23/12/18

Kematian, Rahasia Ilahi

Sore ini buka FB kembali, setelah udah lama ngga buka FB. Dan terbacalah status seorang senior di kampusku dulu.
Status yang mengabarkan berita duka, meninggalnya istri dan anaknya.

Hati kaya teriris-iris rasanya, ikut sedih banget membayangkan kehilangan istri dan anaknya sekaligus. Kehilangan pasangan saja atau kehilangan anak saja pastinya udah sedih banget. Dan ketika harus kehilangan keduanya, bagaimana rasa sedihnya. Subhanallah....

Penasaran dengan kabar itu, aku buka akun seniorku ini. Ada kabar berita apa sebelumnya? Apa karena sakit? Atau kecelakaan kah, yang membuat keduanya sekaligus berpulang ke Rahmatullah.

Ternyata baru seminggu lalu istrinya posting foto dan ucapan hari ulang tahun pernikahan mereka. Istrinya dalam keadaan hamil, terlihat cantik dan berwajah cerah di foto itu. Mereka sedang menunggu kelahiran si bayi yang tinggal hitungan hari.

Seminggu kemudian, hari yang ditunggu tiba. Hari saat bayinya akan lahir. Namun ternyata hari itu ditunggu bukan untuk menyambut kehadiran anggota keluarga baru, tapi justru mengantarkan dua anggota keluarga sekaligus ke peraduan terakhir. Qodarullah sehari setelah melahirkan, istrinya berpulang ke Rahmatullah, setelah sebelumnya bayi yang lahir meninggal dunia.

Semoga Allah mengampuni dosa dosa almarhumah, dan menempatkan mereka berdua di tempat terbaik di sisi Allah. Dan semoga semua keluarga yang ditinggalkan dikuatkan.

Rahasia Allah. Kematian. Ngga ada yang menyangka kapan maut menjemput. Ngga harus sakit dulu, ngga harus tua dulu.

Semoga, ketika saat giliran ku tiba, aku mohon agar aku tetap dalam keadaan Islam, beriman, dan Husnul khatimah.... Aamiin. 

20/12/18

Resume Kajian: Menjadi Ibu yang Dirindu

Kajian Kamis
Masjid An Nabawi, Banjarwijaya
MT Fatihah Husna
Oleh Ust. Bendri Jaisyurrahman

PR paling penting untuk seorang Ibu:
Bereskan emosi-emosi negatif diri. Biasanya berupa kemarahan dan kesedihan.

1. Kemarahan
Emosi marah sulit dicegah. Ada 4 tingkatan marah.
Marah level orang tenang. Marah tapi diungkapkan dengan nada bicara yang tenang.
Marah sambil menahan geram. Suara ketika berbicara tertahan.
Marah dengan mata melotot dan bersuara keras
Marah dengan sumpah serapah tak terkendali.

Berhati-hatilah ketika ekspresi marah ibu kepada anak menjadi berlebihan atau tak terkendali. Anak yang sering dibentak terutama pada umur di bawah 5 tahun, koneksi antar syarafnya menjadi terganggu. Sehingga anak jadi suka ngga nyambung.

2. Kesedihan

Ibu yang hamil dalam keadaan sedih atau stress, emosi anak cenderung negatif ketika sudah lahir. Maka itu ketika hamil, jangan sedih. Harus bahagia. "Maka makan dan minumlah kamu. Dan bersenang senanglah."


Yang sudah terlanjur, bagaimana? Perbaiki. Langkahnya:

1. Latih lisan untuk bicara yang baik. 

Lisan mempengaruhi pikiran, pikiran mempengaruhi perasaan.  Ucapkan dzikir. Afirmasi diri bahwa yang terbaik itu pilihan Allah. Segala puji bagi Allah.

2. Salurkan dengan menulis

Kalau sedang emosi, salurkan dengan cara yang baik. Diantaranya dengan menulis. Menulis itu mencerahkan pikiran.

3. Perbaiki manajemen waktu

Ada beberapa 4 pembagian waktu untuk wanita, yaitu:
Me time, menyendiri tanpa anak untuk recharge energi. Biasanya waktu ini dipakai untuk melakukan kegiatan yang disukai seperti membaca, ke salon, belanja, dan sebagainya. Tergantung dari apa yang menjadi kesukaan si wanita. Selama itu sifatnya positif atau mubah.

Couple time, waktu untuk ngobrol berdua sama suami. Bukan hanya pada saat berhubungan intim. Rasul senantiasa ngobrol dulu sama istrinya baru tidur atau berhubungan. Istri perlu diajak ngobrol sama suami karena normalnya istri itu butuh mengeluarkan 20 ribu kata dalam sehari. Jauh lebih banyak dari pria yang hanya 7000 kata per hari. Selain itu, istri membutuhkan perhatian lebih. Ingin didengarkan, ingin disetujui, ingin dihargai, ingin dihibur. Ingin diajak makan, ingin dibelanjain baju, ingin diajak nonton. (Oke oke..., yang terakhir-terakhir itu Saya nambahin sendiri).

Family time. Dengan keluarga inti ataupun keluarga besar. Ini sudah pasti lah ya...

Social time, berinteraksi sosial. Perempuan butuh teman ngobrol sesama perempuan. Maka biarkan istri ikut pengajian, reunian, kopi darat komunitasnya, selama positif dan masih wajar-wajar aja. Perempuan juga pada akhirnya pasti kangen pengen ketemu dan becanda sama anak-anaknya.

4. Ajak pasangan untuk membantu kita memperbaiki diri. 

Libatkan pasangan untuk memperbaiki diri. Contoh, seseorang yang tidak terbiasa untuk mengucapkan apresiasi atau bersikap baik kepada orang lain, maka bantu dia untuk bisa menumbuhkan rasa apresiasi. Ucapkan paling sedikit 50 kali apresiasi positif kepadanya, setiap hari dengan cara yang wajar. Nah, minta bantuan suami untuk bisa menumbuhkan apresiasi dalam diri istri. Agar ibu juga bisa lebih mengapresiasi hal-hal baik yang dilakukan anak.

5. Berwudhu atau mandi

Jika masih muncul marah kecil, maka berwudhu. Jika marah besar, maka mandilah seperti mandi dari membersihkan hadits besar.

6. Berinfaq

Jika masih marah lagi, ingat lah satu hal.. Orang yang suka berinfaq, berarti mampu menahan amarahnya, dan memaafkan orang lain. Maka sedekahlah. Untuk membersihkan jiwa.


Ibu marah pada anak?
Peran menegakkan aturan adalah ayah. Bukan ibu. Kalau bapak marah, seperti Auman singa, kalau ibu marah terdengar seperti salakan anjing pudel bagi anak. Jadi ibu ngga usah capek-capek  marah. Peran ibu itu lembut.

Sesi tanya jawab

Bagaimana menyampaikan sesuatu  kepada suami hal yang suami tidak sukai?

Puaskan dulu kebutuhan perut dan syahwatnya. Untuk memunculkan rasa puas dan senang.
Setelah itu sampaikan kepada suami tidak lebih dari 10 kata.
Sampaikan dengan "I" message.
Jangan mengevaluasi.
Ucapkan terima kasih. 

19/12/18

Kagum Pada Beliau

Saya mengagumi Pak Anies Baswedan jauh sebelum beliau masuk ke dunia politik. Satu program yang membuat saya semakin respect terhadap beliau adalah program Indonesia Mengajar. 

Sewaktu beliau akhirnya masuk ke dunia politik, saya sedikit menyayangkan. Tapi waktu itu saya tidak terlalu mempersoalkan. Tampaknya memang beliau harus masuk ke dunia politik supaya bisa membuat kebijakan yang lebih baik.

Waktu pilpres 2014 saya milih Jokowi, salah satu alasannya yang membuat yakin karena ada beliau dalam tim sukses Jokowi. Dan kemungkinan besar beliau akan dijadikan menteri pendidikan membuat masa depan pendidikan terlihat lebih cerah. Haha. 

Pada akhirnya Jokowi terpilih, dan benar Pak Anies menjadi menteri pendidikan, ada beberapa kebijakan yang baik sekali dari Kemendiknas. 

Lalu kemudian saya kaget, kenapa belum ada setahun, beliau direshuffle. Emang kenapa dengan Anies? Waktu itu, saya mulai skeptis dengan pemerintahan Jokowi. Dan semakin lama semakin saya  berseberangan dengan Jokowi karena banyak sekali faktor. Bukan hanya karena pemecatan Anies sebagai menteri. Dan tulisan ini bukan membahas tentang itu. 

Pada Pilgub DKI 2017, saya sebagai warga DKI menggunakan hak pilih. Dan saya memilih beliau. 

Dan pilihan saya insyaallah benar. Alhamdulillah. Belum ada satu tahun kepemimpinannya di Provinsi DKI, janji-janji penting di kampanyenya sudah terealisasi. Beberapa di antaranya Reklamasi dan DP 0%. Dan ternyata DKI Jakarta sudah banyak menerima penghargaan. Masyaa Allah tabarakallah ..  semoga semakin berkah Jakarta di bawah kepemimpinan Pak Anies. Semoga semakin berlimpah keberkahan juga untuk Pak Anies dan seluruh jajaran di Provinsi DKI Jakarta.

Oya, ini sekedar opini dan ekspresi bahagia saya sebagai pribadi dan masyarakat awam. Tidak usah diperdebatkan. Pendapat saya bisa aja salah menurut pembaca. Tapi pendapat saya bisa juga benar. Tidak ada kebenaran 100%. Kebenaran 100% ada di Al Qur'an.  

Kebiasaan dan Rutinitas Hanan

Beberapa hari terakhir ini bahagia hatiku, karena perkembangan perilaku Hanan. Masyaa Allah.

Pola rutinitas mulai kebentuk dan sejauh ini dia bisa mengikuti. Cukup baik lah dan menunjukkan kemajuan yang cukup baik menurutku, untuk ukuran Hanan.

Rutinitas Harian Hanan
Berikut ini rutinitasnya Hanan:

Pagi
Sholat subuh di musholla, lanjut main sepeda, mandi, dan Bersiap ke sekolah. Berhubung ini udah masuk musim liburan jadi agak santai. Sehabis mandi dan sarapan bisa main lagi. 

Siang 
Pulang sekolah, Hanan belajar di rumah atau les Bimba kalau pas lagi jadwalnya. Kalau pas libur gini, bisa ikut sholat dhuhur di musholla atau di mesjid. 

