11/10/17

Iri, Tanda Hati Tak Suci

Iri itu...
Bisa karena apa saja.
Iri karena tak mampu atau iri tanda tak punya tapi pengen, itu biasanya penyebabnya.

Aku... Masih belum bisa sepenuhnya terbebas dari rasa iri.

Melihat postingan tertentu di sosial media bisa jadi timbul rasa iri, walau tak terucap.

Tapi... Sejenak berusaha mengingat kembali bahwasanya iri itu sudah termasuk salah satu hasutan dan musuh sejati manusia, syaithon.

Iri menjauhkan diri ini dari rasa tawakal, dan qonaah. Intinya, iri itu menjauhkan diri ini dari Sang Maha Cinta. Pemilik alam semesta dan seisinya. Pemilik jiwa ini. Yang Maha Menentukan. 

Kalau hati ini diselimuti rasa iri, adalah tanda diri ini tidak suka dengan ketentuan Sang Maha Pengatur. Padahal, apalah diri ini, hanyalah makhluk ciptaanNya. Sudah sewajarnya diri ini mengikuti saja skenario yang Dia buat untuk hidup Sang Diri. Kalau mengikuti skenarioNya, walau dengan penuh tantangan yang bisa menyakitkan, insyaallah akhirnya happy ending.

Tapi, itulah manusia.  Tempatnya lupa, tempatnya dosa. Suka lupa kalau Allah Maha Menentukan. Kalau dikasih musibah bertanya, 'Kenapa harus aku?!'
Giliran diberi nikmat, jangankan tanya seperti itu, malah lupa bersyukur. Alhamdulillah cuma di bibir saja.

Yaa Rabbii... Ya Kuddus

Sucikanlah hati ini... Sucikanlah jiwa ini...


Sumber Gambar: yufid.com

Tidak ada komentar:

Hari-hari Bersama OAT

Sudah sejak bulan Mei aku akrab dengan OAT alias obat anti tuberkulosis. Sejak Fariha divonis positif TB, rutinitas bertambah setiap pagi. S...