03/03/17

Assalamualaikum, Mujahidku

Zhafir pulang camping kemarin sore dengan selamat, alhamdulillah. Saking lelahnya, belum dapat cerita apapun dari Zhafi karena begitu pulang langsung tidur pulas. Hanya bangun sebentar untuk sholat dan makan.

Mendadak terharu ketika malam harinya ada pesan masuk di grup kelas. Pesan dari mentor kelas Zhafir, yang menuliskan dengan amat mengesankan keseruan  camping anak anak kelas.

"A'udzu bikalimatillahittammati min syarri maa khalaq."

"Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan makhluk yang diciptakan-Nya.”
------------------
Selasa 28 Februari 2017, menjelang maghrib di bawah pohon mahoni, yang tumbuh tinggi menjulang.

Ditengah pohon pohon yang daunnya saling menyentuh sehingga  gelap lebih cepat terasa meski matahari senja masih ada.

23 naturalist baru saja selesai membangun bivak. Sebuah tempat berlindung sangat sederhana untuk mereka tempati malam ini.

Sepi suasana saat itu. Tidak banyak bicara. Tidak lagi ada bercanda satu sama lain.

Tidak ada lagi tawar menawar. Hanya doa diatas yang terus menerus dilafalkan berulang ulang, bersama sama.
---------
Malam menjelang, makan malam dihidangkan. Jumlah yang sama dengan makan siang. Tapi banyak tersisa. Nafsu makan hilang.

Banyak laporan masuk, tiba-tiba merasakan mual, pusing, dada sakit, gigi sakit, pinggang encok, pening.

Sekali lagi suasana sepi.
-----

Pukul 22.00 langit Carita cerah, bintang bermunculan.

Waktunya tiba. Naturalist akan masuk kedalam hutan, menempati bivak yang sore tadi mereka bangun. Berbaring di dalamnya, sendiri.

Dzikir petang dan doa diatas kembali diulang.

Senter dinyalakan, sambil mengingat ingat jalan, menemukan tempat tidur malam ini.
-------

00.17 hujan turun dengan derasnya. Seluruh Naturalist ditarik kembali, dikumpulkan menjadi satu dari 23 titik berbeda

Singkat memang waktu dalam bivak, di hutan dan kegelapan malam. Namun demikan dalam dua jam tersebut banyak hikmah dan pelajaran berharga didalamnya.

Setia atap ponco menjadi saksi ujian keberanian, kesabaran, dan kepercayaan ananda akan kuasa perlindungan, penjagaan Allah sebagai sebaik baik penjaga, sebaik baik pemberi pertolongan,sebagai pemelihara bagi diri mereka.

--------
Kegiatan tersebut diatas hanya satu dari beragam kegiatan pembelajaran yanga ada di kegiatan kemping 3 hari ini.

Cerita lengkapnya Ayah Bunda bisa langsung tanyakan ke ananda :))
--------

Selamat beristirahat duhai Naturalist, anak anak soleh yang tinggkat kepercayaannya pada Allah SWT sungguh luar biasa.

Tidak ada komentar:

Hari-hari Bersama OAT

Sudah sejak bulan Mei aku akrab dengan OAT alias obat anti tuberkulosis. Sejak Fariha divonis positif TB, rutinitas bertambah setiap pagi. S...