Sore
Sholat Ashar di musholla, mandi trus main. Atau kebalikannya. Kalau ngga ya, aku ajak aktivitas lagi di rumah. Menjelang Maghrib udah kuajak untuk makan malam. 

Malam
Sehabis sholat Maghrib, kuajak ngaji setelah itu belajar. Ngerjain PR Bimba atau PR sekolah, atau ngerjain lembar printable. Setelah sholat isya, kalau masih seger belum ngantuk, lanjut belajar. Kalau udah ngantuk, persiapan tidur dimulai. Sikat gigi, BAK, lalu berdoa sebelum tidur. 

Tentang sholat, ngaji, dan belajar, memang ngga selalu lancar tiap hari. Ada masanya gampang untuk diajak, ada masanya dibujuk dulu, ada masanya mogok tapi pada akhirnya aku upayakan untuk tetap dilakukan. Supaya terbangun jadi kebiasaan baik, dan ngga terbiasa mogok kalau lagi ngga mood. 

Nah ini PR ibunya juga untuk tetap konsisten dan Istiqomah. 

Sholat Subuh di Musholla
Alhamdulillah, 2 hari ini Hanan berangkat sendiri dengan kemauan sendiri untuk sholat subuh di musholla. Padahal aku bangunin Zhafir, yang bangun duluan Hanan. 

Yang bikin hati bahagia itu, untuk sholat Maghrib dan Isya, Hanan sudah ngga terlalu sulit lagi untuk diajak sholat. Malah beberapa hari yang lalu, Hanan yang ngajak duluan. Masyaa Allah... 

Cuci Tangan Sebelum Makan
Bentuk kebiasaan lain yang bikin hati adem karena sepertinya udah terbentuk adalah kebiasaan cuci tangan sebelum makan. Kalau ingat dulu mencoba bangun kebiasaan ini lumayan bikin tarik urat. Alhamdulillah sekarang tinggal diingatkan sekali aja. Malah kadang-kadang udah dilakukannya dengan kesadaran sendiri. Begitu juga kebiasaan membaca basmallah setiap mau minum dan makan. 

Yang masih on progress adalah membiasakan berdoa sebelum tidur, keluar rumah, dan masuk kamar mandi. Hanan udah tahu harus berdoa sebelum tidur, tapi masih banyakan lupanya. 

Hingga hari ini, aku sangat bersyukur atas semua itu. Semua terjadi atas kehendak Allah... Semoga semakin hari semakin banyak lagi kebiasaan baik yang tertanam di dirinya. 

30/08/18

Nonton Event Asian Games

Zhafi entah kenapa tertarik banget dengan event Asian Games. Beberapa pertandingan rajin dia tonton. Terutama bulu tangkis, sepak bola dan ada beberapa. Sampai pengen banget nonton langsung pertandingannya. Aku yang tadinya mehh.... Ngapain sih, Mas. Nonton aja di TV. Tapi... Setelah dipikir-pikir bener juga nih. Mumpung eventnya di Indonesia, ye kaan. Trus juga ngga ada salahnya ngasih pengalaman buat Zhafi nonton live pertandingan kelas Internasional antara negara-negara Asia langsung di depan mata. 

Sebenarnya dia pengen nonton 2 - 3 cabang. Tapi karena kurang memungkinkan akhirnya yang ditonton adalah pertandingan cabor atletik di Gelora Senayan. Waktunya seharian, dari pagi sampai malam. Itu di hari sekolah pulak. Sampai izin sama bunda Guru. Jujur aja izinnya mau nonton Asian Games. Untuk hal ini  kurasa sekolah Zhafi ngga paham. Ya, namanya sekolah Alam, kan yang diutamakan adalah supaya anak kaya pengalaman. Bukan cuma diartikan belajar di alam, tapi juga supaya kaya pengalaman. 

Akhirnya kami berdua nontonlah. Berangkat naik Transjakarta, pulang naik Transjakarta lanjut taksi. Karena udah malam, jam 10, Transjakarta ngga banyak yang operasi. Hanan ngga ikut karena ya itu... Bakalan sampai malam dan takut dia ngga betah. Tapi belakangan dia sedikit kecewa ngga diajak. 

Jadi apa hasil pertandingannya... Di cabor ini Indonesia ngga dapat medali apa-apa. Ya sedikit kecewa. Walau begitu lega bisa nonton langsung pertandingannya. Apakah Zhafi senang... Mudah-mudahan ya, Mas Zhafi ... Dia kalau senang mukanya flat aja sih. Kalau ditanya, yaa seneng. Hihi...

19/08/18

Selamat Belajar, Yah...

Ayahnya anak-anak memulai pengalaman belajar di negeri orang untuk kedua kalinya. Setelah dulu di Singapura selama 1 bulan, sekarang di Swedia untuk selama 4 bulan. 

Belajar di Swedia ini adalah follow up dari kelas internasional yang diikutinya untuk program kuliah master di UGM. 

Pergi diantar aku, anak-anak, dan temen-temennya yang juga tetangga rumah. Aku dalam hati rada bingung gimana ya ngejalaninnya tanpa ada suami selama 4 bulan. Yah tapi jalanin aja bismillah. 

Hanan yang paling sedih ditinggal Ayahnya. Sampai pulang ke rumah dia masih mewek sampai ketiduran. Aku cuma bisa kasian lihat dia dan menenangkannya. Sementar kakaknya, udah asyik lihat pembukaan Asian Games 2018 di TV. Ya memang bertepatan dengan event Asian Games. 

Keesokannya Hanan bangun juga masih mellow sambil lihat foto ayahnya diusap-usap. Udah macam di sinetron. 😅 Antara lucu, tapi juga ikutan sedih. 



11/06/18

Status FBku Hari Ini 5 Tahun Lalu



Ngga mudah mengubah sikap dan sifat negatif, yang sudah bertahun-tahun lamanya menjadi bagian dari diri seseorang.

Tapi saya kok sekarang percaya, semakin sering orang mendapatkan masukan yang baik, motivasi, pola pikir yang baik, dorongan positif, energi positif, informasi positif, akan membantu orang itu mengarah pada perubahan yang positif juga.

Bukan perubahan yang mendadak sontak  seperti di sinetron-sinetron. Karena proses setiap orang berbeda, mungkin naik turun juga. Kalaupun kita merasa hanya sesaat aja tergerak oleh motivasi positif misalnya, mungkin memang belum cukup, karena ngga sebanding dengan masukan negatif yang selama ini membentuk sifat negatif itu.

Makanya, pernah dengar dalam 1 kelas parenting yang saya ikuti di sekolah anak saya, dikatakan ...ketika anak mendapat 1 masukan negatif, idealnya diimbangi dengan 14 masukan positif. hm... #sekedar sharing

08/05/18

Menulis Adalah Terapi #1

Sepanjang hidupku, aku merasa pergolakan tak pernah henti. Konflik tak pernah jemu berkecamuk dalam hati, dalam jiwa. Mempertanyakan siapa aku sebenarnya. Apa impianku dalam hidup. Apa yang ingin kucapai. Seberapa berharganya aku? Mampukah aku? Layakkah aku mendapatkan apa yang aku inginkan.

Aku selalu patah hati setiap kali kumerasa tak kudapat dukungan dari orang-orang terdekatku. Aku selalu merasa salah langkah salah bicara salah sikap. Aku hampir selalu merasa benci diriku. Aku hingga saat ini belum bisa menerima diri ini sepenuhnya. Aku hampir selalu merasa kehabisan energi. Untuk diriku sendiri dan tak tersisa lagi energi untuk orang-orang yang seharusnya aku kasihi. 

Bukan... Bukan ingin mengeluh. Hanya ingin menuliskan demi menemukan tempat ku bisa melepaskan kegundahanku. Kegundahan yang sama terjadi tahun demi tahun. Dari sejak usia kanak-kanak, remaja, beranjak dewasa, hingga sudah hampir paruh baya. Sungguh tersiksa rasanya. Tak ada sahabat, tak juga teman bicara, suami pun tak bisa sepenuhnya memahamiku. Bukan salahnya. Tak ada yang bisa memahamiku, aku memang sulit dimengerti, bahkan oleh diriku sendiri. 

Siapa sahabat yang bersedia hadir sepenuh hati menemaniku? Tak ada. Bahkan suamiku bisa jadi adalah orang tersabar di dunia karena mampu bertahan hidup denganku hampir dua belas tahun. 

Yang membuatku sedih adalah... Aku selalu takut karena sudah mewariskan kegundahan ini ke anak-anakku. Aku tidak ingin mereka tumbuh dewasa dengan kondisi seperti diriku. Aku ingin, aku berharap, mereka tumbuh dewasa, menjadi penebar manfaat, menjadi pribadi yang matang, yang optimis, penuh syukur dan bahagia menjalani kehidupannya, serta bersemangat mengejar akhirat yang baik.  

Aku ingin jadi baik. Aku ingin jadi pemberi manfaat. Aku berharap Allah memberiku kemudahan, kekuatan, dan semangat bagiku berbuat kebaikan terus menerus. 

04/05/18

Al Qur'an Adalah As Syifa - Sharing Pengalaman

Ada sedikit memori di akhir 2017 kemarin. Sedikit cerita pengalaman tentang Al Qur'an dan doa sebagai penyembuh (As Syifa).

Beberapa waktu lalu, Hanan kena cacar air. Di hari ke 9, sakitnya bersambung dengan batuk pilek. Sebelum batuk pilek, sempat demam tinggi. Sempat muntah dan diare juga. Penyakit-penyakit yang umum terjadi sama anak-anak. Tapi,  kalau demam tinggi tanpa asupan cairan yang cukup, resikonya dehidrasi. Dan itu pernah terjadi dulu yang berujung dirawat di ICU (Intensive Care Unit). 🙁

Sejak Rabu malam, suhu tubuhnya panas tinggi. Beberapa kali terbangun dari tidur, mungkin akibat rasa nyeri dan pusing yang menyertai demamnya. Si Ayah mengkompres dengan air hangat terus menerus. Saya bujuk minum air putih tapi hanya beberapa teguk air saja yang mau diminumnya. Saya bujuk untuk minum obat penurun panas, dijawabnya dengan gelengan kepala dan mulut yang ditutup rapat. 

Setelah mencoba terjaga untuk mengompres dan memantau kondisinya, juga karena dia terbangun beberapa kali, akhirnya obat dipaksa masuk. Baru bisa tidur akhirnya. 

