13/08/12

Ramadhan Bulan Penuh Inspirasi (1)

Ramadhan akan meninggalkan kita lagi dalam hitungan hari. Sedih? Iya.... Kecewa? Iya, sama diri sendiri...yang suka lupa memanfaatkan keberkahan di bulan ini.

Sedihnya karena 2 hal. Yang pertama karena suasana Ramadhan itu selalu terasa berbeda dan istimewa. Jadi terasa di hati kalau rasanya tu beda aja. Selain itu yang jelas karena bulan ini Allah royal untuk mengganjar kebaikan dan amal soleh kita dengan berkali-kali lipatnya dibandingkan di bulan lain. Bulan ini Allah royal memberikan ampunan pada orang-orang yang memintaNya. Bulan ini Allah royal mengijabah doa-doa hambaNya yang berdoa sungguh-sungguh padaNya.

Tapi sejujurnya...perasaan senang, gembira menyambut Ramadhan ini baru kurasakan sepenuhnya di tahun ini, sementara di tahun-tahun sebelumnya...perasaanku ngga se excited sekarang.

Jadi...ya...aku merasakan kasih sayang Allah... setelah setahun penuh dengan cobaan yang menurutku cukup berat. Selama 1 tahunan, Hanan sakit, infeksi berkelanjutan, tanpa tahu pasti apa penyakitnya, dan apa penyebabnya. Karena sakitnya itu, aku ngga pernah melihat dia senyum, ceria, aktif, apalagi eksploratif seperti anak-anak lainnya. Hanya kerewelan demi kerewelan. Makan pun tak mudah. Cobaan yang awalnya aku tanggapi dengan rasa sedih, depresi, hampir putus asa.

Tapi di tengah pergulatan perasaan itu, seakan Dia mengajakku untuk melihat sisi lain yang selama ini ngga pernah aku lirik, ngga pernah aku dengar dan perhatikan. Dengan caraNya yang subhanallah berliku....aku ditunjukkan jalan-jalan tikus di saat jalan utama itu terlihat macet ga bergerak. Dan di jalan tikus itu...aku menemukan banyak pencerahan, pembelajaran, yang awalnya baru bisa kupahami secara kognitif, namun lambat laun aku mulai memahaminya dengan hati.

Dan betapa terasanya kuasa Allah, ketika keajaiban pun datang menghampiri, dan Allah menunjukkan jalan keluar dari jalan tikus yang berliku itu. Tau ngga...setelah setahunan Hanan sakit, dan tanpa tau apa penyakitnya, sampai-sampai tahap perkembangannya terhambat, tau-tau Hanan sembuh aja....setelah ayahnya umroh. Kebetulan? Ah...aku makin ngga percaya sama kebetulan....Ada Allah yang jadi sutradaranya. Sejak itu, perkembangan Hanan pun mulai terlihat... Fase-fase yang selama ini ngga muncul karena perkembangan yang stagnan, sejurus kemudian terlihat menunjukkan kemajuan. Walau sedikit demi sedikit, dia mulai menunjukkan fitrahnya sebagai bocah yang sedang bereksplorasi. Di usianya yang sudah 2 tahun ini, orang yang baru mengenalnya mengira dia baru berusia 12 bulan. Bisa dipahami, memang kelihatan seperti itu, dari segi penampilan dan perkembangannya.

Tapi bagiku Hanan istimewa. Dia memang berbeda...sesuai namanya, Faiq Hanan Annafi, seorang yang istimewa yang penuh kasih sayang dan menebar manfaat bagi sesama. Darinya, aku mengalami akselerasi pemahaman dan pencerahan tentang keberadaan Yang Maha Mengatur. Walau prosesnya cukup menguras energi....pasti. BIsa dibilang itu cobaan terberat yang kurasakan. Tapi Allah Maha Tahu segala apapun tentang makhlukNya.

Sejak itu, rasa dekat kepadaNya itu makin mengemuka. Tapi dasar manusia...suka lupa ketika bahagia. Tapi...untungya...dengan caraNya, aku diingatkan lagi. yaitu mulai muncul berbagai keluhan kesehatan yang cukup membuatku was-was. Lalu aku niatkan dalam hati untuk lebih dekat lagi padaNya. Aku merasa kuranggg banget menjadi manfaat bagi orang lain. Aku merasa kuraangg banget beribadah, malah sebelumnya aku mudah meninggalkanNya :(. Bahkan...dulu...aku tidak begitu mengenal Allah...dan tidak ada kemauan untuk mengenalNYa lebih dekat. Lalu ketika datang bulan Ramadhan ini, rasanya berkah yang ngga terkira. Walau setan masih setia membisikkan kemalasan, tapi lebih sering dia gagal, insya Allah... alhamdulillah.

Ya Rabb....masihkah akan ada Ramadhan berikutnya buatku?
Insya Allah...

Tidak ada komentar:

Hari-hari Bersama OAT

Sudah sejak bulan Mei aku akrab dengan OAT alias obat anti tuberkulosis. Sejak Fariha divonis positif TB, rutinitas bertambah setiap pagi. S...