14/07/16

Cerita Mudik dan Liburan Lebaran 2016

Mudik tahun ini terlamaa...
Dua minggu. Biasanya paling hanya 10 harian aja. Sama perjalananannya kalau jalan darat ya... 11-12 hari.
Berangkat tanggal 30 Juni 2016, menaiki armada Akas Asri dari terminal Rawamangun. Pertama kali menginjakkan kaki di terminal ini lagi setelah renovasi.
Berangkat jam 2 siang, perjalanan relatif lancar, meski melewati jalur horor (aka - brexit). Walau sempat harus berhenti karena ban pecah, untungnya tidak butuh waktu lama pak supir dan kondektur memperbaikinya. Puasa kami pun alhamdulillah bisa tertunaikan hingga maghrib.
Iyaa... Hari itu, belum banyak yang memulai perjalanan mudik. Tapi besoknya, denger-denger sih, memang mulai padat.
Kami berbuka di daerah ... Di sebuah rumah makan perhentian bus AKAP.
Lanjut perjalanan juga relatif lancar. Ketika waktunya sahur, kami sudah tiba di ...
Sekitar pukul 7, kami sudah tiba di kota tujuan mudik yang pertama. Pasuruan, kota kelahiran si Ayah.
Dua tahun lalu, mudik ke Pasuruan, masih bisa sungkem ke Mbah Kung dan Uti (orang tua Ayah). Setahun lalu, mudik ke Pasuruan masih bisa ketemu Uti dan bantu-bantu beliau masak persiapan lebaran. Tahun ini, kami mudik disambut oleh adik-adiknya si Ayah, juga para keponakan. Al Fatihah untuk Mbah Kung dan Uti :'(.
Selama 5 hari jelang lebaran, kami relatif ngga banyak ke mana-mana. Paling hanya cari oleh-oleh, atau ajak anak dan ponakan nonton kereta dan lihat kapal perahu. Yeaa... Pasuruan belum jadi kota tujuan wisata, karena memang belum banyak tujuan wisata yang bisa didatangi. Paling dekat ya ke Kebun Binatang di Pandaan, atau wisata ke Malang. Tapi...ngga kesana juga lah kita. Malang walau dekat, tapi jarak tempuhnya bisa sampai 2 jam lebih karena macet. Lagi pula, itu masih di bulan Ramadhan, jadi yaa...kurang pas kalau mau piknik.