Keesokan harinya, sepanjang pagi hanya mau tidur saja. Sesekali berceloteh tapi matanya sayu dan tubuhnya lemas bikin saya khawatir. Berkali-kali saya bujuk untuk minum lebih banyak dan minum obat penurun panas. Tapi kuat sekali penolakannya. Untungnya, ia masih mau makan walau hanya beberapa suap. Sekali minum lumayan banyak, dan obat berhasil masuk, tidak lama kemudian dimuntahkannya bersama makanan. 

Saya bawa untuk cek darah dan konsul dokter. Dokter menyatakan hasil tes baik, menandakan hanya infeksi virus saja. Suhu tubuhnya saat itu 38 dersel. Menurut dokter, ia mulai dehidrasi ringan. Memang waktu malam, suhu tubuhnya lebih tinggi. Mungkin banyak kehilangan cairan saat itu. Lalu memberi resep cairan pengganti elektrolit yg hilang. Seperti sudah diduga, ia tidak mau meminumnya bahkan sedikitpun. Ia kelihatan tambah lesu hingga tertidur. Sore itu, saya mulai panik. Istighfar ngga berhenti dalam hati dan dengan lisan. Saya putuskan akan membawanya ke rumah sakit karena kondisi yang sudah mulai mengkhawatirkan. Saya telpon suami untuk segera pulang. 

Sambil menunggu, saya hubungi teman yang juga guru Bahasa Arab saya, bunda Nia Firnie, mohon supaya beliau mendoakan. Saya sungguh butuh saran apa yang harus saya lakukan dengan kondisi seperti itu. Olehnya, saya diingatkan untuk bermuhasabah, berpasrah, sambil membuatkan air ruqyah untuk Hanan. Dalam kondisi yang masih panik, saya jalankan nasihatnya sambil mencoba untuk berpasrah dan terus berdoa.

Alhamdulillah, Hanan mau minum walau sedikit-sedikit. 

Ketika di perjalanan menuju RS, saya raba leher dan keningnya, suhu tubuhnya sepertinya turun. Tapi mobil kami tetap menuju rumah sakit untuk mendapatkan penanganan apapun. Sesampainya di UGD, seorang perawat memeriksa suhu tubuhnya, dan angka menunjukkan 36.5 dersel. Dokter bertanya ada keluhan apa. 

Lalu berceritalah saya kepada dokter. Tentang demam tingginya tadi malam, tentang dokter klinik yang menyatakan Hanan mulai dehidrasi, tentang lesunya sepanjang hari ini, tentang kurangnya asupan minuman yang masuk, dan obat yang sulit masuk. Lalu dokter meminta hasil cek darah yang memang hasilnya normal. Alasan kami membawanya ke RS adalah khawatir akan dehidrasi. 

Lalu dokter mengatakan, "Ibu, suhunya normal, hasil cek darah juga baik, jadi tidak ada indikasi harus dirawat."
"Tapi dokter, tadi dokter klinik bilang sudah mulai dehidrasi."
"Iya, bu. Kalau gitu kita lihat 2 hari lagi, ya. Karena kalau sekarang ngga ada alasan anak ibu harus dirawat."

Perasaan saya saat itu bercampur antara bingung tapi juga lega. Sewaktu berangkat Hanan dalam keadaan tidur, ketika perjalanan pulang dia berceloteh seakan-akan tidak pernah terjadi apa-apa. 

Dalam hati saya membatin... 
 "Ini semua kuasa Allah, menyembuhkanmu melalui Al Qur'an dan doa guruku yang shalihah."

Rukyah itu sebenernya berkaitan dengan Tazkiyatun nafs, atau mensucikan  diri.
Merukyah diri berarti meminta perlindungan kepada Allah dari segala hal negatif.

29/04/18

Lamaran Tante Vivi



Kemarin itu hari yang berbahagia buat kami sekeluarga besar Eyang Kamal. Adiknya Ibuk, Tante Vivi, dipinang Om Tondi, teman sekantornya. 

Acara dihadiri keluarga besar Eyang Kamal, yaitu keluarga Abdul Madjid Harsolumakso, dan keluarga besarnya Yangti Wiwik, yaitu keluarga Mangundiwiryo. 

Beberapa teman kantor dan teman lama tante Vivi juga hadir. 

Alhamdulillah acara lancar, cuaca juga cerah. Semoga proses persiapan dan pelaksanaan dilancarkan dan dimudahkan. 

27/03/18

Sesak Itu...

Sesak itu, ketika mendapati kabar seorang yang baru saja kita bertemu dalam keadaan sehat, ternyata telah berpulang ke Rahmatullah. 

Terlebih ia telah kita kenal cukup lama, kenal pula dengan keluarganya (istri dan anaknya). 

Semoga Allah lapangkan kuburnya, ampuni dosanya, terima amal solehnya. 
Semoga Allah tabahkan istrinya, Allah kuatkan anaknya.... 

22/03/18

Menyimpan Baju Yang Awet Rapinya


Mendapati laci bajunya anak-anak rapinya awet itu seneng. Sejak mengubah cara melipat dan mengubah posisi meletakkan baju beberapa bulan lalu, sampai sekarang masih lumayan rapi, belum dibongkar-bongkar lagi. 

Dulu, melipatnya konvensional, lalu naruhnya juga konvensional alias ditaruh posisi mendatar. Masuk laci, ngga ada sehari udah berantakan lagi ngga ada bentuknya. Namanya anak-anak, apalagi laki-laki, milih baju, ketemu, langsung tarik aja. Ngga ada lah cerita baju yang di atasnya dikeluarin dulu, ambil, lalu taruh lagi yang rapih. Meski sudah diingetin. 

Lalu lihat di you tube, baca buku Mari kondo, meniru cara bebenah. Walau belum sepenuhnya diterapin. Minimal soal penyimpanan baju aja ini udah kelihatan hasilnya. Mudah ambil bajunya, dan tetap rapi. Itu kalau pakai laci ya. 

Memang lebih suka simpan baju di laci seperti ini juga sih. Karena rumah juga masih pindah pindah, masih nomaden. Punya laci model begini praktis kalau mau pindahan. Isi baju ngga perlu dikeluarkan. Angkut saja laci seisinya, taruh di losbak a.k.a mobil pikep. 
Beres.... 

19/02/18

Aplikasi Untuk KeluargaMultimedia #10

Aplikasi Blog It adalah aplikasi untuk para blogger dengan platform BlogSpot. Dengan aplikasi ini, mudah sekali untuk bloging di manapun. Termasuk memasukkan media foto di dalamnya. 

Saya baru beberapa hari ini menggunakan Blog It. Sebelumnya untuk mobile blogging, menggunakan aplikasi Blogger mobile. Tapi... Sepertinya sudah lama menghilang dari Google Playstore, karena ketika saya cari sudah tak muncul. Yang muncul adalah Blog It. Tapi walau sudah tidak muncul di Google Playstore, saya masih bisa menggunakannya. 
Aplikasi Blogger lama



Aplikasi Blog It
Antara aplikasi Blogger Mobile dengan Blog It tidak banyak, ada beberapa perbedaan. Yaitu pada saat memposting tulisan. Di Blogger Mobile hanya tersedia fitur menebalkan tulisan, membuat tulisan miring, dan menambah hyperlink. Untuk menambahkan foto agak sedikit ribet. Karena kalau tidak tahu trik, bisa gagal upload foto. Dan foto hanya bisa ditempatkan di bawah tulisan. 

Blog It lebih memudahkan kita untuk posting tulisan dan langsung menambahkan foto di tempat yang kita inginkan. Selain ada fitur bold dan italic, ada juga underline, hyperlink, rata baris kiri, tengah, kanan. 

Sejauh ini cukup mudah menggunakan Blog It. 😊 
Tampilan Blog It

Aplikasi Untuk KeluargaMultimedia #9

Khan Academy. 
Aplikasi ini sesuai sekali untuk belajar akademis secara mandiri. Semua materi yang dibutuhkan ada, lengkap dengan video penjelasannya. Video bisa kita download, sehingga kita bisa tetap belajar walai tidak terkonekso ke internet. 







Aplikasi Untuk KeluargaMultimedia #8



Aplikasi, 'Secil Membaca' ini agaknya pas kalau diunduh keluarga yang memiliki anak usia pra sekolah. Dalam aplikasi ini ada banyak fitur untuk belajar membaca dan bermain games. 

Tentunya, ketika memberikan gadget kepada anak, orangtua mendampingi dan berinteraksi dengan  anak. 



Berikut fitur-fitur yang terdapat di sini. 

Fitur Belajar Membaca : 
★ Belajar Membaca Huruf A-Z
★ Belajar Membaca Huruf Voka A I U E O
★ Belajar Membaca Satu Suku Kata
★ Belajar Membaca Dua Suku Kata
★ Belajar Membaca Tiga Suku Kata
★ Belajar Membaca Nge dan Nya
★ Belajar Membaca Awalan 😊 sonan
★ Belajar Membaca Kata dengan Akhiran Konsonan
★ Belajar Membaca Nama Anggota Keluarga 
★ Belajar Membaca Nama Ayah Ibu Kakak Adik Nenek
★ Belajar Membaca Nama Hewan
★ Belajar Membaca Nama Buah
★ Belajar Membaca Warna


Fitur Bermain : 
★ Bermain Tebak Membaca Kata
★ Bermain Balon Kata
★ Bermain Tebak Huruf Vokal
★ Bermain Puzzle Kata

18/02/18

Aplikasi untuk KeluargaMultimedia #7

Kegiatan menemani anak bermain sambil belajar itu mengasyikkan. Dan bisa membuat berbagai macam alat dan material untuk itu juga seru.

Beberapa waktu belakangan ini saya tertarik dengan metode Montessori untuk mendidik anak saya yang kedua. Untuk membuat berbagai macam material untuk itu, kita bisa mengunduh file-file printable yang sudah disediakan di website itu. https://indonesiamontessori.com/.

Situs ini menyediakan lengkap segala hal tentang pembelajaran Montessori.

Aplikasi untuk KeluargaMultimedia #6

Suka iri dengan teman-teman blogger yang bisa design-design e-poster sendiri. Atau bikin logo olshop sendiri. Pernah coba-coba bikin pakai aplikasi seadanya, ya hasilnya jadul banget dah. Ga kekinian.
Lalu di sebuah grup belajar bisnis, dapat ilmu baru tentang bikin profile di sosial media. Salah satunya juga bagaiman membuat poster atau logo yang cantik walau ngga jago design.

Aplikasi untuk KeluargaMultimedia #5

Suatu kali saya ingin mengunduh aplikasi Al Qur'an, saya dilanda keraguan. Karena beredar kabar ada aplikasi Al Qur'an yang tidak sesuai. Lalu oleh seorang sepupu yang lebih dulu rajin menghadiri kajian, saya direferensikan untuk mengunduh aplikasi Qur'an Android.

