Tumbuh Kembang Hanan yang Menyenangkan Hati
Di usia Hanan yang 4,5 tahun ini, mungkin perkembangannya tertinggal
dibandingkan anak-anak seusianya. Ya, karena dulu memang ada masalah kesehatan
yang mengganggu tumbuh kembangnya, seperti yang pernah aku ceritakan di sini. Di
usia 2 tahun 2 bulan, dia baru berjalan. Dan sekarang perkembangan
bicara/bahasanya sedang dikejar untuk bisa berbicara dengan lebih lancar.
Motorik kasar
Masih ada PR untuk melatihnya berlari. Sudah bisa berlari
sih, hanya saja masih kelihatan seperti berjalan cepat. PR juga untuk
melatihnya mengayuh sepeda. Karena mengayuhnya masih serdek, kalau kata ibuku. Jadi mengayuh dengan kekuatan kaki kiri
saja. Belum bisa memutar pedalnya. PR juga untuk membuatnya berani melompat.
Tapi untuk berdiri satu kaki, Hanan sudah bisa bertahan 2-3
detik. Berputar dan menari pun cukup lincah. Oh ya, naik turun tangga yang
masih harus sabar menunggu. Masih harus dipegangi. Masih belum berani
sepertinya.
Treatment yang dilakukan di rumah adalah mengajaknya main
ayunan di taman dan latihan main sepeda hampir tiap sore. Itu aja sih yang
rutin.
Motorik halus
Sudah bisa meronce, memasukkan tali ke dalam lubang, menggambar
lingkaran walau belum rapi betul, menuang air ke dalam wadah (gelas, botol
minum), memotong makanan yang empuk, menyisir rambut (belum terlalu rapi sih),
menyiram tubuhnya sendiri ketika mandi, dan lainnya. Melepas celana sendiri
sudah bisa, tapi memakainya masih dibantu. PR juga untuk melepas dan memakai
baju sendiri.
Bicara/Bahasa
Sangat menggembirakan perkembangan bicara dan bahasanya 2
bulan terakhir. Sekarang, dia sudah bisa bicara 2-3 kata dalam satu kalimat. Misal,
“ni aduk adek” (Ini handuk Adek). Memang masih ada huruf dan suku kata yang
hilang. Tapi kemauannya untuk bicara dan mengungkapkan ekspresi bahasanya udah
jauh lebih bagus ketimbang 1 semester lalu. Kosa katanya juga udah makin
banyak.
Terapi yang dijalani yaitu aku ikutkan dia di sesi terapi
wicara (TW). Untung di dekat rumah, ada tetangga yang seorang terapis anak
berkebutuhan khusus (ABK), dan membuka tempat belajar untuk ABK. Di sana,
gurunya yang bernama Bu Hesti, kayanya cocok banget sama Hanan. Karena selama
dipegang Bu Hesti, kemampuan bicaranya lebih meningkat lumayan cepat. Sebelumnya
udah 2 tahun lebih diikutkan sesi TW, perkembangannya pelaaan sekali. Alhamdulillah, kali ini lebih baik. Untuk pendukungnya,
Hanan rutin menjalani terapi akupunktur setiap hari Sabtu. Beberapa jarum
akupunktur yang halus ditusukkan di beberapa titik di kepalanya. Untuk merangsang
syaraf-syaraf otaknya.
Emosi dan Sosial
Egonya lagi tinggi nih. Minta apa-apa harus sekarang juga
dipenuhinya. Barang siapapun diaku-aku miliknya. Ini yang sering bikin rumah
rame karena kakaknya, Zhafi suka ngga terima barangnya dikekep sama adeknya.
Kalau suka atau seneengg banget sama sesuatu hal, dia
bakalan bilang, “Horeeee”, atau “wahhh”, atau menunjukkan hal yang disenangi
itu ke orang lain. Kalau dia ngambek, dia bakal ndelosor di lantai. Mutung ni
yeee. Tapi ngga nangis. Ndelosor aja gituuuh, ngga ngomong apa-apa. Dibujukin macem-macem
ngga mau. Hehe. Yang ini suka bikin senyum-senyum serumah.
Kalau disapa tetangga, kadang malu, kadang nyamperin. Ngga tentu
sih, sesuai moodnya aja. Hehe.
Oh ya, beberapa kebiasan baik yang selalu dia lakukan
adalah, mengucapkan terimakasih kalau sudah dibantu atau diberikan sesuatu oleh
orang lain, dan mengucapkan assalamualaikum ketika masuk rumah. Sweet yaaa :)
Overall, pencapaian Hanan di tahun ini, cukup mencolok lah.
Bersyukur banget alhamdulillahhh…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar