31/12/17

Minta Dikukuhkan Hidayah

Kemarin di rumah Ibu, ngga sengaja nonton sebuah film Indonesia, di sebuah channel TV kabel. Nontonnya pas filmnya udah main 15 menitan kali ya, jadi ga tau pembukaannya.

Salah satu tokohnya, Sofi, yang entah gimana awalnya bisa ikut pesantren kilat. Sejak pulang dari sanlat, penampilannya yg tadinya serba terbuka mendadak serba menutup aurat dengan jilbab yang panjang. Perubahan yang membuat heran keluarganya.

Digambarkan, hijrahnya ngga mulus. Pastinya ada tantangan baik dari keluarga maupun dari diri mereka sendiri.

Ibunya Sofi awalnya menentang, walau akhirnya menerima. Tantangan dari dirinya sendiri justru lebih sulit. Sofi ini yang tadinya hobi selfi, berusaha mengurangi hobinya itu. Ketika ada produsen busana muslim yang minta  endorse produknya, dia malah bertanya, apa itu akan bikin saya masuk surga. Sesimpel itu pertimbangannya, tapi sulit untuk istiqomah.

Jadi ngomongin film hihi

Mungkin pesannya,  mendapat hidayah adalah sesuatu yang belum tentu bisa didapatkan semua orang.  Dan ketika hijrah, pasti banyak tantangannya. Yang paling sulit adalah dari diri sendiri. Hati manusia itu memang yang paling sibuk, bisa bergejolak. Bisa aja hari ini merasa ingin dekaaat sama Allah sampai bela-belain sholat semalam suntuk, tapi besok malemnya mau sholat Isya aja berat banget.

Setiap orang bisa beda tantangannya, bisa beda cobaannya. Tapi mau besar mau kecil pasti ada. Ada yang hari ini muslim tapi ketika akhir hidupnya melepas aqidahnya. Na'udzubillahimindzalik (semoga kita terhindar dari hal yang demikian).

Itulah perlunya seorang muslim berdoa dan terus meminta kepada Yang Memiliki dan Menguasai Hati. Berdoa memohon diberi ketetapan hati untuk terus istiqomah di jalan Allah. Salah satu caranya, berkumpul dengan teman-teman yang mengajak kita ke jalan yang sama-sama ingin kita tuju untuk bisa saling mengingatkan.

Ini curhat aja, betapa bersyukurnya bisa bertemu dengan teman-teman yang selalu saling mengingatkan. Termasuk mengingatkan saya dan teman-teman lainnya untuk membaca doa ini.

Saya masih banyak banget kekurangannya. Masih jauh dari sempurna, dengan segala keterbatasan yang masih berusaha untuk diatasi. Tapi ingin jadi baik. Sesuai fitrah manusia, yang baik dan menginginkan kebaikan.

26/12/17

Merancang Target Bulanan 2018 #1

Target Bulanan Januari - Maret

Januari
  1. Menjadi pribadi yang Sabar dan ikhlas
  2. Hapalan surat At Thariq, Al Buruj, Al Inshiqaq, Al Mutaffifin bersama artinya
  3. Lulus kelas BunSay materi 11
  4. Lulus remedial materi KomProd, FamPro
  5. Menyelesaikan membaca minimal 2 buku dengan resumenya
  6. Mulai jumat berbagi 5 porsi maksi
  7. Ikut ngaji Jumat malam di musola
  8. Bikin kegiatan bersama anak-anak lingkungan rumah
  9. Belajar dan praktek intensif ilmu kepenulisan, aktif posting tulisan bermanfaat di blog
  10. Mulai bertanam sayur organik lagi
  11. Belajar ilmu marketing dan bisnis
  12. Memulai memasarkan kacang2an dan sabun wajah
  13. Komitmen dengan pola makan food combining dan olahraga
  14. Rutin jadwal pengobatan gigi untuk Hanan juga untukku
Februari
  1. Menjadi pribadi yang sabar, ikhlas, ramah, disiplin
  2. Hapalan surat Al Infithar, At Takwir, 'Abasa
  3. Lulus kelas BunSay materi 12
  4. Lulus remedial materi Gaya Belajar, Semua Anak Bintang
  5. Menyelesaikan membaca 2 buku dengan resumenya
  6. Jumat Berbagi 6 porsi maksi
  7. Bikin kegiatan untuk anak-anak lingkungan rumah
  8. Kebun sayur mulai panen, bertanam terus, perbaiki yang salah
  9. Menjadi reseller dan marketer produk healthy and organic food, green and organic product (misal almond, mede, sabun wajah, dsb)
  10. Komitmen dengan pola makan food combining dan olahraga berjalan ketat 2 bulan tanpa cheating
  11. Rutin jadwal pengobatan gigi untuk Hanan juga untukku hingga tuntas
Maret
  1. Pribadi yang Sabar, ikhlas, ramah, disiplin, amanah
  2. Hapalan surah An Nazi'at, An Naba, Al Mulk
  3. Lulus kelas BunSay
  4. Lulus remedial materi Kreativitas
  5. Jumat Berbagi 7 porsi maksi
  6. Menyelesaikan membaca 2 buku dengan resumenya
  7. Kebun sayur terus panen dan bertambah hasilnya, bertambah medianya, macamnya
  8. Hasil berjualan kacang dan sabun omsetnya 5 juta
  9. BerFC dan olga rutin mencapai 3 bulan tanpa cheating

Reolusi 2018

Spiritual
  1. Sholat fardhu awal waktu, paling telat 1 jam setelah masuk waktu sholat
  2. Dhuha dan tahajud setiap hari kecuali haid
  3. Sedekah 5000/hari di kencleng atau tempat ibadah
  4. Hapalan Qur'an juz 29-30, Al Mulk, Al Kahfi, Ar Rahman, Al Waqi'ah
  5. Tetap belajar intensif ilmu agama, bahasa arab, Al Qur'an, dan kajian Islam sesuai AQ dan Hadits
Keluarga
  1. Istiqomah belajar dan mengamalkan ilmu parenting dari IIP dan komunitas HEbAT. Remedial materi MIIP dan BunSay yang kmrn belum tuntas.
  2. Punya jadwal ngedate private bergilir sama suami, zhafir, dan Hanan
  3. Tour the talent anak-anak
  4. Merencanakan weekdays dan weekend seru dan edukatif
  5. Birrul walidain ke bapak ibu
Personal Growth
  1. Ikut kulwap atau training online sesuai minat dan passion
  2. Mengikuti seminar/WS offline
  3. Tazkiyatun nafs dan terapi Qur'an
  4. Membaca minimal 2 buku per bulan, minimal 1 jam sehari 
  5. Melatih diri agar lebih sabar, lebih ikhlas, lebih ramah, lebih disiplin, lebih amanah
  6. Belajar public speaking (?)
Sosial/komunitas/masyarakat
  1. Mengajak anak-anak ke panti sosial
  2. Program Jumat Berbagi 5 -  15 porsi makan siang
  3. Aktif membantu kegiatan RT/RW/lingkungan rumah
  4. Aktif membantu kegiatan paguyuban/komite sekolah
  5. Aktif membantu komunitas IIP/HEbAT/lainnya
  6. Merancang dan menggelar kegiatan2 edukatif untuk anak-anak lingkungan sekitar rumah, sekolah, komunitas, dan keluarga (pastinya termasuk untuk anak-anakku sendiri)
  7. Aktif di pengajian lingkungan tetangga, sekolah, komunitas
Karir/bisnis
  1. Belajar dan praktek intensif ilmu kepenulisan, aktif posting tulisan bermanfaat di blog
  2. Menuntaskan baca minimal 8 buku dengan resumenya. Termasuk mencoba baca buku kuliahnya suami.
  3. Menulis dan menerbitkan buku pertama
  4. Punya kebun sayur organik untuk konsumsi sendiri (mulai belajar dan praktek bertanam lagi)
  5. Menjadi reseller dan marketer produk healthy and organic food, green and organic product (misal almond, mede, sabun wajah, dsb)
  6. Belajar ilmu marketing dan bisnis
Kesehatan
  1. Komitmen dengan pola makan food combining dan olahraga
  2. Rutin jadwal pengobatan gigi untuk Hanan juga untukku hingga tuntas
Leisure/liburan
Mengunjungi tempat dan daerah baru setiap 1 - 2 bulan sekali

Nice Homework #8, Bismillah

MY LIFE MAP

Life Map ini sangat sinkron dengan Materi matrikulasi IIP yang ke 8 tentang

MISI HIDUP DAN PRODUKTIVITAS

Bunda, setelah di materi sesi #8 kita belajar tentang bagaimana pentingnya menemukan misi hidup untuk menunjang produktivitas keluarga. Maka saat ini kita akan lebih menggali bagaimana menerapkannya secara teknis sbb :

a. Ambil salah satu dari ranah aktivitas yang sudah teman-teman tulis di kuadran SUKA dan BISA (lihat NHW#7)

b. Setelah ketemu satu hal, jawablah pertanyaan “BE  DO HAVE” di bawah ini :
1. Kita ingin menjadi apa ? (BE)
2. Kita ingin melakukan apa ? (DO)
3. Kita ingin memiliki apa? (HAVE)

c. Perhatikan 3 aspek dimensi waktu di bawah ini dan isilah:
1. Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu kehidupan kita (lifetime purpose)
2.Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu 5-10 tahun ke depan ( strategic plan)
3. Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu satu tahun ( new year resolution)

Mulailah dengan PERUBAHAN, karena pilihannya hanya satu BERUBAH atau KALAH

🌜 🌜🌜🌜🌜🌜🌜🌜🌜🌜🌜🌜🌜🌜🌜

💚💛💜💙

Setelah Meninggal Dunia
  1. Husnul khotimah, meninggal dalam keadaan muslim
  2. Di keluarga dikenang sebagai istri yang shaliha bagi suami, sebagai ibu yang penyayang dan menyenangkan bagi anak-anak, sebagai ibu yang cekatan mengurus keluarga dan rumah, serta sebagai anak yang hormat, baik, dan berbakti pada orangtua. 
  3. Di masyarakat dan komunitas dikenang sebagai pribadi yang cekatan, aktif, suka membantu, inisiatif tinggi, ramah. 
  4. Dikenang sebagai penulis yang produktif dan inspiratif, aktif menulis tentang pendidikan keluarga, dan green and healthy living. 
  5. Dikenang sebagai pebisnis sukses, socialpreuner di bidang pendidikan keluarga, perkebunan dan pertanian organik, dan pelestarian lingkungan.

💚💛💜💙
Usia > 50 tahun

1. Telah menerbitkan karya tulis 15 buku
2. Tetap aktif menulis
3. Aktif berbagi ilmu secara sosial maupun official ttg urban farming, pola hidup green and healthy, dan tentang home education
4. Sudah memiliki one stop shoping business yang terdapat
  • agrowisata kebun sayur-buah organik dan kebun hidroponik,
  • rumah belajar,
  • pusat penelitian dan pengembangan pertanian organik dan hidroponik,
  • penyediaan perlengkapan farming dan gardening,
  • pasar hasil pertanian dan perkebunan, makanan organik dan superfood lainnya,
  • Resto dan cafe makanan sehat-alami-organik,
  • Raw and healthy cooking class,
  • Catering polmak food combining,
  • dan aneka produk recycle dan ramah lingkungan. 
 5. Yang terpenting, dapat selalu berkumpul dan saling berbagi dengan keluarga.


💚💛💜💙


1. Hamba Allah dan pribadi
  • Istiqomah TN, FC, olga, sudah jadi kebiasaan tak terpisahkan
  • Hapalan Qur'an bertambah di juz 7, 8, 9
2. Istri dan ibu
  • Istiqomah membina keluarga sesuai fitrah, mengantarkan anak aqil baligh
3. Anak
  • Semakin memperhatikan kebutuhan bapak ibu
4. Anggota komunitas dan masyarakat
  • Istiqomah jumat berbagi; membina anak, ibu, keluarga dengab program2 yang sudah berjalan
5. Penulis
  • Menulis dan menerbitkan buku ke 11 sampai ke 15
6. Entrepreneur
  • Bisnis yg sudah dibangun omset mencapai 80 - 100 juta/bulan
  • Mendirikan cafe n resto berkonsep organic, healthy, and clean eating
  • Merintis usaha agrowisata

💚💛💜💙

 Usia 40 -  45
1. Hamba Allah dan pribadi
  • Istiqomah TN
  • Istiqomah FC dan olga, sudah jadi kebiasaan tak terpisahkan
  • Hapalan Qur'an bertambah di juz 4, 5, 6
2. Istri
  • Membantu suami menuntaskan kewajiban hutang rumah
3. Ibu
  • Istiqomah membimbing anak-anak sesuai fitrah
4. Anak
  • Lebih memperhatikan kebutuhan bapak ibu
5. Anggota komunitas dan masyarakat
  • Memberikan pendidikan keluarga untuk menengah ke bawah
6. Penulis
  • Menulis dan menerbitkan buku ke 6 sampai ke 10
7. Entrepreneur
  • Bisnis mulai terintegrasi, menyediakan: a)Bibit dan perlengkapan cocok tanam dan berkebun berbagai media; b) Makanan organik, supeerfood, dan produk toiletris dan rumah tangga yang ramah lingkungan; c) Sayur dan buah organik
  • Omset bisnis 55 - 80 juta/bulan
  • Membina 250 reseller dan marketer

💚💛💜💙


1. Hamba Allah dan pribadi
  • Tetap disiplin FC dan olga serta melanjutkan pengobatan gigi jika belum selesai
  • Tetap Istiqomah Tazkiyatun Nafs (TN)
  • Hapal Qur'an bertambah di juz 1-3
  • berangkat Haji
2. Istri
  • Program anak ke 3
  • Membantu suami bangun rumah sendiri
3. Ibu
  • Tour de talent anak-anak dan memberi kesempatan magang buat Zafir
4. Anak
  • Lebih memperhatikan kebutuhan Bapak Ibu
5. Anggota komunitas dan masyarakat
  • Merancang dan menggelar kegiatan pendidikan pemberdayaan untuk ibu, orangtua (parents), dan keluarga berbasis fitrah (kegiatan anak tetap berjalan) 
  • Meningkatkan kualitas dan kuantitas program Jumat Berbagi
6. Penulis
  • Menulis dan menerbitkan buku ke 2 sampai ke 5
7. Entrepreneur
  • Memiliki lahan khusus untuk kebun sayur, buah, toga, dsb yang ditanami secara organik dan hidroponik
  • Bisnis penyediaan bibit dan perlengkapan cocok tanam beromset 10 - 25 juta/bulan
  • Omset penjualan produk healthy, green,  and organic product mencapai 15-30 juta/bulan

💚💛💜💙
Usia 36 - 37
1. Hamba Allah dan pribadi
  • Tetap disiplin dengan pola makan FC dan olahraga cukup untuk 1 tahun ke depan.
  • Tetap istiqomah dengan pengobatan gigi
  • Sudah hapal juz 29-30 dan surat-surat pilihan: Al Kahfi, Al Mulk, Al Waqi'ah, Ar Rahman
2.  Istri dan Ibu
  • Punya jadwal ngedate private sama suami, zhafir, dan Hanan
  • Tour the talent anak-anak
3. Lebih memperhatikan kebutuhan bapak dan ibu
4. Anggota komunitas & masyarakat
  • Merancang dan menggelar kegiatan2 edukatif untuk anak-anak lingkungan sekitar rumah, sekolah, komunitas, dan keluarga (pastinya termasuk untuk anak-anakku sendiri)
  • Aktif di pengajian lingkungan tetangga, sekolah, komunitas
  • Meningkatkan kualitas dan kuantitas untuk program Jumat berbagi menjadi 10-25 porsi makan siang
5. Penulis
  • Menulis dan menerbitkan buku pertama
6. Entrepreneur
  • Meningkatkan kuantitas dan kualitas Kebun organik supaya bisa dimanfaatkan banyak orang
  • Memulai bisnis penyediaan bibit sayur, buah, pupuk, media tanam, dan perlengkapan cocok tanam lainnya
  • Omset penjualan produk healthy, green,  and organic product mencapai 10 juta/bulan