Alhamdulillah sejauh ini menggunakan aplikasi ini nyaman karena InsyaaAllah shahih, dan tanpa iklan sama sekali. 😊

Fiturnya juga lengkap kalau menurut saya. Ada terjemahan, baik bahasa Inggris maupun Indonesia. Lalu bisa mendengarkan murottal dari para syekh ternama. Kita juga bisa menandai ayat atau halaman yang sudah kita baca. Bisa kita kutip ayat dan artinya dan dishare ke berbagai media sosial. 😊 

Aplikasi untuk KeluargaMultimedia #4

Aplikasi Goal Tracker ini, adalah aplikasi yang memudahkan kita dalam menjalankan rutinitas.

Setelah kita membuat program rutin baik itu harian, mingguan atau bulanan, kita lalu tinggal menuliskan program tersebut dan menjadikannya checklist yang bisa selalu kita lirik di smartphone.
Terdapat reminder sehingga kita bisa selalu diingatkan jika lupa. Setiap sukse menjalankannya program, kita membuat tanda centang berwarna biru di kolom tanggal. Tapi jika tidak menjalankannya, kita tandai dengan tanda x merah.

Ini membuat kita mudah mengevaluasi program kita apakah sudah memenuhi target atau belum.

Mudah sekali menjalankan aplikasi ini. Dan tentunya memudahkan kita juga

06/02/18

Tahapan Hanan Belajar Mandi Sendiri

Tahapan Hanan Belajar Mandi Sendiri

Mengajarkan Hanan untuk mandi sungguh suatu hal yang sangaat menantang. Sejak 1,5 tahun lalu Ibuk sudah mengajak Hanan untuk belajar mandi sendiri. Tantangannya adalah pada fokusnya. Masuk kamar mandi ada saja yang dimainkan. Air dicipratin kemana-mana, berlama-lama di kamar mandi, yah... Instruksi dan cara-cara mandi harus berulang-ulang kali disampaikan. Dan sebagainya lah.

Ada fase, Ibuk ngga sabar dengan ketidakfokusannya dan menyerah. Ibuk mandikan lagi, Ibuk sabuni, menggosokkan badannya...

Tapi, setelah itu kami insyaf, kembali lagi menetapkan Hanan harus segera bisa mandi sendiri. Sekarang ini, alhamdulillah, walau masih sering tidak fokus, tapi sudah mulai terpola. Masih belum benar-benar mandiri, tapi paling tidak langkah dan cara mandi yang disampaikan sudah terekam dengan baik dan dilakukan dengan lebih baik.

Semoga bulan depan, Hanan sudah benar-benar bisa mandi sendiri tanpa dibantu.

Buang air kecil sudah bisa sendiri, sekarang sedang belajar prosedur buang air besar. InsyaaAllah bulan berikutnya sudah tidak dibantu lagi.

Tahapan Hanan Belajar Sikat Gigi

Tahap Hanan Belajar Sikat Gigi

Bayi, dibersihkan dengan washlap. Tapi suka menolak tidak mau dibersihkan.

Beranjak balita, susah sekali diajak sikat gigi. Dengan lagu, dengan cerita, sama saja. Akhirnya Ibuk membujuk Hanan dengan cara menyikat gigi sambil screen time. Screen time itu, bisa main game atau nonton video. Ini berlangsung cukup lama. Menyikat giginya ngga di kamar mandi, tapi di ruang tamu atau di kamar. Ibuk bawa sikat gigi dan gelas berisi air matang. Lalu sambil Hanan pegang hape, Ibuk sikat giginya. Dan itu wajib setiap malam sebelum tidur.

Perlahan-lahan, ketika mandi, ibu ajak sikat gigi bareng. Awalnya ya dimainin aja itu sikat. Dilempar-lempar, dipakai untuk mengocok-ngocok air. Ibuk tetep aka sikat gigi di depan Hanan. Perlahan, Hanan mau masukin sikat ke mulutnya. Ngga buat sikatin gigi, malah diemut. Lalu pelan-pelan mulai sikat dikit-dikit walau masih ngasal. Nah selama periode ini setiap mandi ini, sikat gigi malamnsambil screen time masih dilakukan. Karena, memastikan sisa makanan yang tertinggal benar-benar dibersihkan sebelum tidur masih harus disikat Ibuk.

Kakaknya, eyangnya, sudah komplen, masak sikat gigi sambil nonton thoo... Sampai kapan. Beberapa waktu lalu, ayahnya belikan pasta gigi enzim anak. Dicobakanlah untuk sikat gigi ketika mandi. Alhamdulillah, dengan berjalannya waktu, sekarang sikat gigi Hanan sudah jauh lebih baik. Sudah bisa kumur dan membuang air kumur, menyikat gigi sampai ke gigi-gigi belakang, dan sudah suka dengan pasta giginya. Good Job, Hanan.... Semoga selalu rajin sikat gigi, minimal 2 kali sehari ya, Hanan Sholih

Aplikasi untuk KeluargaMultimedia #3

Anak keduaku, Hanan, masih dalam tahap belajar membaca. Aplikasi ini cukup membantu Ibuk mengenalkan dan mengakrabkan Hanan dengan huruf dan angka.

05/02/18

Aplikasi untuk Keluargamultimedia #2

Sewaktu beberapa jam menjelang kedatangan Super Blue Blood Moon beberapa hari lalu, salah seorang teman memberi informasi tentang aplikasi ini. Dengan aplikasi ini, kita bisa tahu keberadaan benda-benda langit termasuk bulan, matahari, planet-planet.

Skymap juga memungkinkan kita melihat rasi bintang. Anak sulungku tertarik sekali dengan aplikasi ini, karena bisa membuatnya tahu lebih banyak tentang keberadaan benda-benda luar angkasa.

Caranya, setelah mengaktifkan aplikasi Skymap ini, lalu kita bisa langsung melihat posisi benda-benda langit. Ketika akan mencari posisi planet Uranus, misalnya, kita tinggal mengarahkan layar HP menghadap kita, lalu gerakkan ke segala arah.

Aplikasi untuk KeluargaMultimedia #1

Ada aplikasi menarik untuk belajar, baik untuk anak-anak maupun orang dewasa. 

Memrise, adalah aplikasi yang fun, interaktif untuk belajar bahasa. Belajar bahasa apapun, tidak cuma Bahasa Inggris, tapi juga Bahasa Arab, Bahasa Perancis, Jepang, Korea, daan banyak lagi. Sayangnya, Bahasa Indonesia ngga ada.

Pembelajarannya pun tematik. Kita seolah berperan sebagai agen dengan misi khusus mengalahkan alien dengan menguasai berbagai bahasa.

Metodenya sangat menyenangkan dan mudah diikuti.

17/01/18

Fitrah Seksualitas day #10

Review Presentasi Kelompok 9

Ini adalah kelompok saya sendiri bersama Mba Selviana dan Mbak Wahanten. Menurut teman-teman sekelas, ini presentasi paling serius, seperti skripsi. Saya sendiri awalnya ngga ngeh juga. Tapi memang sejak awal Mbak Selvi memberikan outline materi sudah seperti skripsi, dengan Bab 1, 2, 3, dan 4.  Lalu kami bagi tugas, siapa mengerjakan bab berapa. Jadi kami tinggal menulis mengikuti outline dengan berbagai referensi yang kami punya. Alhamdulilah bisa selesai di sela-sela kerempongan ala emak.

Selamat menyimak 'makalah' kami 😉😉, juga slide dan video presentasinya pada link di bawah ini.

Materi presentasi kelompok 9

Fitrah Seksualitas day #9

Review Presentasi Kelompok 10
Presentasi oleh Mbak Ulfah dan Mbak Yunita Dury, membahas tentang Mendidik Anak Laki-Laki Sejati, Mempersiapkan Calon Ayah.

 
Fitrah Seksualitas Adalah tentang  bagaimana seseorang berfikir, merasa dan bersikap sesuai fitrahnya sebagai lelaki sejati atau sebagai perempuan sejati.
Perlunya membangkitkan fitrah seksualitas agar kelak pada saat dewasa & berumah tangga anak-anak dapat berperan sejati sesuai dengan gendernya.
Berikut akan kami sampaikan kisah yang bisa dijadikan pelajaran penting bagi yang punya anak laki-laki untuk bisa mempersiapkannya menjadi seorang Ayah sejati kelak.

Mempersiapkan Calon Ayah ( Mendidik Fitrah Seksualitas Anak Laki-Laki)
Proses menjadi seorang Ayah bukanlah sebuah proses yang mudah.
Banyak para Ayah yang ‘gagal’ menjadi Ayah bukan karena ia tidak mampu, tapi karena ia tidak cukup bekal, tidak cukup belajar.
Alhasil, setelah menjadi Ayah ia kikuk, bingung harus bagaimana memperlakukan wanitanya dan keluarganya dengan baik.
✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨
Sebut saja namanya Mr.Budi (bukan nama yang sebenarnya), seorang pria berusia 35+ yang sampai kini masih kebingungan dengan perannya sebagai Ayah, padahal usia pernikahannya sudah menginjak tahun ketujuh dan sudah dikaruniai 3 orang anak.
Mr. Budi ini tipe Ayah tukang main, sebagian besar waktunya habis di luar rumah, dengan berbagai kegiatan kongkow dan tak jarang bersinggungan dengan gadis-gadis muda.
Ia hampir tidak terlibat dalam pengasuhan dan “belum” merasa penting untuk melakukan tanggung jawab terhadap istri dan ketiga anaknya.
Ia bisa tak pulang berhari-hari karena ‘main’ di luar, juga bisa tetap nyenyak tidur dan bermalas-malasan sementara anak-anaknya menangis di kanan kirinya. Nyaris tidak ada rasa bersalah.
Bisa dibayangkan bagaimana perasaan istrinya?
Beban pernikahan terasa berat sebelah, dan membuatnya tidak sanggup.
Apa suaminya paham beban itu? tidak.
“ This is my world, and I’m Happy ” pendapat Mr. Budi.
✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨
Mr. Budi belum memahami perannya.
Bahkan lebih jauhnya lagi ia belum matang dalam perkembangan seksualitas, sebagai laki-laki sejati.
Pada kasus Mr.Budi ini rupanya ia nyaris tidak punya role model tentang bagaimana menjadi Ayah yang sejati. Kedua orang tuanya dulu sibuk bekerja, hampir tidak ada kedekatan dengan kedua orang tuanya.

