23/12/14

Tumbuh Kembang Hanan yang Menyenangkan Hati



Tumbuh Kembang Hanan yang Menyenangkan Hati

Di usia Hanan yang 4,5 tahun ini, mungkin perkembangannya tertinggal dibandingkan anak-anak seusianya. Ya, karena dulu memang ada masalah kesehatan yang mengganggu tumbuh kembangnya, seperti yang pernah aku ceritakan di sini. Di usia 2 tahun 2 bulan, dia baru berjalan. Dan sekarang perkembangan bicara/bahasanya sedang dikejar untuk bisa berbicara dengan lebih lancar.

Motorik kasar

Masih ada PR untuk melatihnya berlari. Sudah bisa berlari sih, hanya saja masih kelihatan seperti berjalan cepat. PR juga untuk melatihnya mengayuh sepeda. Karena mengayuhnya masih serdek, kalau kata ibuku. Jadi mengayuh dengan kekuatan kaki kiri saja. Belum bisa memutar pedalnya. PR juga untuk membuatnya berani melompat.

Tapi untuk berdiri satu kaki, Hanan sudah bisa bertahan 2-3 detik. Berputar dan menari pun cukup lincah. Oh ya, naik turun tangga yang masih harus sabar menunggu. Masih harus dipegangi. Masih belum berani sepertinya.

Treatment yang dilakukan di rumah adalah mengajaknya main ayunan di taman dan latihan main sepeda hampir tiap sore. Itu aja sih yang rutin.

Motorik halus

Sudah bisa meronce, memasukkan tali ke dalam lubang, menggambar lingkaran walau belum rapi betul, menuang air ke dalam wadah (gelas, botol minum), memotong makanan yang empuk, menyisir rambut (belum terlalu rapi sih), menyiram tubuhnya sendiri ketika mandi, dan lainnya. Melepas celana sendiri sudah bisa, tapi memakainya masih dibantu. PR juga untuk melepas dan memakai baju sendiri.

Bicara/Bahasa

Sangat menggembirakan perkembangan bicara dan bahasanya 2 bulan terakhir. Sekarang, dia sudah bisa bicara 2-3 kata dalam satu kalimat. Misal, “ni aduk adek” (Ini handuk Adek). Memang masih ada huruf dan suku kata yang hilang. Tapi kemauannya untuk bicara dan mengungkapkan ekspresi bahasanya udah jauh lebih bagus ketimbang 1 semester lalu. Kosa katanya juga udah makin banyak.

Terapi yang dijalani yaitu aku ikutkan dia di sesi terapi wicara (TW). Untung di dekat rumah, ada tetangga yang seorang terapis anak berkebutuhan khusus (ABK), dan membuka tempat belajar untuk ABK. Di sana, gurunya yang bernama Bu Hesti, kayanya cocok banget sama Hanan. Karena selama dipegang Bu Hesti, kemampuan bicaranya lebih meningkat lumayan cepat. Sebelumnya udah 2 tahun lebih diikutkan sesi TW, perkembangannya pelaaan sekali.  Alhamdulillah, kali ini lebih baik. Untuk pendukungnya, Hanan rutin menjalani terapi akupunktur setiap hari Sabtu. Beberapa jarum akupunktur yang halus ditusukkan di beberapa titik di kepalanya. Untuk merangsang syaraf-syaraf otaknya.

Emosi dan Sosial

Egonya lagi tinggi nih. Minta apa-apa harus sekarang juga dipenuhinya. Barang siapapun diaku-aku miliknya. Ini yang sering bikin rumah rame karena kakaknya, Zhafi suka ngga terima barangnya dikekep sama adeknya.

Kalau suka atau seneengg banget sama sesuatu hal, dia bakalan bilang, “Horeeee”, atau “wahhh”, atau menunjukkan hal yang disenangi itu ke orang lain. Kalau dia ngambek, dia bakal ndelosor di lantai. Mutung ni yeee. Tapi ngga nangis. Ndelosor aja gituuuh, ngga ngomong apa-apa. Dibujukin macem-macem ngga mau. Hehe. Yang ini suka bikin senyum-senyum serumah.

Kalau disapa tetangga, kadang malu, kadang nyamperin. Ngga tentu sih, sesuai moodnya aja. Hehe.
Oh ya, beberapa kebiasan baik yang selalu dia lakukan adalah, mengucapkan terimakasih kalau sudah dibantu atau diberikan sesuatu oleh orang lain, dan mengucapkan assalamualaikum ketika masuk rumah. Sweet yaaa :)

Overall, pencapaian Hanan di tahun ini, cukup mencolok lah. Bersyukur banget alhamdulillahhh…


Tidak ada komentar:

Hari-hari Bersama OAT

Sudah sejak bulan Mei aku akrab dengan OAT alias obat anti tuberkulosis. Sejak Fariha divonis positif TB, rutinitas bertambah setiap pagi. S...