💚💛💜💙
Usia 35,5 - 36 

1. Hamba Allah dan pribadi
  • Istiqomah bertazkiyatun nafs, lebih konsisten dalam beribadah dan beramal sholeh. Juga mengamalkan terapi Qur'an semampunya
  • Belajar intensif ilmu Islam, bahasa arab, ilmu Al Qur'an, dan hapalan Qur'an 
  • Komitmen dengan pola makan food combining dan olahraga selama 4 bulan
2. Istri
  • Istiqomah belajar dan mengamalkan ilmu parenting dari IIP dan komunitas HEbAT. Remedial materi MIIP dan BunSay yang kmrn belum tuntas.
3. Ibu
  • Rutin jadwal pengobatan gigi untuk Hanan juga untukku
4. Birrul walidain
5. Konsisten menjalankan program jumat berbagi 5-10 porsi makan siang
6. Penulis
  • Belajar dan praktek intensif ilmu kepenulisan, aktif posting tulisan bermanfaat di blog
  • Menuntaskan baca minimal 8 buku dengan resumenya. Termasuk mencoba baca buku kuliahnya suami.
7. Merintis bisnis dari passion
  • Punya kebun sayur organik untuk konsumsi sendiri (mulai belajar dan praktek bertanam lagi)
  • Menjadi reseller dan marketer produk healthy and organic food, green and organic product (misal almond, mede, sabun wajah, dsb)

16/12/17

Grab Your Imagination #10

Zafir ingin ikut program tahfidz untuk mengisi liburan. Ibuk meminta Mas Zafir untuk memperhatikan kembali adab menuntut ilmu. Kalau kita diberikan kemudahan menghapal Qur'an, bukan menjadikan kita sombong. Karena ketika sombong, ilmu yang kita miliki pun tidak bermanfaat. Dan Allah tidak menyukai orang yang sombong. 


Ketika sudah mendapatkan ilmu, harusnya membuat orang semakin merendahkan diri di hadapan Allah, dan semakin menyadari ilmu kita masih sangat jauuh... Jauhhh sekali dari semua ilmu yang Allah miliki. Sekali kita merasa sombong, itu akan membawa kita kepada keburukan. 

Maka terbitlah kisah ini. 

👳👳👳👳👳👳👳👳👳👳👳👳👳

Dudung pulang sekolah bersama kedua temannya, Didi dan Dede. Mereka mengobrol tentang ulangan IPA besok .

“Duh, besok ada ulangan IPA nih. Aku ngga bisa kayanya. Belajar ngga masuk-masuk ke otak,” Didi kebingungan.

“Yah, ulangan IPA doang mah, keciilll! Gampang banget!” sahut Dudung.

Didi dan Dede berpandangan.

“Iya, deh. Kamu memang jago di IPA. Tapi ga usah sombong gitu dong.” Didi menyahut kesal.

“Lho, tapi memang IPA itu gampang banget. Ngga usah belajar juga bisa.” Dudung menjawab seolah tidak peduli.

Didi mendengus kesal. Dede hanya geleng kepala.

Sampai rumah, Didi berusaha mempersiapkan ulangan besok dengan sebaik mungkin. Dia membuka buku, mempelajarinya dengan seksama.

Sementara Dudung di rumah malah asyik bermain game play station hingga tiba waktu sore.

Keesokan harinya, ulangan dimulai. Kertas soal ulangan dibagikan, dan setiap murid pun mulai mengerjakan soal. Didi tampak tenang mengerjakan soal. Dia tidak menyangka soal-soal yang dihadapinya kali ini bisa dijawabnya dengan mudah. Wajahnya terus menampakkan senyum karena kelegaan mendapati pengalaman betapa mudahnya ulangan hari itu.

Sementara Dudung sebaliknya. Mungkin dia terlalu lama bermain play station, wajahnya tampak kusut dan lelah. Dudung juga terkejut karena soal-soal yang dihadapinya kali ini tampak sulit sekali. Tidak ada yang bisa dijawabnya dengan baik.

Waktu ulangan pun berakhir. Semua murid mengumpulkan kertas ulangannya. Didi menghampiri Dudung.