Ia banyak menghabiskan waktunya dengan bibi (pengasuh) dan aneka fasilitas yang tersedia di rumahnya. Ia melihat sosok Ayah banyak di luar rumah dan tak hadir di rumah, hanya sesekali saat liburan panjang. Itupun tetap dengan pekerjaan ini itu.

Ya, ia kehilangan kesempatan belajar dan nyaris tak punya bekal.
Wajah tampan dan uang berlimpah tak cukup untuk modalnya memasuki gerbang pernikahan.
Banyak lubang, banyak fase perkembangan yang terlewati.
Sosok Ayah dan Ibu harus ada sepanjang masa mendidik anak-anak dari lahir sampai usianya aqil baligh agar fitrah seksualitas itu tumbuh subur, matang, paripurna.
Aaah, luar biasa yaa....

Link Referensi: https://sofianaindraswari.com/mempersiapkan-calon-ayah-mendidik-fitrah-seksualitas-anak-laki-laki/
1. Ghadul Bashar (Menjaga Pandangan)
2. Bergaul Dengan Orang - Orang Shalih
3. Memperbanyak Waktu Bersama Al Qur’an
4. Memperbaiki Shalat
5. Memperbanyak Istighfar
6. Meluangkan Waktu Hadir di Majelis Ilmu  
7. Puasa Sunnah

8 Hal Yang Harus Diajarkan Ayah Kepada Anak Lelakinya Agar Kelak Jadi Pria Sejati:
1. Terangkan pentingnya mengetahui arti menang dan kalah
Menjadi teman anak dalam lomba atau permainan di sekolah merupakan sebuah latihan yang bagus untuk “kualitas kelelakian”. Melalui lomba dan permainan itu, anak-anak bisa merasakan apa itu kemenangan dan bagaimana usaha untuk meraihnya. Seorang ayah juga dapat memberikan pemahaman apabila sang anak mengalami kekalahan. Jika kalah dalam perlombaan tidak perlu malu.
2. Ajarkan perilaku yang benar dalam menghadapi perempuan
Seorang ibu bisa saja mengajarkan kepada anak laki-lakinya bagaimana memperlakukan seorang perempuan. Namun, hanya ayah yang bisa mencontohkan secara langsung berdasarkan pengalamannya. Adalah luar biasa bila anak laki-laki belajar dari ayahnya tentang hal-hal penting tentang perempuan. Bukan dari temannya, bukan dari internet, tetapi dari ayahnya.
3. Bicaralah tentang cinta antar lelaki
Biarkan anak laki-laki Anda belajar tentang semua perasaan kelelakiannya dari hati ke hati ketika saat itu tiba. Bagi seorang remaja laki-laki, hal ini adalah sebuah hadiah yang berharga jika ayahnya bercerita tentang cinta dan kencan pertamanya. Katakan pula untuk tidak perlu buru-buru karena lebih baik menunggu untuk dapat perempuan yang tepat. Pembicaraan seperti  ini sangat berguna untuk saling mempercayai.
4. Ajari bagaimana untuk melawan balik
Seorang ayah adalah satu-satunya orang yang dapat dengan tepat mengajarkan anak laki-lakinya untuk menjadi kuat, teguh, dan tahu mana yang benar.
Ayah dapat mengajarkan anak laki-lakinya untuk mengetahui kapan untuk melawan atau jangan pedulikan bila diprovokasi. Ayah juga dapat menerangkan bahwa kebaikan hati bukan berarti sebuah kelemahan. Ayah berperan besar dalam mendidik anak lelakinya untuk bisa menjadi laki-laki sejati.
Ayah dapat mengajarkan anak laki-lakinya untuk mengetahui kapan untuk melawan atau jangan pedulikan bila diprovokasi. Ayah juga dapat menerangkan bahwa kebaikan hati bukan berarti sebuah kelemahan.
5. Bantu anak untuk menemukan pandangan hidup sendiri
Anda tidak perlu melakukan hal yang spesial. Anda cukup ada dari waktu ke waktu dan berbicara kepadanya. Dengan bantuan ayah, anak dapat melihat beberapa sudut pandang pada suatu kejadian yang sama, belajar menganalisa, dan membentuk padangannya sendiri akan sesuatu.
6. Perkaya anak dengan pengalaman yang menarik
Bagi seorang ibu mungkin permainan memutar roda keberuntungan bukanlah permainan yang baik.
Namun, permainan itu akan dipilihkan oleh seorang ayah karena bisa menjadi permainan yang berkarakter macho. Nah, sang anak akan mengganggapnya sebagai sebuah pengalaman baru yang sensasional.
7. Ajari trik-trik atau pekerjaan kaum lelaki
Ada beberapa trik dari kaum lelaki yang akan terlihat seperti sulap bagi kebanyakan perempuan.
Contohnya, menyalakan perapian, memaku, atau memperbaiki mobil. Saat anak dewasa, pasti akan menjadi seorang lelaki yang terampil.
8. Bantu mengenalkan pekerjaan harian di rumah
Memang sih pekerjaan seperti mengikat dasi, menyukur kumis, atau menyetrika kemaja sendiri, dapat dipelajari dari internet. Namun, pengetahuan itu akan lebih baik diajarkan oleh seorang ayah kepada anak lelakinya.

Sumber:
http://intisari.grid.id/index.php/Wellness/Psychology/8-Hal-Yang-Harus-Diajarkan-Ayah-Kepada-Anak-Lelakinya-Agar-Kelak-Jadi-Pria-Sejati?page=4

Fitrah Seksualitas day #8

Review Presentasi Kelompok 8
Presnter kali ini adalah Mbak Yulfitri (Pipit), Mbak Dian A. Puspitasari, dan Mbak Nurlaela, berjudul Hal-hal Yang Perlu Dikenalkan Sejak Dini Untuk Menumbuhkan Fitrah Seksual Anak. 

Fitrah Seksualitas Day #7

Review Presentasi Kelompok 7
Materi kali ini disajikan oleh Mbak Natalia Intan dan Mbak Tanty. Berfokus pada peran tuntunan orang tua dalam membangkitkan fitrah seksualitas dan pengaruh buruk tontonan yang tidak tepat bagi perkembangan fitrah seksualitas anak.

Presentasi Kelompok 7 Level 11 Kelas BunSay Batch 1




16/01/18

Fitrah Seksualitas Day #6

Review Presentasi Kelompok 6

Materi kali ini disajikan oleh Mbak Inten, Mbak Ira, dan Mbak Dian. Temanya kali ini berfokus pada mendidik dan membangkitkan fitrah seksualitas anak terutama pada usia dini.

💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛
Sejak 1990, dukungan terhadap hak-hak kaum laknatullah LGBT mulai meningkat. Seperti terlihat pada gambar, 99 negara telah mengakui adanya hak kaum LGBT dan persamaannya dengan kedua gender sejati. Na’udzubillah.
Kaum LGBT (Lesbian, Gay, Transgender, Bisexual)  menggunakan segala media untuk 'menularkan penyakitnya’ terutama kepada anak-anak, seperti melalui film, buku, iklan, dll.

Alhamdulillah dalam data tersebut, negara kita bertanda merah, yang artinya negara tidak mengakui adanya hak-hak kaum LGBT. Tetapi, dengan banyaknya intervensi asing saat ini, mungkinkah negara kita akan bertanda biru??
Bagaimana caranya untuk mencegah LGBT merebak di sekitar kita??
Kami sepakat, cara terbaik untuk mencegah LGBT sejak dini adalah dengan kembali pada Islam. Dengan mendidik fitrah seksualitas anak sejak usia dini berdasarkan ajaran Islam.
Kami berfokus pada usia dini (0-6 tahun) karena setiap anak pasti melewati masa ini kan?
Dengan latar belakang itulah kami mengambil judul
MENCEGAH LGBT SEJAK DINI
Menurut Harry Santosa, fitrah seksualitas adalah tentang bagaimana seseorang berfikir, merasa dan bersikap sesuai fitrahnya sebagai lelaki sejati atau sebagai perempuan sejati.
Pendidikan fitrah seksualitas dapat dimulai sejak anak lahir.
Menumbuhkan Fitrah ini banyak tergantung pada kehadiran dan kedekatan pada Ayah dan Ibu.
Agama kita yang sempurna telah memberikan bimbingan cara mendidik fitrah seksualitas anak dengan jelas dan tegas.

Jadi gimana cara mendidiknya??
Sebelumnya, kita review pemahaman kita yuk buibu,, siapa yang bisa jawab
Apa Itu Fitrah Seksualitas?
Hayoo udah 5 hari dapet materi ini masa belum nglotok
Apa itu fitrah seksualitas?
Fitrah : sifat asal; kesucian; bakat; pembawaan
Seksualitas : ciri/sifat/peranan seks
Fitrah seksualitas adalah fitrah yang ada pada setiap manusia sehubungan dengan jenis kelamin, kodratnya dan tanggungjawabnya sesuai dengan gender yang dimilikinya. Bagaimana seseorang berpikir, merasa dan bersikap sebagai lelaki atau perempuan sejati, membangkitkan, menumbuhkan dan merawat fitrah sesuai gendernya.

Seorang laki-laki merasa, berfikir, bertindak dan bersikap sebagai laki-laki, begitupun seorang perempuan.

Kita lanjutkan yaa masih mengenai fitrah seksualitas anak sejak usia dini berdasarkan agama islam.
Kita masuk ke tahap bagaimana cara mendidiknya .
mendidik fitrah seksualitas anak usia dini = mencegah LGBT sejak dini
1. Buat anak mengerti tentang identitas seksualnya
 anak sudah harus bisa memastikan identitas seksualnya sejak berusia 3 thn.
Sejak bayi, orang tua mengajarkan anak tentang nama-nama bagian tubuh. Seiring usia, jelaskan juga fungsi dan bagaimana menjaganya. Kemudian sejak 9 bulan, kenalkan organ seksual yang dimiliki oleh anak. Ada baiknya dikenalkan dengan nama ilmiahnya, misalnya vagina pada perempuan atau penis pada laki-laki. Mengapa harus nama ilmiah? Ini menghindarkan pada pentabuan. Selama ini pembicaraan seputar seksualitas dianggap tabu oleh masyarakat. Karena penjelasannya seringkali tidak secara ilmiah. Hal yang tabu ini bisa mendorong anak untuk mencari-cari secara sembunyi-sembunyi. Dan ini pada akhirnya akan memulai datangnya masalah penyimpangan seksual pada anak. Orangtua harus menjadi pihak pertama yang secara jujur dan terbuka dalam menyampaikan hal yang berkaitan dengan organ seksual anak. Sehingga anak akan mampu dengan jelas memahami identitas seksualnya.
2. Rawat rasa malu yang fitrahnya ia rasakan ketika bagian tubuh itu terlihat orang lain
Jika akan membantunya memakaikan pakaian, minta izin saudaranya yang lain untuk tidak melihat.
3. Ajarkan anak untuk melindungi dirinya dari kejahatan seksual
Menurut penelitian, hampir 100% gay pernah mengalami pelecehan seksual saat kecil. Karena itu, orang tua perlu mengajarkan anak untuk dapat melindungi diri dari kejahatan seksual. Ketika anak sudah lancar berbicara dan mulai beraktivitas dengan peer groupnya di luar rumah, maka orangtua perlu mengajarkan tentang area pribadi tubuhnya. Area pribadi tubuh adalah bagian tubuh yang tidak boleh dipegang oleh orang lain, kecuali untuk pemeriksaan atau untuk dibersihkan. Hanya orangtua ataupun dokter yang boleh memegang area pribadi ini.

