09/12/24

Perjalanan ke Bandung

Tanggal 7 dan 8 Desember kemarin, kami sekeluarga ke Bandung. Tujuan utamanya adalah survey pesantren yang direferensikan oleh Babanya Ajib, tetangga kami dulu waktu tinggal di Taman Royal 3. Kalau dari cerita yang bersangkutan, pesantren ini ramah anak berkebutuhan khusus. Oke, layak ni didatangi langsung untuk cari info lebih jelas. 

Kami berangkat dengan Travel DayTrans di hari Sabtu 7 Desember jam 6 pagi. Alhamdulillah, persiapan di pagi hari berjalan lancar, dan kita bisa tiba di tempat penjemputan sebelum jam 6. Berangkat tepat waktu, perjalanan lancar ngga ada macet, dan tiba pun tepat waktu. Kami turun di Pasteur, menunaikan hajat ke toilet umum, dan isi perut yang lapar. 

Setelah merasa cukup, Ayah pesan taksi online untuk mengantar ke Pesantren yang kami tuju. Alhamdulillah, dapat kendaraan dan sampailah kami di pesantren itu. Namanya Kampung Qur'an Cendikia (KQC). 

Survey Kampung Qur'an
Selama di sana, kami bertanya banyak hal. Dari mulai hal umum sampai yang khusus, terutama berkaitan dengan isu yang dialami Faiq Hanan. Penjelasan-penjelasan yang mereka berikan cukup memberikan rasa optimis kalau ini sepertinya cukup pas untuk Hanan. Ini catatan-catatan kami:

1. Penerimaan santri dalam jumlah yang sedikit (sekitar 20-30 santri), sehingga santri terpantau betul oleh para pengasuh dan ustadznya. 
2. Musyrif dan ustadz tinggal di kawasan pesantren. Bahkan kamar musyrifnya ada di sebelah kamar santri. 
3. Pendekatan personal sesuai karakter anak ketika ada masalah. 
4. Sudah ada pengalaman-pengalaman menghadapi anak dengan kebutuhan khusus, termasuk ketika anak tantrum.
5. Ketika memberi jawaban tentang poin nomor 4, ustadz bicara apa adanya, ngga menjanjikan hal yang berlebihan, tapi cukup meyakinkan kami mereka punya dedikasi dalam mendidik anak dengan kondisi apapun. 
6. Tempatnya sangat homey, dan sesuai dengan Hanan yang suka eksplorasi. Semi alami, berbukit-bukit, dan sejuk.

Singkat cerita, aku dan suami melihat, tempat ini memungkinkan jadi tempat belajar yang sesuai kebutuhan Hanan. Semoga. 

Liburaaan
Selesai dari KQC, kami jalan ke Minimart Yomart. Belanja bekal cemilan buat di hotel. Karena hotel tempat nginap kami jauh dari mana-mana hahaha. Di situ ada mainan odong-odong, seneng banget deh si Fariha. Selesai belanja dan main, baru deh kita ke penginapan, di Dago Highland. Kita naik Gocar ke sana. Wuih asli, menuju ke sana naik turunnya lumayan curam. Tapi begitu sampai di sana, lumayan bagus sih pemandangannya. 

Setelah check in, Fariha ngga sabar pengen berenang. Setelah makan modal pop mi dan ngegrab food, ayah dan anak-anak pada berenang. Ibunya ngga dulu. Yang pertama karena lagi haid, yang kedua, aku ngga bisa berenang di tempat dingin. Kupingku bakal kerasa sakit banget, plus seluruh badan kaya kebas gitu. 

Dan Hari itu ditutup dengan makan malam Kebab pesan via gofood. Kebabnya enak. 

Besok harinya, jam 3 aku udah bangun langsung mandi. Rencana hari ini mau lihat sunrise di Tebing Keraton, di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Djuanda. Rencana mau berangkat jam 4.30, ayah dan anak-anak ngga usah mandi, ganti baju aja. Baru dapat taksi online jam 5 am. Ya sudahlah berangkat. Sampai gerbang kawasan Tahura Taksi ngga boleh masuk lagi karena dikuasai ojek panggilan. Jadinya kita naik ojek untuk bisa sampai di Pos 5 Tahura. Sampai di Pos 5, eh pintu nya belum dibuka. Petugasnya terlambat datang nih. Mataharinya udah keluar. Ya gagal deh lihat sunrise. Masuk ke sini bayar tiket 17ribu per orang. Asiknya jalan-jalan di hutan pagi-pagi. Udaranya... sejuk. Dan sampailah kita di Tebing Keraton... 

Maasya Allah Tabarakallah.... ngga papa ngga dapat sunrise, tanpa itu pemandangan di sini udah maasya Allah cakep sekaliiiii.... sampai mau nangis! 

Bagus banget. Sayang ketemu sekelompok orang ngerokok asapnya mengganggu banget. Tapi beneran bagus banget. Kaya ngga pengen pergi. Tapi akhirnya kita selesai di situ dan jalan-jalan menyelusuri kawasan di pos 5. Melihat camping ground, dan balik lagi keluar pintu pos 5. Dapat udara segar alhamdulillah. 

Dari situ kita naik ojek yang tadi lagi, dipanggil via wa. Kita naik ojek langsung sampai penginapan. Sempat ada drama ban motor kempes dan (kayanya) bocor, padahal jalanan naik turun. Alhamdulillah selamat sampai penginapan. Sampai penginapan kita sarapan di resto, lanjut berenang lagi Fariha dan Ayah. Kita check out jam 11an, dan langsung naik taksi online ke travel DayTrans di Dipati Ukur. 

Sempat bingung beli oleh-oleh di mana. Untungnya di sekitar situ Ayah nemu tempat jualan oleh-oleh nyempil dekat masjid. Misi beli oleh-oleh terselesaikan. Alhamdulillah liburan singkat yang cukup berhasil lah.... Kita bisa pulang ke Jakarta dengan tenang, walau ngalamin macet pas keluar Bandung. Sekitar pukul 5 sore kami sampai di Rawasari. 




Tidak ada komentar:

Tahun 2024, Tahun Kemunduran Terparah dalam Pengembangan Diriku

Iya, tahun 2024 ini adalah tahun kemunduran terparah bagi perkembangan kepribadianku. Begini ceritanya. Aku memang aslinya orang yang introv...