“Dung, kamu benar. Ulangan IPA nya sulit." kata Dudung sebelum Didi sempat bicara. 

"Lho... Aku justru mau bilang sama kamu, Dung. Ulangan IPA nya mudah, " sahut Didi. 

"Ehhm..  Iya maksudku, sulit awalnya, tapi akhirnya g...g..ampang kkook..," sambung Dudung gelagapan karena gengsi. 


Pesan moralnya :

Hendaklah kita menjauhi sifat sombong. Karena  Allah tidak menyukainya. 



15/12/17

Grab Your Imagination #9


Di suatu desa di daerah perbukitan, ada daerah yang sangat kering. Penduduk desa itu sulit mendapatkan air karena air tidak terserap sempurna ke dalam tanah. Penduduk desa itu mencari nafkah dari bertanam pohon cengkih. Hasil dari bertanam cengkih memang menguntungkan. Tapi pohon cengkih tidak membantu menyerap air dengan sempurna.

Di antara penduduk desa itu, ada seorang bapak bernama Pak Pardi. Pak Pardi tentu merasakan kekeringan di desa itu. Merasakan sulitnya mendapatkan air yang cukup. Pak Pardi lalu mendapati penyebab kenapa desanya sulit teraliri air. Pak Pardi menemukan solusi untuk mengatasi kekeringan di desanya. Dengan penghasilannya dari bertani, dibelinya ratusan bibit pohon banyan. Pohon banyan ini mampu menyimpan cadangan air tanah. 

Ditanamnya bibit-bibit pohon itu di perbukitan. Orang-orang di desanya mencemooh apa yang dilakukan pak Pardi. Pak Pardi dianggap rugi karena menanam pohon yang tidak memberikan penghasilan.

Tahun demi tahun berganti. Puluhan tahun sudah terlewati. Desa yang tadinya sulit mendapatkan air, kini berbahagia dengan berlimpahnya air yang tersedia di desa mereka. Ternyata, keberadaan pohon banyan memperbaiki kondisi desa mereka. Penduduk desa yang semula meremehkan usaha Pak Pardi, kini berbalik mengapresiasi dan berterima kasih atas pengorbanan dan kerja keras Pak Pardi. Pak Pardi telah menyelamatkan desa itu dari kekeringan dan kelaparan.

Pesan moralnya: 
1. Untuk mendapatkan hasil yang terbaik dibutuhkan usaha dan perjuangan, 
2. Jangan pantang menyerah melakukan sesuatu yang positif selama kita sdh memiliki ilmu dan keyakinan terhadap apa yang dilakukannya adalah benar.
3. Jangan mementingkan diri sendiri, tapi berbuatlah sesuatu yang bermanfaat bagi banyak orang 




12/12/17

Grab Your Imagination #8

Cerita ini dibuat terinspirasi dari kisah Hanan, Lukman, dan sahabat-sahabatnya. Bahagianya Hanan punya sahabat-sahabat yang baik.

👦👧👦👧👦👧👦👧👦👧👦👧👦👧

Sudah dua minggu Hans sakit. Di hari pertama Hans sakit, Luki, sahabatnya, menghampiri Hans untuk berangkat mengaji bersama. Tapi ternyata, Mami Hans bilang, Hans tidak bisa berangkat karena sedang sakit.

Selama dua minggu, Hans hanya bisa bermain di dalam rumah. Seringkali Hans bercerita tentang teman-temannya dan kegiatan mengajinya kepada Mami. Sesekali Luki datang, ingin ajak main Hans kalau sudah sembuh. Tapi karena Hans masih sakit, jadi belum diijinkan keluar.

Di hari lain, teman Hans yang lain, Hani, datang membawakan kado istimewa untuk Hans. Hans mengucapkan terima kasih, lalu Hani berpamitan pulang.

"Hans pengen cepet-cepet ketemu teman-teman dan berangkat ngaji, ya?" tanya Mami.
"Iya, Mi. Hans juga pengen sepedaan sama temen-temen," jawab Hans.

Akhirnya, setelah dua minggu, Hans sudah kembali sehat. Luki dan Alvin datang berkunjung. Keduanya berteriak memanggil Hanan. Ketika bertemu mereka semua berpelukan.