Ada empat area pribadi yaitu anus, kemaluan, payudara dan mulut. Dengan demikian anak akan waspada kepada pihak-pihak yang akan melakukan kejahatan seksual padanya.
Salah satu cara mengajarkannya adalah dengan 3 B (Bermain, Bernyanyi, Bercerita). Ajak anak bermain dengan metode ROLE PLAY sambil menyanyikan lagu dari Yayasan Kita dan Buah Hati ini
https://www.youtube.com/watch?v=Msy1VSMmXN4.

Tak lupa, bantu anak memahami jenis sentuhan. Gunakan lagu ini sebagai alat bantu : https://www.youtube.com/watch?v=k6U3G_aucsw
– Sentuhan baik/boleh untuk sentuhan pada tubuh bagian pundak hingga ujung jari, dan dari lutut hingga ujung kaki.
– Sentuhan buruk/tidak boleh untuk sentuhan yang mengenai tubuh yang ditutupi pakaian dalam dan bibir. Bagian ini hanya boleh disentuh diri sendiri, ibu, dan dokter.
– Sentuhan membingungkan untuk sentuhan yang mengenai tubuh dari pundak hingga lutut. Bagian ini juga hanya boleh disentuh diri sendiri, ibu, dan dokter.
Tak lupa, Ajari anak untuk mempercayai perasaannya dan ajari anak agar mampu berkata TIDAK, ENGGAK MAU, atau JANGAN BEGITU!
4. Latih anak mengucapkan salam dan meminta izin ketika masuk rumah atau kamar orang tua
Mengucapkan salam dan meminta izin adalah dua hal yang berbeda.
Ex: ketika anak masuk kamar (kakak, adik, atau ortu) harus di mulai dengan salam lalu minta izin masuk (Surah Annur - 27). 
❓❓Tujuannnya menjaga pandangan Mata, karena syahwat bermula dari mata. Konsekuensinya, orang tua wajib menutup aurat di hadapan anak
⛔Misalnya ketika ibu menyusui adik bayi, ibu menutup auratnya dari sang kakak laki-laki yang berusia 4 tahun atau lebih. Dalam pengamatan kami, anak usia 4 tahun sudah dapat membedakan dan mengerti aurat wanita.

Tiga waktu dimana anak kecil harus meminta izin untuk masuk kamar  orang tuanya (QS An-Nut 58-59)
    1. Sebelum solat subuh
    2. Waktu tidur siang
    3. Setelah salat isya

5. Biasakan anak untuk menundukan pandangan mata dari hal hal yg haram
 Ex : laki laki melihat wanita yg bukan mahramnya (Annur-30).
Jelaskan hakikat mahram.
~ muhrim : orang yg akan berihram (menunaikan ibadah haji / umrah)
~ mahram : kerabat yg haram utk di nikahi.
❌ termasuk pandangan di gadget, tv, buku, dsb
point selanjutnya adalah bagaimana cara mendidik fitrah seksualitas anak sejak dini
 
6. Membiasakan anak menggunakan pakaian menutup aurat dan mencontohkannya sebagai orangtua
 Bagaimana cara kita mendidik anak-anak kita agar tau pentingnya menutup aurat ❓
Melatih anak mentup aurat:
 Mulailah dari diri kita sendiri. Karena keteladanan adalah senjata paling ampuh.
Memisahkan tempat tidur antara laki laki dan perempuan, ini tujuannya adalah untuk menanamkan pemahaman tentang konsep aurat antara laki laki dan perempuan
Biasakan putri kecil kita berpakaian muslimah ketika keluar, yaa meskipun belum sempurna. Karena usia dini masih dalam proses pembelajaran. Ketika sesuatu sudah tertanam sejak kecil, maka ketika tidak memakainya pasti akan terasa risih. Lalu berikan penghargaan, pasti bakalan tambah semangat deh 
Selektif dalam memilih tontonan bagi putra putri kita. Pilihlah tontonan yang mendukung mereka dalam proses pembentukan akhlak mereka. Jika ada yang bertentangan berikan penjelasan.
Pilih lingkungan yang mendukung. Pilihkanlah putra/putri kita lingkungan yang mendukung mereka untuk berbusana muslimah. Baik dalam lingkungan sekitar rumah ataupun lingkungan sekolah. Ini bukan berarti kita pilih teman untuk anak-anak kita, tapi kenyataan membuktikan bahwa teman sepergaulan sangat besar pengaruhnya dalam diri anak.

7. Latih anak tidur dalam posisi miring ke kanan
Kenapa posisi miring ke kanan gak kekiri atau tengkurap❓
 Menghindarkan anak dari sesuatu yang dapat menimbulkan rangsangan seksual
✍ Diantara tanggung jawab terbesar yang diwajibkan islam kepada pendidik (orang tua) ialah menghindarkan anak dari segala yang membangkitkan rangsangan seksual dan segala hal yang merusak akhlak sedini mungkin salah satu solusinya adalah dengan melatih anak tidur dalam posisi miring ke kanan.
✍ Rosulullah SAW mengajarkan kita dan anak kita tidur dengan posisi miring ke kanan seperti yang sudah tercantum point 7 diatas.
Posisi yang demikian akan mencegah timbulnya nafsu syahwat bagi si anak. Sementara itu, Rosulullah SAW juga menjelaskan tentang cara tidur setan, yaitu *tidur dengan posisi telungkup atau tengkurap, yang dapat mempengaruhi nafsu syahwat.*
Oleh karena itu, jika orang tua melihat dan menemukan anaknya tidur dalam posisi tengkurap, maka hendaklah orang tua mengubah posisi tidur anaknya dan mengarahkan anaknya agar mencontoh cara Rosulullah SAW.

8. mulai pisahkan tempat tidur anak
Memisahkan tempat tempat tidur anak sejak dini berdasrkan pada hadist berikut :
Nabi Muhammad SAW bersabda :
"Perintahkanlah anak-anak kalian shalat ketika usia mereka tujuh tahun; pukullah mereka karena (meninggalkan)-nya saat berusia sepuluh tahun; dan pisahkan mereka di tempat tidur.” (HR Abu Dawud).
Referensi lengkapnya ada disini :

9. Jauhkan anak dari ikhtilat (campur baur antara laki laki dan perempuan)

14/01/18

Akhirnya Menyelam di Pulau Pari

Berkali-kali Zhafi ngajak ke pantai tapi bukan si Ancol. Berkali-kali bilang pengen liburan ke Pulau Seribu. Alhamdulillah akhirnya kesampaian juga. Dapat kesempatan main ke Pulau Pari. 

Bisa nyobain naik kapal nyebrang ke Pulau Pari, lalu main ke pantai Pasir Perawan nyobain peralatan selamnya. Lalu malamnya bakar-bakar ikan dan seafood. Paginya sepedaan keliling pulau. Alhamdulillah... seru. 

Video Di Pulau Pari

12/01/18

Fitrah Seksualitas Day #5

Review Presentasi Kelompok 5
Presentasi kali ini disajikan oleh mbak Sophia, Mbak Anggita, dan Mbak Utami. Kelompok ini menitikberatkan pembahasan pada usaha orangtua dan masyarakat yang bisa dilakukan untuk melindungi anak dari kejahatan seksual dan perilaku seksual yang tidak sehat. Berikut presentasinya.

💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚
Membangkitkan Fitrah Seksualitas Anak


Point penting pada pendidikan seks bukan hanya hubungan seksualitas saja.
Tapi point-point yang terkait seksual, tingkah laku dan aspek-aspek kesehatan.
Yang perlu digaris bawahi adalah tidak ada cara yang instan, kita sebagai orang tua harus belajar serta menanamkan pendidikan kepada anak sesuai fase usianya.


Fase seksualitas pada anak umumnya terbagi 4 tahapan :

 Fase oral, dimana anak  anak melakukan pemuasan di area mulutnya.
 Fase Anal, dimana anak mendapat kepuasan ketika BAB.
 Fase Phallic, dimana anak sudah mengenal alat kelamin.
 Fase Genital, dimana anak sudah memiliki ketertarikan lawan jenis.


Berdasarkan fase-fase di atas maka pendidikan seks dapat dilakukan dengan cara bertahap sesuai usianya :
 Usia 1-5 thn➖ anak masih belum mengetahui perbedaan jenis kelamin, maka kita harus memberitahunya tentang perbedaan laki-laki dan perempuan.
 Usia 5-10 thn ➖ anak sudah mulai kritis sehingga kita harus menjawab setiap pertanyaannya dengan benar tentang konsep aurat dan daerah privasi.
Dan point pentingnya adalah pentingnya melakukan workshop Child Safety And Security secara rutin selama 6 bulan sekali.
 Usia 10-12 thn ➖ dimana dimulai pubertas,sehingga kita harus mengenalkan apa saja yang di alami selama masa pubertas tersebut.
✨ Ketika masa pubertas,keinginan secara seksual sudah mulai muncul,sehingga kita harus mendidik mereka untuk dapat mengendalikan syahwatnya dengan menanamkan ketauhidan (iman), yang dibantu dengan puasa dan menjaga pandangan.