Baru pada hari lebaran pertama, tanggal 6 Juli, setelah sholat ied, kami keliling dari pagi sampai jelang maghrib. Di rumah pun kedatangan keluarga besar. Alhamdulillah...
Kuliner hari ini:
‌Bakso
‌Lontong opor, dan...
‌Rawooon.... Yang ditunggu!
Hari lebaran kedua, dini hari sekitar jam 2, tanggal 7 Juli, kami diantar adiknya Si Ayah ke terminal ... , Surabaya. Kami akan cabut ke Jogja dengan bus Patas Eka. Setelah sholat subuh, bus yang kami tumpangi berangkat melalui rute Lamongan, Gresik, dst. Bukan melewati Mojokerto seperti rute biasanya, karena konon kondisinya macet.
Perjalanan relatif lancar, dan sempat berhenti makan siang di Ngawi. Mulai terjebak macet ketika memasuki Klaten sampai masuk Jogja. Saking sudah ngga sabar sampai Jogja, karena mau menghadiri acara pertemuan keluarga di sana, sampai ngga ingat yang lain. Pengennya cepet sampai ajalah gitu. Dan ketika akhirnya kami sampai di tempat berhenti, kami turun di Janti, tidak ke terminal Giwangan. Begitu turun dan bis sudah jalan lagi, Ayah berseru, "Astaghfirullah...!"
Perasaanku ngga enak. Kupikir apa yang ketinggalan? HP Ayah? Dompet?
"Apa, Yah?! Ada apaa?!", teriakku panik.
"Koper!!"
Whaaat!!??
Dan aku jadi lebih panik.
Untungnya saat itu sudah datang mobil jemputan. Langsung kami minta pak Supir untuk antar kami ke Terminal Giwangan. Syukuur alhamdulillah... Masih rezeki kami itu koper dan segala isinya. Duh duh... Aeng aeng wae... -_-!
Setelah mampir di sebuah masjid untum sholat-sholat dan ganti pakaian, kami langsung ke lokasi pertemuan.
Rencananya, kami ketemu sama Yangti, Yangkung, dan Tante Vivi di Jogja, dan langsung menghadiri acara pertemuan keluarga besar Mangundiwiryo, keluarga dari Yangti. Alhamdulillah... Masih sempat bertemu dengan kakak-kakak sepupu, para ponakan, dan ... cucu. Hehe. Cucunya sepupu sih. Hihihi.
Kuliner hari ini:
‌Bakmi jawaa.... Dan nasi goreng
Lebaran hari ketiga, tanggal 8 Juli 2016. Agenda kami, bersama Yangti, Yangkung, dan Tante Vivi, adalah ke Solo, tempat kelahiran Yangkung. Di sana akan ada pertemuan keluarga besar Abdul Madjid, keluarga dari Yangkung. Tapi sebelum ke sana, kami mengunjungi Museum Ullen Sentalu. Museum kebudayaan Keraton yang dikelola oleh beberapa keluarga keraton. Museum yang unik. Sayang, tidak boleh ambil gambar di dalamnya.
Setelah puas menikmati museum dan berselfie ria, lalu sholat Jumat yang laki-laki, kami langsung check out dari penginapan, dan berangkat ke Solo. Tidak lupa membawa oleh-oleh jadah tempe Mbah Carik dan bakpia pathok.
Setelah kembali terjebak macet di Klaten, kami tiba di Solo sekitar jam 7 malam, dan menginap di rumah yang menjadi 'basecamp keluarga'.
Kuliner hari ini:
‌Bakso Telkooom
‌Nasi liweeet .... Ohh heaven
Lebaran hari ke empat, 9 Juli.
Hari ini adalah acara pertemuan keluarga besar Abdul Madjid. Acara silaturahmi sungkeman sekaligus pertemuan per tiga bulanan.
Menyenangkan banget, bisa ngobrol sama sepupu-sepupu, juga om dan tante, adik adik dari Yangkung. Dengar kabar-kabar terbaru, ketemu ponakan yang belum pernah ketemu karena tinggal di pulau seberang. Alhamdulillah acara lancar.
Kuliner hari ini:
‌Nasi liwet
‌Ketan kelapa bubuk kedeleee....!
‌Bakso (lagi)
Tanggal 10 Juli... Udah bukan lebaran kali yaaa...
Hari ini, ayah akan balik ke Jakarta, ngikut adiknya Yangkung naik mobil. Aku dan krucils extent liburannya dan akan berada di Jogja sampai tanggal 13, karena baru dapat tiket pesawat tanggal segitu.
Aku dan krucils ngikut balik ke Jogja bareng Yangkung, Yangti, dan Tante Vivi. Dalam perjalanan ke Jogja, kami mampir di Kalasan, tempat peternakan lele milik saudara sepupuku. Di sana kami diajak melihat kolam-kolam ternak lele sambil nabur pakan ikan. Senengnya si Zhafi, karena setiap pakan ikan ditebar, si lele-lele itu gerubyukan berebut makanan sampai air kolam nyiprat ngga karuan.
