyak godaan adalah saat sarapan buah. Seharusnya, sejak bangun tidur hingga jam 12 siang, perut sebaiknya diisi dengan buah yang segar, matang, berair, dan manis. Kemarin-kemarin, prosedur sarbu ini hanya bertahan sampai jam 8 aja. Seterusnya, tergoda oleh kue-kue basah, cake suguhan teman, tiwul yang lewat depan rumah, dan seterusnya, dan seterusya …

Hari ini, bakalan berat godaannya pikir saya. Karena saya harus membantu menyiapkan goodybag anak-anak untuk perayaan Tahun Baru Hijriah. Nah, menyiapkannya itu di rumah teman (sesama ortu siswa) yang punya bisnis dan kursus di dunia baking dan cake decorating. Olala … biasanya, kalau rapat di rumah beliau ini, pasti disuguhi kue-kue lezat buatannya. Plus kopi atau teh. Dan saya selalu ngga bisa nolak. Hiks …

Tapi alhamdulillaaaah … kali ini saya terbebas dari itu semua. Walau saya baru sempat mengisi perut dengan papaya dan apel satu piring, perut ini ngga rewel kok. Cuma, gara-gara saya sempat belikan roti buat Hanan supaya dia ngga rewel ikutan minta goodybagnya, saya jadi sedikit tergoda untuk mencuil itu rotih. Tapi … saya bangga itu tidak saya lakukan. Sesi sarbu yang hampir saja gagal terlewatkan dengan cukup baik. Walaupun, sebenarnya buahnya kurang banyak. Juklak kedua (sarbu), done.

Waktunya makan siang, menu saya adalah nasi putih dengan tumis sawi putih dan sejumput teri. Sayurnya ngga pakai mentahan. Hmm … walaupun sesuai juklak, tapi kurang ideal.
Nah … menjemput Zhafi, duh ternyata goodybagnya belum dimakan. Saya jadi penasaran pengen nyicipin macaroni buatan bu Audrey. Saya cicip sedikit … banget. Oke, ini udah cheating. Tapi cheating ringan banget.

Sore, saya mengudap pisang kukus. 3 buah. Masih sesuai juklak sih, tapi ngga ideal. Banyak amat pisangnyaaaah.

Malam, menunya nasi putih, sop, dan tempe goreng tepung mocaf. Lagi-lagi ngga ada sayur mentah. Sesuai juklak, tapi kurang ideal.

Eh … malemnya ituuh, kenapa saya makan pisang rebus lagih! Harusnya kan jus sayur!!!
Jadi kesimpulannya? Hari pertama FC tanpa cheating: Gagal! Walaupun begitu, saya memaafkan diri saya sendiri karena toh, hari ini masih lebih baik dari hari kemarin yang makannya bener-bener berantakan total. Segala apa aja masuk, dan bukan di jam-jam yang seharusnya.

Tantangan Sholat Fardhu di Awal Waktu dan Sholat Sunnah 2 Waktu.

Hmm … tanpa ada maksud riya, hanya ingin evaluasi seperti halnya tantangan pertama tadi.
Sholat sunnah Alhamdulillah bisa dilaksanakan dua-duanya. Shalat Shubuh, Dhuhur, dan Isya’ bisa terlewatkan dengan lancar di awal waktu. Ashar dan magrib sedikit terlambat. Godaannya, karena kalau Ashar itu harus mandi sekalian. Sementara inginnya, membereskan rumah dulu baru mandi. Tapi tadi saya niatkan untuk meninggalkan urusan rumah dan menyelesaikan janji saya bertemu Allah di awal waktu. Maghrib agak telat karena tergoda ingin segera menyelesaikan persiapan makan malam.

Tantangan ini, tidak sepenuhnya gagal. Alhamdulillaaah, setidaknya jauh lebih baik dari kemarin.

Tantangan Ketiga: Menulis 1 Artikel Sehari.

Hmm … aku nulis. Nulis tentang pengalaman saya kemarin, dan saya posting di blog pribadi. Saya
anggap itu artikel, tentang keseharian ibu rumah tangga ;P. Dan ini masih mau nulis review buku yang tertunda berminggu-minggu.

Tapi … tau gak. Bonus dari semua itu, aku kok merasa, waktuku agak lowong ya untuk menulis. Berkah Allah mungkin. Alhamdulillaah …!

Tidak ada komentar:

Hari-hari Bersama OAT

Sudah sejak bulan Mei aku akrab dengan OAT alias obat anti tuberkulosis. Sejak Fariha divonis positif TB, rutinitas bertambah setiap pagi. S...