19/03/14

Belajar Berjualan di Business Day

Hari ini, di sekolah giliran kelas 1 yang menggelar Business Day. Mas Zhafir dan teman-teman kelas 1 lainnya akan berjualan produk-produk makanan dan minuman ringan yang harganya antara Rp 2.000 - Rp 3.000 per porsi. Hmm.... asiknya. 

Karena tidak ditentukan jenis kuenya alias bebas, jadi kami berdua beberapa hari yang lalu membicarakan apa kira-kira yang mau dijual. Ibu usul, bagaimana kalau minuman seperti es buah, sedangkan Mas Zhafir lagi suka kue mangkok. Dia usul, ibu bikin deh kue mangkoknya, tapi ukurannya yang kecil. Hihi... oke deh. 

Ndilalah... 1 hari sebelum hari H, Ibu dijadwalkan harus sudah cabut gigi dan harus menginap semalam sebelumnya di RS (maklum, prosedur untuk BPJS), dan baru kembali ke rumah menjelang maghrib dengan gigi nynut-nyutan. Alhasil acara membuat kue mangkok pun tidak bisa terlaksana. Ibu pun akhirnya menelepon penjual kue jajan pasar langganan dan memesan kue mangkok.

Keesokan harinya, Mas Zhafir tampak bersemangat dengan Business Day ini. Alhamdulillah, gigi Ibu sudah baikan, dan bisa membantu menyiapkan jualannya (baca: mengambil kue pesanan dan membawanya ke sekolah). 

Acara jualannya berjalan seru, selain kakak-kakak kelas, Bapak dan Bunda Guru, juga beberapa bundanya teman-teman SD juga ikut membeli jualannya teman-teman kelas 1 (mumpung murah meriah). Hehe... Alhamdulillah, semua jualan laris manis, termasuk kue mangkoknya Mas Zhafir. Dia senang sekali, walau bukan bikin sendiri ya, Nak (hehe, lain kali kita bikin sendiri ya). 

Ketika pulang, selama perjalanan pulang dalam mobil, kami mengobrol ringan.
Ibu : Gimana rasanya berjualan tadi. 
Zhafir : Seru, Bu. Mas Zhafir dapat uang sejuta! Hehe...
(tertawa bareng)
Ibu : Kayanya banyak tadi banyak ya yang beli kue mas Zhafir? 
Zhafir : Iya, pak Ruslan beli 5, trus tadi ada yang beli 2. Bentar mau itung dulu.
(lalu dia menghitung uangnya, dimulai dari uang 2.000-an, lalu 1.000-an, 100-an, 200-an)
Zhafir : Bu... gimana cara bikin 1000 dari uang Rp 100. 
Ibu : 100nya harus ada 10 supaya jadi seribu. 
Zhafir : Kalau uang Rp 200?
Ibu : Berarti harus ada 5 koin 200-an.
(Kembali menghitung)
Zhafir : Sudah bu, Aku dapat Rp 50.000,-
Ibu : Mau ngga kalau jualan lagi, minggu-minggu di pasar. Kita jualan es buah atau es coklat?
Zhafir : Mau... mau....
Semoga, pengalaman ini semakin mengayakan dirimu ya, Nak. Bukan sekedar belajar berhitung, tapi juga keberanian berusaha.

2 komentar:

Nia K. Haryanto mengatakan...

Wah Mas Zhafir keren. Semoga kelak menjadi business man yang sukses. ^^

Rie mengatakan...

Aamiinnn... iya Mak Nia... mudah-mudaha bisa ngikuti jejak NAbi Muhammad ketika jadi pengusaha :))

Hari-hari Bersama OAT

Sudah sejak bulan Mei aku akrab dengan OAT alias obat anti tuberkulosis. Sejak Fariha divonis positif TB, rutinitas bertambah setiap pagi. S...