Setelah puas lihat mentahnya, kami disuguhi matengannya, sambil ngobrol-ngobrol.
Kuliner hari ini:
‌Bubur gudeg krecek
‌Soto daging triwindu
‌Mangut lele
Tanggal 11 Juli.
Yangkung, yangti, dan tante Vivi balik ke Jakarta nih. Yaahh... Makin sepi dehh...
Setelah anter Yangkung dan lainnya ke bandara, aku dan krucils ke Kebun Binatang Gembira Loka. Selama kuliah di Jogja, ngga pernah sekalipun aku masuk ke kebun binatang ini. Dan ini memang yang pertama kalinya aku ke sini. Direkomendasiin sama anak pemilik penginapan tempat kami menginap. Katanya Gembira Loka yang sekarang udah lebih bagus pengelolaannya. Wahana bermainnya juga lebih atraktif. Jadilah kami bermain main di GL Zoo. Selain melihat binatang liar dari dekat, Zhafi nyobain naik ATV, naik bumper boat berdua sama Hanan, lalu kita naik kereta keliling dan naik kapal bareng-bareng. Adzan Dhuhur, kami sudah keluar dari Kebun binatang. Ternyata Zhafi pengen jalan jalan lagi, akhirnya kita ke Taman Sari.
Taman Sari yang terakhir dulu kami kunjungi masih belum dicat, tempat pemandiannya juga ngga ada airnya. Sekarang sudah lebih bagus. Sudah dicat warna bata, kolamnya bersih dan airnya jernih dengan air mancurnya.
Zhafi penasaran dengan mesjid bawah tanah. Setelah melihat lihat dan foto-foto, jam 4, kami sudah keluar dari taman sari.
Kuliner hari ini:
‌Nasi Gudeg Yu Djum
‌Soto Pak Marto
‌Nasi goreng sea food
Tanggal 12 Juli.
Pagi-pagi, aku ajak krucils ke kawasan kampus UGM. Keliling-keliling kampus dan piknik di Grha Sabha Pramana (GSP). Setelah itu foto-foto di Masjid Kampus UGM.
Setelah sesiangan gegoleran aja di kamar penginapan, sorenya kami main ke Taman Lampion Pelangi di Monjali (Monumen Jogja Kembali). Di sana kami disuguhi pemandangan lampion aneka bentuk dan warna yang bisa jadi backgrouns selfie. Dan sempat juga kami sewa hellycak buat seru-seruan anak-anak.
Tanggal 13 Juli (last day).
Main ke Museum Dirgantara. Anak anak belajar segala macam tentang dunia penerbangan Indonesia dan sejarahnya. Bermacam-macam pesawat, helikopter, alutsista, diorama, dipamerkan menjadi media belajar yang memancing ketertarikan Zhafi dan Hanan. Apalagi, kita diperbolehkan untuk naik ke salah satu pesawat dan helikopter yang ada di sana.
Selesai dari sana, kami check out dari penginapan, pamit dengan keluarga Jogja, kami dijemput teman kuliahku. Aku janjian dengan beberapa teman kuliah yang sekarang menetap di Jogja, untuk ketemuan, reuni sekaligus nilik'i teman yang baru aja babaran (lahiran).
Alhamdulillahh... Bisa ketemu, tukar cerita, walau beberapa jam aja. Memberi energi dan semangat baru. Cieeh!
Akhirnya, waktunya pulang ke Jakarta, eh Tangerang. Penerbangan kami harusnya jam 6.50 sore. Tapi terlambat jadi 7.50. Dan entah kenapa pesawat baru landing sekitar jam 10, dan masih harus menunggu bagasi. Alhasil, kami keluar dari bandara baru jam 11, dan sampai rumah jam 12.
Cuappekk.
Kuliner hari ini? Ngga istimewa ... Seputaran nasi goreng penginapan, Hokben, dan nasi goreng a la resto bandara 
Alhamdulillah tiba di rumah dengan selamat. Walau sempat ngalamin moment ngga enak karena suami kelamaan nunggu di bandara, udah gitu nunggunya di terminal 1, ternyata landingnya di terminal 3. Padahal Li**, biasanya di terminal 1. 
Duuh maaf ya, Ayah.... 

Tidak ada komentar:

Hari-hari Bersama OAT

Sudah sejak bulan Mei aku akrab dengan OAT alias obat anti tuberkulosis. Sejak Fariha divonis positif TB, rutinitas bertambah setiap pagi. S...