20/12/18

Resume Kajian: Menjadi Ibu yang Dirindu

Kajian Kamis
Masjid An Nabawi, Banjarwijaya
MT Fatihah Husna
Oleh Ust. Bendri Jaisyurrahman

PR paling penting untuk seorang Ibu:
Bereskan emosi-emosi negatif diri. Biasanya berupa kemarahan dan kesedihan.

1. Kemarahan
Emosi marah sulit dicegah. Ada 4 tingkatan marah.
Marah level orang tenang. Marah tapi diungkapkan dengan nada bicara yang tenang.
Marah sambil menahan geram. Suara ketika berbicara tertahan.
Marah dengan mata melotot dan bersuara keras
Marah dengan sumpah serapah tak terkendali.

Berhati-hatilah ketika ekspresi marah ibu kepada anak menjadi berlebihan atau tak terkendali. Anak yang sering dibentak terutama pada umur di bawah 5 tahun, koneksi antar syarafnya menjadi terganggu. Sehingga anak jadi suka ngga nyambung.

2. Kesedihan

Ibu yang hamil dalam keadaan sedih atau stress, emosi anak cenderung negatif ketika sudah lahir. Maka itu ketika hamil, jangan sedih. Harus bahagia. "Maka makan dan minumlah kamu. Dan bersenang senanglah."


Yang sudah terlanjur, bagaimana? Perbaiki. Langkahnya:

1. Latih lisan untuk bicara yang baik. 

Lisan mempengaruhi pikiran, pikiran mempengaruhi perasaan.  Ucapkan dzikir. Afirmasi diri bahwa yang terbaik itu pilihan Allah. Segala puji bagi Allah.

2. Salurkan dengan menulis

Kalau sedang emosi, salurkan dengan cara yang baik. Diantaranya dengan menulis. Menulis itu mencerahkan pikiran.

3. Perbaiki manajemen waktu

Ada beberapa 4 pembagian waktu untuk wanita, yaitu:
Me time, menyendiri tanpa anak untuk recharge energi. Biasanya waktu ini dipakai untuk melakukan kegiatan yang disukai seperti membaca, ke salon, belanja, dan sebagainya. Tergantung dari apa yang menjadi kesukaan si wanita. Selama itu sifatnya positif atau mubah.

Couple time, waktu untuk ngobrol berdua sama suami. Bukan hanya pada saat berhubungan intim. Rasul senantiasa ngobrol dulu sama istrinya baru tidur atau berhubungan. Istri perlu diajak ngobrol sama suami karena normalnya istri itu butuh mengeluarkan 20 ribu kata dalam sehari. Jauh lebih banyak dari pria yang hanya 7000 kata per hari. Selain itu, istri membutuhkan perhatian lebih. Ingin didengarkan, ingin disetujui, ingin dihargai, ingin dihibur. Ingin diajak makan, ingin dibelanjain baju, ingin diajak nonton. (Oke oke..., yang terakhir-terakhir itu Saya nambahin sendiri).

Family time. Dengan keluarga inti ataupun keluarga besar. Ini sudah pasti lah ya...

Social time, berinteraksi sosial. Perempuan butuh teman ngobrol sesama perempuan. Maka biarkan istri ikut pengajian, reunian, kopi darat komunitasnya, selama positif dan masih wajar-wajar aja. Perempuan juga pada akhirnya pasti kangen pengen ketemu dan becanda sama anak-anaknya.

4. Ajak pasangan untuk membantu kita memperbaiki diri. 

Libatkan pasangan untuk memperbaiki diri. Contoh, seseorang yang tidak terbiasa untuk mengucapkan apresiasi atau bersikap baik kepada orang lain, maka bantu dia untuk bisa menumbuhkan rasa apresiasi. Ucapkan paling sedikit 50 kali apresiasi positif kepadanya, setiap hari dengan cara yang wajar. Nah, minta bantuan suami untuk bisa menumbuhkan apresiasi dalam diri istri. Agar ibu juga bisa lebih mengapresiasi hal-hal baik yang dilakukan anak.

5. Berwudhu atau mandi

Jika masih muncul marah kecil, maka berwudhu. Jika marah besar, maka mandilah seperti mandi dari membersihkan hadits besar.

6. Berinfaq

Jika masih marah lagi, ingat lah satu hal.. Orang yang suka berinfaq, berarti mampu menahan amarahnya, dan memaafkan orang lain. Maka sedekahlah. Untuk membersihkan jiwa.


Ibu marah pada anak?
Peran menegakkan aturan adalah ayah. Bukan ibu. Kalau bapak marah, seperti Auman singa, kalau ibu marah terdengar seperti salakan anjing pudel bagi anak. Jadi ibu ngga usah capek-capek  marah. Peran ibu itu lembut.

Sesi tanya jawab

Bagaimana menyampaikan sesuatu  kepada suami hal yang suami tidak sukai?

Puaskan dulu kebutuhan perut dan syahwatnya. Untuk memunculkan rasa puas dan senang.
Setelah itu sampaikan kepada suami tidak lebih dari 10 kata.
Sampaikan dengan "I" message.
Jangan mengevaluasi.
Ucapkan terima kasih. 

Tidak ada komentar:

Hari-hari Bersama OAT

Sudah sejak bulan Mei aku akrab dengan OAT alias obat anti tuberkulosis. Sejak Fariha divonis positif TB, rutinitas bertambah setiap pagi. S...