Tantangan Masa Kini

Tantangan berkaitan gender ini bisa dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Untuk dominan pengasuhan ini bisa dilakukan komunikasi dengan pasangan dengan bersumber pada literasi atau mengikuti seminar parenting, jika terkendala karena perceraian atau meninggal orang tua maka bisa dicari pengganti sosoknya seperti paman atau bibi dalam pengasuhan.
Dalam masalah eksternal saat ini yang sedang ramai diperbincangkan yaitu banyaknya orang yang hidup tidak sesuai fitrah, ini mungkin sudah cukup lengkap dibicarakan oleh kelompok sebelumnya ya. Selain itu tantangan internal eksternal juga bekaitan dengan pendidikan seksual usia dini dan mengakibatkan faktor eksternal ancaman sex abuse.


Disini kami mencoba menjelaskan lebih mendalam dilihat dari sisi pendidikan seksual bagi anak usia dini dan sex abuse terhadap anak,  mengingat pendidikan seksual anak masih dianggap tabu oleh orangtua,  padahal justru sangat penting dipelajari oleh anak usia dini dengan cara yang sesuai dan menyenangkan.

Di zaman sekarang banyak media yang bisa kita peroleh,  dari buku,  seminar parenting terkait pendidikan seksual,  bahkan di usia sekolah sudah diajarkan. 

Buku cerita sekaligus pendekatan untuk anak pun sudah tersedia,  salah satu contoh : Buku aku anak berani oleh Watiek Ideo, pada buku ini ada berbagai cerita anak berkaitan ancaman kejahatan seksual sekaligus terdapat panduan orangtua dalam mencegah kejahatan seksual.
Berikut saya rangkum dari buku aku anak berani, semoga bisa menjadi referensi ibu ibu 


Sebetulnya, materi ini sudah mulai bisa diberikan sejak anak usia 2 tahun, dengan mengajak anak mengenal bagian2 tubuhnya, dan mengenal indikator warna di bagian depan dan belakang tubuh.
 Alat peraga yang dapat digunakan adalah boneka / karton putih berbentuk siluet tubuh, dan juga stiker warna merah, kuning, dan hijau.

Seperti rambu lalu lintas, ajarkan anak untuk mengenali lampu merah = berhenti, lampu kuning = hati2, dan juga lampu hijau = boleh.
Ajari anak bahwa area badan berlampu kuning dan merah hanya boleh dipegang oleh ayah / ibu dan juga dokter. Itupun Ayah dan Ibu harus tetap menemani.
Ajari anak untuk menunjuk sosok bodyguard nya (boleh ayah / ibu atau keduanya), yang memiliki janji untuk senantiasa melindungi dan bersedia mendengarkan seluruh cerita anak. Ajak anak untuk selalu terbuka dan bercerita jika ada orang asing yang mendekati lampu kuning dan lampu merah di tubuhnya.
Berikut adalah rangkuman dari bahan workshop hari ini 

https://www.youtube.com/watch?v=nUvM4XjT_vk
Ini adalah salahsatu episode dari Satyamev Jayate. Di akhir acara, Aamir Khan mengundang anak2 usia 5-11tahun untuk mengikuti workshop terkait Child Safety and Security


Diskusi 

Pertanyaan 1
1. Berkaitan dg tantangan eksternal, bagaimana menjelaskan pada anak  apabila ada keluarga (berlainan jenis) yg melanggar SOP kita. Misal kita sdh wanti2 spy tdk mau dicium tp si om maksa nyium dan anak tdk berani menolak. Apalagi pihal lain mengatakan kita sok over protect.
2. Saya agak paranoid menyekolahkan anak yg msh umur 5-12 th. Pengalaman beberapa keponakan/anak teman yang mendapat kosa kata dan perilaku "ajaib" berkaitan ttg sex. Dan kalo sdh terpapar, susah sekali menghilangkannya, butuh waktu lama .
Bagaimana cara menegur bila anak melakukan hal yang "kurang pas" misal meniru pose ML?
3. Ada anak yg suka meniru ayahnya meremas pantat ibunya, sengaja mencolek payudara ibu/kakak perempuannya dan hanya ditertawakan. Sementara anak kita yg seumuran melihatnya, bagaimana menjelaskan bahwa itu bukan hal lucu yg patut ditertawakan?


Jawaban
Saya coba jawab sedikit ya
1. Anak harus di ajari cara membela diri,misal berlari dan berani katakan "TIDAK" untuk hal2 yg memang ayah dan ibu sudah katakan tidak boleh
2. Tiap anak beda usia berbeda pula dalam cara menasehati ya mba,kalo menurut saya ttp beritahu secara perlahan tapi tegas bahwa apa yg dia lakukan itu tidak pantas/tidak sopan,dan harus selalu di ingatkan setiap saat.
3. Itulah kita sebagai orang tua harus berhati-hati di depan anak terlebih untuk perilaku yg seperti ini,misal berciuman,lakukanlah ketika tidak ada anak di sekitar kita.

Mba intan saya coba jawab semampu saya yaa..
No. 1, tetap yakinkan anak untuk selalu melaporkan kejadian yang dialaminya kepada kita. Karena kita belum tentu bisa mengontrol perilaku keluarga, beri orientasi bahwa oom seperti itu karena sayang sama anak kita :)

Pertanyaan 2
1. Mulai usia brp sebaiknya anak pisah kamar tidur dg orang tua?

Kalau merujuk ke alquran, sapih itu bukan hanya utk menyusui tapi juga utk pisah kamar teh nani, dan itu yg dibiasakan oleh ortu saya. Sejak usia 2 tahun anak dibiasakan utk tidur sendiri. Agar fun, ajak anak memilih dekorasi kamar dan bahkan kasurnya sendiri ❤

Mungkin saya menambahkan sedikit mba,  berani tidur sendiri secara tidak langsung akan melqtih mental anak untuk mandiri.  Rasul juga memiliki tujuan untuk memisahkan kamar sebab mencegah anak untuk melihat hal hal yang belum sepantasnya dilihat anak. Anak ketika masuk ke kamar orangtua pun harus mengetuk dan mengucapkan salam.


Practical life skill sudah sepatutnya kita ajarkan ke anak sejak dini, mulai dari ngajarin anak makan sendiri.
Dan tanpa kita sadari, ketika kita ngajarin anak praktek2 kayak gini itu sebenernya akan ngaruh ke kemampuan yang jauh lebih advance. Misalnya, jika mengajarkan anak utk pakai celana sendiri, itu ternyata mengasah kecerdasan logis matematisnya. Trus ketika kita ngajarin anak makan sendiri (sejak bayi) itu akan membantu dia utk memiliki kemampuan menulis yang baik kelak

Fitrah Seksualitas day #4

Review Presentasi Kelompok 4:
Presentasi kali ini disampaikan oleh mbak Noor Widyaningsih, Mbak Efi, dan Mbak Lia Raziq. Bertema pendidikan seksualitasi pada tahap usia perkembangan pra aqil baligh.

Berikut presentasinya.
💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙

Presentasi kelompok 4 dibuka dengan penuturan kisah tokoh Aisyah, sebagai berikut:
Perkenalkan Aku Aisyah dan ini kisahku.
Aku tinggal di sebuah rumah yang nyaman bersama Ayah, Ibu, dan saudara kembarku, Ali. Tahun ini usiaku 11 tahun. Aku sangat sayang mereka. Setiap akhir pekan, kami punya waktu bersama-sama untuk membahas kegiatan selama seminggu terakhir. Ibuku seorang ibu rumah tangga yang asyik, yah walaupun kadang sedikit galak dan tegas, hehe. Aku dekat dengan Ibu dan bercita-cita kelak bisa seperti Ibu. Ali dekat dengan Ayah, mereka berdua sering asyik sendiri. Berkutat dengan lego dan mengutak-atik komputer. Entahlah, aku kurang paham istilah-istilahnya. Terlalu rumit.

Tapi akhir-akhir ini Ayah tidak hanya dekat dengan Ali. Ayah sekarang lebih sering menanyakan kabarku di sekolah atau mengajakku ke toko buku untuk berbelanja buku. Ibu juga begitu, sekarang lebih sering meminta tolong Ali menemani ke pasar atau mengajak Ali melihat pameran lego. Hmmm.., aku dan Ali senang sih, tapi ini sedikit aneh bagi kami, hehe. Mungkin Sabtu depan, aku akan bertanya kepada mereka.
Sabtu ini, kami duduk bareng bersama Ayah dan Ibu. Ini adalah diskusi penting diantara kami. Ayah yang membuka forum ini ...
( dalam hatiku terus bertanya kenapa ibu sekarang lebih dekat ke Ali. Kenapa Ayah lebih dekat ke aku ? )
Lalu, kelompok 4 menampilkan membuat video presentasi yang bisa diakses di link berikut ini:
https://youtu.be/JyibrHwDlO8

Diskusi
Tanya 1
Bagaimana jika anak anak yg masuk masa puber bahkan ada yg blm msk masa puber sudah menyukai lawan jenis,solusi?
1. Boleh merasa suka, tapi jangan sampai berpacaran. Alihkan dengan kegiatan yang bermanfaat. 
2. Menundukkan pandangan terhadap lawan jenis mba.
3. Orangtua bisa memfasilitasi anak untuk melakukan hobi dan kegiatan untuk pengalihan. Orangtua juga memberikan pemahaman bahwa suka itu hal wajar, tidak perlu dipupuk dan kalau bisa kita lekat dengan anak agar anak merasa nyaman dan tidak membutuhkan “pacar”.

4. Orang tua dapat memberi pemahaman mengenai dampak baik dan buruknya dekat dengan lawan jenis, apa yang akan dilalui anak ketika mereka dekat dengan lawan jenisnya, dan sejauh mana sebaiknya anak berinteraksi dengan lawan jenis
5. Meningkatkan bonding orangtua dengan anak, dengab komunikasi yang intens dan menyenangkan. 

Tanya 2
Apa perbedaan aqil dan baliq ya?
Baligh telah menyebabkan mereka memiliki nafsu, syahwat kelamin, gairah terhadap lawan jenis dan fantasi seksual. Pengendali dan pengarahnya adalah akal, dan itu hanya milik orang-orang yang sudah aqil.
Misalnya, kita menemui orang yang sholat juga ngeseks juga, puasa juga melacur juga, tilawah juga berzina juga...ini salah satunya contoh aqil dan baligh yang tidak bersamaan

Berikut link resume diskusinya ya..

Notes for myself:
Pengalaman di bawah ini sebagai clue dalam meningkatkan bonding dengan anak-anakku nanti. 
Jadi mau cerita sedikit...
Si ayah, itu ga pernah mau pacaran karna malu sama orang tua nya
Dan karrna dia takut ga bisa jawab kl ditanya soal temen cewek, karena dia gabisa bohong sama ortu nya yang selalu menjalin komunikasi dengan baik..
Kebetulan mamah mertua mengajar, papah pun sibuk di pasar..tapi mereka aktif berkomunikasi ke semua anak2 nya.terutama mamah.
Jadi karena komunikasi baik dan terbuka, anak2 pun terbuka.

