Hari pertama di TK Tunas Rabbani...
Waktu masuk...ada masa orientasi siswa (MOS). Tadinya Mas Zhafi ga mau tuh masuk sekolah. Sampai di sana pun, Mas Zhafi ngambek, ga mau ikut gabung awalnya. Meskipun udah dibujuk-bujuk, dan Ibu juga sedikit marah :(. Tapi...Bunda Guru ngasih permainan-permainan yang menarik...dan akhirnya Mas Zhafi mau gabung. Waktu pulang, Ibu tanya...gimana sekolah nya? Zhafi seneng ngga? Ya seneng sih sedikit :). Alhamdulillah...paling tidak Mas Zhafi udah mulai menikmati.
Waktu masuk...ada masa orientasi siswa (MOS). Tadinya Mas Zhafi ga mau tuh masuk sekolah. Sampai di sana pun, Mas Zhafi ngambek, ga mau ikut gabung awalnya. Meskipun udah dibujuk-bujuk, dan Ibu juga sedikit marah :(. Tapi...Bunda Guru ngasih permainan-permainan yang menarik...dan akhirnya Mas Zhafi mau gabung. Waktu pulang, Ibu tanya...gimana sekolah nya? Zhafi seneng ngga? Ya seneng sih sedikit :). Alhamdulillah...paling tidak Mas Zhafi udah mulai menikmati.
Besoknya,
waktu Ibu antar sekolah sama ayahnya, Ibu bermaksud mau nungguin Mas
Zhafi di
sekolah. Tapi ternyata, anak-anak lain udah pada ditinggal sama ortunya.
Mas Zhafi pun Ibu ajak untuk main ayunan, kebetulan ada teman yang
kemarin
main sama Mas Zhafi. Mereka berdua keliatan akrab :). Ibu pikir, ga ada
salahnya
nih coba untuk ninggalin Mas Zhafi. Dan waktu Ibu tanya Mas Zhafi, apa
bisa ibu
tinggal Mas Zhafi di sini, ibu mau pulang dulu. Mas Zhafi jawab, hmmm ya
udah
gapapa...subhanallahh.... kaget juga dengernya, sekaligus senang. Tapi
ada rasa kecewa juga, karena pengen nungguin Mas Zhafi dan melihat
aktivitas Mas Zhafi di sekolah. Tapi...Mas Zhafi sendiri udah mau
ditinggal, Ibu punya alasan
apa hihi ...
Dan...sejak
saat itu, Ibu cuma antar dan jemput Zhafi sekolah, jadi Ibu bisa pulang
dulu, belanja, kadang masak, ngerjain pe-er-pe-er, dan yang pasti sih....momong anak lanang Ibu yang bungsu, Hanan.
Berjalan
2 minggu, mulai kelihatan beberapa perubahan positif dari Mas Zhafi.
Yang
pasti Mas Zhafi lebih mau dan bisa bercerita tentang apa aja kegiatan di
sekolah, dan...tata bicaranya lebih runut. Subhanallah...:). Waktu Mas
Zhafi marah, Mas Zhafi pun bisa mengungkapkan apa yang bikin Mas Zhafi
marah itu dengan
emosi yang lebih terkontrol dan bahasa yang runut.
Hal
positif lainnya.. Mas Zhafi juga lebih banyak mengungkapkan
ketidaktahuan
dengan bertanya. Suatu waktu, Ibu dan Mas Zhafi berdua lagi duduk-duduk
sambil
ngeliat bendera yang dipasang di halaman rumah. Mas Zhafi tanya, bu
kenapa
kita pasang bendera? Bendera itu buat apa sih? Akhirnya kita berdua
diskusi deh soal bendera. Trus suatu kali, Mas Zhafi pulang bawa kotak
amal
untuk dicelengin di rumah, diserahkan setiap 2 bulan sekali. Mas Zhafi
tanya...zakat itu apa bu? Ini nanti diisi trus uangnya buat dikasih ya?
Ke siapa? Mulai deh diskusi soal memberi, orang tidak mampu, orang
miskin, dan kenapa kita harus memberi ke mereka.
Tapi
di sisi lain, kesukaannya menggambar berkurang. Kalaupun Mas Zhafi
menggambar, ngga sedetil biasanya, lebih 'polos'. Ya...semoga ini proses
aja, Ibu akan coba untuk tetep menyalurkan ekspresi seninya, insya
Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar