06/11/16

Nice Homework #3, Done

NHW yang ketiga ini seruuu bener.
Tugasnya banyak dan bikin baper. Hahaha.
Tugas poin pertama:
Membuat surat cinta untuk suami. Dikumpulkan bersama respon dari suami via email ke fasilitator. Alhamdulillah done.
Sedang berpikir untuk mempostingnya di blog ini atau nggak. Ada malunya, tapi juga sayang kalau ngga didokumentasikan. Karena paksu tipe yang kurang romantis dalam arti kebanyakan.
Hahahaha ((( Kebanyaaakaan )))
Jadi kalaupun saya posting, akan terpisah di judul yang lain nanti. Doakan aja yaa.... Wkwkwk.
Tugas poin kedua:
Menuliskan potensi kekuatan anak-anak.
Zhafir
1. Daya ingat yg baik sehingga cepat menghafal ayat quran
2. Kemampuan akademik yang baik
3. Detil mengamati dan mengingat sesuatu
4. Belajar eksperensial
5. Kelak dia akan jadi akademisi/ peneliti yang sholih dan inovatif
Hanan
1. Dia tanggap dgn kebutuhan orang lain
2. Memiliki pendengarannya tajam
3. Penyayang
4. Ceria, tidak pendendam (pemaaf)
Tugas poin ketiga:
Menuliskan potensi kekuatan diri. Lalu, baca kehendak Allah, mengapa saya dihadirkan di tengah-tengah keluarga seperti ini dengan bekal kekuatan potensi yang saya miliki.
Ringkasnya, misi hidup. Dan misi hidup saya adalah:
"Menyiapkan anak-anak menjadi generasi yang sehat, kuat, sholih, dan rahmatan lil 'alamiin"
Sebenarnya saya selalu bingung ditanya apa potensi kekuatan diri. Karena sampai sekarang masih mencari.
Tapi, saya mencoba menjawab dengan cara yang lain.
1. Saya sedang terus belajar memasak makanan sehat dan tetap enak.
Hal ini untuk mendukung misi menyiapkan anak-anak menjadi generasi yang kuat dan sehat, agar dapat belajar dan bermanfaat bagi sesama.
2. Saya sedang terus belajar mengelola hati untuk lebih tenang dan bijaksana menghadapi segala permasalahan sehari hari.
Hal ini mendukung misi diri ini agar menjadi teladan bagi keluarga, dan bekal mendidik anak-anak agar menjadi anak sholih.
Dengan kondisi anak-anak yang masih belum mandiri dan matang, tantangan saya adalah menjadikan diri ini mandiri dan matang terlebih dulu.
3. Saya sedang belajar berkebun sayur organik. Harapannya, bisa menyiapkan sayur organik sendiri dari pekarangan rumah. Selain itu, ingin menjadikan berkebun sebagai sarana pembelajaran bagi anak-anak tentang keseimbangan alam yang telah Allah atur untuk kehidupan manusia dan makhluk lainnya.
Hal ini mendukung misi untuk bisa bersama-sama hidup seimbang selaras dengan alam.

Tugas poin keempat:
Melihat lingkungan dimana saya tinggal saat ini, tantangan apa saja yang ada di depan saya? Mencoba menangkap maksud Allah, mengapa keluarga saya dihadirkan disini?
Tantanga yang saya temui di lingkungan saya adalah:
1. Masih banyak orangtua yang belum menyadari pentingnya menuntut ilmu dalam membina rumah tangga dan mendidik anak. Sehingga banyak ditemui orangtua tidak memberikan kebutuhan dalam hal emosi, spiritual, dan pendidikan moral dengan tepat.
Di kalangan menengah ke bawah, banya ditemui kaum lelaki yang sudah menikah tidak menjalankan perannya sebagai kepala keluarga dengan optimal. Sehingga anak-anak menjadi terabaikan, karena oara istri/ibu tidak mendapatkan kebutuhan lahir dan batin yang memadai.
2. Banyak keluarga yang mengajarkan agama hanya sebatas hapalan dan ritual ibadah tanpa menanamkan makna dan keimanan terlebih dulu. Sehingga, banyak anak-anak yang tidak menerapkan perintah Allah dan sunnah Rasul dalam keseharian yang mencerminkan Islam rahmatan lil'alamiin. Contoh kecil, banyak yang masih membuang sampah sembarangan.
Harapan kami, dengan kami sekeluarga menjalankan perintah Allah dan Sunnah Rasul denga optimal, kami bisa saling memberi manfaat satu sama lain antara anggota keluarga. Dan juga bisa memberi kebermanfaatan bagi lingkungan sekitar kami.

Tidak ada komentar:

Hari-hari Bersama OAT

Sudah sejak bulan Mei aku akrab dengan OAT alias obat anti tuberkulosis. Sejak Fariha divonis positif TB, rutinitas bertambah setiap pagi. S...