Fitrah Seksualitas day #3

Review Presentasi Kelompok 3.
Materi tentang Fitrah Seksualitas kali ini dipresentasikan oleh Mbak Puri Fitriani dan Mbak Mega Thahir, dengan cara yang berbeda.

Kelompok 3 meyampaikan metode Ask To Solve untuk membimbing anak belajar mengenai pendidikan seksual. Metode ini membuat anak bisa bertanya banyak hal kepada orangtua sehingga orangtua dapat melihat sejauh apa anak paham tentang seksualitas, dan memberikan penjelasan sesuai dengan kebutuhan setiap anak.

Berikut pemaparan dari kelompok 3.

💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜

FITRAH SEKSUALITAS
Menurut Harry Santosa, adalah tentang bagaimana seseorang berfikir, merasa dan bersikap sesuai fitrahnya, sebagai lelaki sejati atau perempuan sejati.

Meliputi seluruh aspek seksualitas
Menurut Eveline Tampubolon, pendidikan seksualitas meliputi artian yang luas, mencakup aspek biologik, orientasi sex, nilai sosiokultural dan moral, serta perilaku.
Dan karena pada dua presentasi sebelumnya, sudah membahas fitrah seksualitas pada aspek biologis dan orientasi seks, kelompok 3 mencoba mengupas fitrah seksualitas dari sisi yang lain.

Mengingat rentang usia anak-anak ksdua anggota kelumpok ini yang cukup variatif beda usianya, maka kelompok ini memakai konsep kid's oriented untuk menyelesaikan tugas ini.

Pembahasan dan solusi tidak dibatasi pada point 1,2,3, tapi melompat langsung memutuskan MEDIA EDUKASI apa yg akan digunakan.

Sebab, menurut kelompok 3, saat media edukasi ini dilakukan, insyaallah secara otomatis point 1, 2 dan 3 pun akan terpenuhi.
Mengapa konsep kid's oriented ?
1. anak-anak di rumah bervariasi usia.
2. selama ini, pendidikan akan fitrah seksualitas pun secara bertahap sudah kami 'instal' baik melalui diskusi serius, maupun saat moment santai tapi tepat, menyesuaikan dengan usia masing2 anak
3. sehingga, level pengetahuan yang dimiliki anak-anak kami di rumah berkaitan dengan fitrah seksualitas pun beragam sesuai usia mereka masing-masing.
Media edukasi yang digunakan adalah ATS atau Ask To Solve
ATS terinspirasi dari sebuah artikel yang menyebutkan, bahwa orang yang semakin banyak bertanya adalah orang yang semakin banyak menggunakan otaknya untuk berpikir.
Dan salah satu artikel lain menyebutkan bahwa, konon katanya di Jepang sana:
Lulusan S1 diharapkan mampu menyelesaikan masalah yang ada.
Sedangkan syarat untuk lulus S2 adalah mampu menemukan masalah dan mencari solusi masalah tsb.
Lalu syarat lulus S3 adalah bisa menciptakan masalah sekaligus menemukan solusinya.
Berdasarkan informasi tsb, maka sejak 6 tahun yang lalu ATS kemudian menjadi salah satu ritual keluarga di rumah kami (Mbak Puri). Seiring waktu berjalan, terlihat betapa dahsyat dan luar biasanya kekuatan bertanya untuk melatih keterampilan berpikir kreatif pada anak, bahkan pada kita sebagai orangtua.
Rules ATS sangat sederhana:
  • Berikan satu keywords pada anak-anak. (notes: keywords dapat berbentuk gambar, dongeng, tayangan dll)
  • Minta anak untuk membuat beberapa pertanyaan berkaitan dengan keywords yang diberikan. Bisa lebih dari 1.
  • seluruh pertanyaan yang terkumpul akan dibahas bersama.
  • sebutkan pertanyaan satu per satu, dan tawarkan pada anak-anak apakah ada yang mau/bisa menjawab.
  • jika tidak ada yang bisa menjawab, maka jawaban akan dicari bersama dengan bantuan media literasi yang ada (buku bacaan, internet dll)

Notes untuk para orangtua:
Tidak perlu bersikap baper (defense dan sensitif), tak perlu gengsi jika tak bisa menjawab, gunakan literasi yang ada. Pertanyaan anak-anak seringkali tak terduga. Pastinya nanti akan ada (mungkin banyak) pertanyaan ananda yang membuat kita ternganga.
Dengan media ATS ini  (merujuk pada pertanyaan-pertanyaan yang muncul), sekaligus dapat mengukur sejauh mana pemahaman dan pengetahuan setiap anak berkaitan dengan FITRAH SEKSUALITAS. Sehingga, sebagai orangtua dapat memberikan solusi edukasi yang sesuai dengan KEBUTUHAN masing-masing anak. Dan pada saat yang sama sekaligus juga meng-update install informasi baru bagi anak yang lain.
Berkaitan dengan tema FITRAH SEKSUALITAS.
Maka "keywords" yang kami berikan pada anak-anak kali ini adalah:
PERBEDAAN LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN
Setiap anak kami minta membuat 2-3 pertanyaan berkaitan dengan perbedaan laki-laki dan perempuan.
Inilah pertanyaannya:
Pertanyaan Acha (8th):
1⃣ Kenapa suara laki-laki bisa berubah?
2⃣ Kenapa laki-laki punya jakun, perempuan tidak?
Pertanyaan Virnie (10th):
3⃣ Kenapa anak perempuan bisa menjadi tomboy?
4⃣Kenapa bokong wanita lebih besar  daripada laki-laki?
5⃣Kenapa wanita lebih manja daripada pria?
Pertanyaan Azza (11th):
6⃣Mengapa suara perempuan termasuk aurat, tidak seperti laki-laki?
7⃣Kenapa perempuan tidak boleh menjadi imam solat di mesjid?
8⃣Kenapa perempuan tidak boleh adzan di mesjid?
Pertanyaan Raymahi (12th):
9⃣Kenapa laki-laki harus melindungi perempuan?
Pertanyaan Rihal (8th):
10. Kenapa kalau solat perempuan gak boleh pakai peci?
1⃣1⃣Kenapa kalau solat, laki-laki gak boleh pakai mukena?
Kedua pertanyaan Rihal ini kemudian memiliki turunan dan jadi berkembang menjadi:
1⃣2⃣Kenapa orang Arab pakai sorbannya seperti pakai jilbab?
1⃣3⃣Kenapa orang Arab pakainya sorban? Bukan peci seperti orang Indonesia?
1⃣4⃣Kok baju laki-laki Arab juga seperti daster perempuan?

Tapi inilah hasil pencarian literasi kelompok 3 bersama anak-anak untuk mendapatkan 'sedikit pencerahan' atas pertanyaan-pertanyaan tersebut
1⃣ Kenapa suara laki-laki bisa berubah?
7⃣ kenapa perempuan tidak boleh menjadi imam sholat berjamaah di mesjid?
[07/01, 13:02] ‪+62 878-8686-2354‬: http://www.ummi-online.com/bolehkah-wanita-menjadi-imam-shalat.html
10.  kenapa kalau sholat perempuan tidak boleh pakai peci?
1⃣1⃣ Kenapa laki-laki tidak boleh pakai mukena?
Jawaban untuk pertanyaan 10 dan 11:
http://rikzamaulan.blogspot.co.id/2011/05/hukum-menyerupai-laki-laki-menyerupai.html?m=1
https://m.merdeka.com/teknologi/ini-perbedaan-penting-antara-tubuh-pria-dan-wanita.html
1⃣2⃣ kenapa orang arab cara pakai sorbannya seperti pakai jilbab/kerudung?           *pertanyaan ini saya coba jelaskan dengan beberapa pic style bersorban yang umum diaplikasikan pria2 arabian. Dan perbedaannya dengan hijab wanita. Sorban (leher dan rambut lelaki masih terlihat) - hijab (menutup rapat, hanya wajah/mata saja yg tampak)
http://syahidahnurrohmah.blogspot.co.id/2013/01/keutamaan-memakai-sorban.html?m=1
1⃣3⃣ kenapa orang arab pakainya sorban? Orang indonesia pakai peci?
https://m.kumparan.com/@kumparanstyle/mengenal-thawb-gamis-pria-arab-yang-menjadi-simbol-kesederhanaan.amp
1⃣4⃣ Kok baju laki-laki Arab juga seperti daster perempuan? http://www.duniaeni.com/2016/11/baju-pria-dan-sejarah-baju.html?m=1

Dari pertanyaan-pertanyaan tersebut, diperoleh kesimpulan bahwa kebutuhan edukasi untuk anak-anak mereka saat ini beragam, di antaranya adalah:

Fitrah Seksualitas yang berkaitan dengan
⏩ perubahan fisik laki-laki dan perempuan
⏩ sisi psikologis laki-laki dan perempuan
⏩ perbedaan perilaku laki-laki dan perempuan
Fitrah seksualitas yang berkaitan dengan
⏩ aspek sosial dan spiritual laki-laki dan perempuan
⏩ perbedaan fungsi/peran/tugas laki-laki dan perempuan, baik secara nilai dan norma masyarakat maupun secara hukum Qur'an Hadist..
Sebagai persiapan untuk menjalankan peran sebagai suami/istri serta ayah/ibu di masa depan.

Manfaat dari metode  ATS adalah:
✅ Melatih anak untuk jeli menemukan masalah dan mengatasinya (problem solver)
✅ Melatih daya juang anak untuk mencari solusi
✅ Melatih anak untuk berani 'speak up' dan bertanya
✅ Melatih rasa percaya diri
✅ Melatih berpikir kritis dan kreatif
✅ Melatih anak untuk memahami, bahwa untuk satu obyek yang sama, bisa jadi ada berbagai pendapat dan sudut pandang yang berbeda
✅ Melatih anak menghargai perbedaan pendapat dan sudut pandang
✅ Melatih anak untuk bersabar (antri untuk bertanya dan menunggu pertanyaannya terjawab)
✅ Melatih anak mendengar aktif
✅ Sarana mempererat bonding keluarga

Hari-hari Bersama OAT

Sudah sejak bulan Mei aku akrab dengan OAT alias obat anti tuberkulosis. Sejak Fariha divonis positif TB, rutinitas bertambah setiap pagi. S...