"Haaans! Kangen sama Hans."
Hans hanya tersenyum malu.
"Eh, aku ada kado buat Hans. Tapi lupa aku bawa. Nanti deh, aku ambil. Kita main dulu, yuk! " kata Luki ceria.
"Aku juga ada kado, " kata Alvin tidak mau kalah.

Kemudian mereka bermain bersama di rumah Hans. Rumah Hans kembali ramai karena tawa canda teman-temannya.

11/12/17

Grab Your Imagination #7

Di sudut lantai sebuah rumah, ada sebuah mobil-mobilan berwarna hijau sedang menangis.
"Huuuhuuhuu..., Huuuhuuhuu... "

Di sudut yang lain, si Tomas juga sedang berputar-putar kebingungan.
"Di mana yaa..., Di mana yaa...?"

Di sudut yang lain lagi,  sebuah bis merah gelisah.
"Duuhh...., Duuhh...!"

Kenapa ya mereka semua?

Sepasukan semut yang sedang mengendus-endus bau remahan meises pun kemudian heran mendengar suara tangis si Mobi, mobil-mobilan berwarna hijau.

Kapten Mut, si pemimpin pasukan semut menegur pemilik suara itu.
"Lho, lho, lho, kenapa kok nangis?"
"Huhuhu... Aku tadi habis diajak main sama Jojo. Tapi terus dia berhenti main sama aku. Dia nonton tivi. Kalau udah selesai biasanya dia masukin aku ke kotak. Jadi aku bisa istirahat. Tapi hari ini, dia ngga masukin aku ke kotak. Padahal kalo dia udah ngga main sama aku, aku pengen pulang ke kotakku."
Kapten Mut manggut-manggut, "Oo begitu. Sabar yaaa."

Pasukan semut berjalan lagi, mencoba mencari asal bau manis remahan kue dan mesis. Lalu dia mendengar suara kebingungan si Tomas.
Kapten Mut bertanya ke pemilik suara
" Lho, lho, lho, kenapa kok seperti kereta bingung?"
"Tadi, Jojo main sama aku. Tapi terus udah lama banget kok ngga main lagi. Kalau memang udah selesai main sama aku, biasanya aku dimasukin ke dalam kotak mainan, jadi aku bisa tidur. Tapi ini aku lama sekali menunggu. Aku bingung dimana kotakku."
Kapten Mut pun manggut-manggut, "Oo begituu. Sabar yaa."

Pasukan semut pun berjalan lagi, masih mencari sumber bau manis remahan kue. Lalu mereka mendengar suara Si Bis Merah yang gelisah. Kapten Mut pun bertanya ke pemilik suara.
"Lho, lho, lho. Kenapa kok gelisah?"
"Aku pengen pulang ke kotakku. Tapi di mana kotakku. Aku tidak tau di mana. Biasanya Jojo yang memasukkan aku ke dalam kotak setiap selesai main sama aku."
Kaptem Mut lalu manggut-manggut, "Oo begitu. Sabar yaa..."

Pasukan Semut terus berjalan, dan mendapati remahan kue dan meisis di kaki kursi. Kursi itu diduduki Jojo, anak pemilik mainan.

Pasukan Semut segera mengerubungi remahan kue dan meisis. Sementara sebagian anak buahnya masih sibuk mengangkuti remahan-remahan kue, Kapten Mut dan sebagian anak buah lainnya naik ke kursi, lalu menggigit kaki Jojo yang sedang asyik menonton televisi sambil melahap kue bolu meises.

"Aduh! " teriak Jojo. Melihat semut yang sudah bergerombol di dekatnya, Jojo kaget bukan main.
"Duuh kok jadi banyak semut, sih!" Jojo yang  bergegas berdiri, lalu tidak sengaja kaki kanannya menginjak rel kereta mainan, kaki kirinya menginjak balok. Dan Jojo pun jatuh terpeleset.
Buk!!!
"Aduuh...! "

Ibu Jojo yang sedang sibuk membuat pesanan kue di dapur, bergegas datang untuk melihat apa yang terjadi.
"Jojo, kenapa? Lho... Kenapa mainannya berantakan dan tivinya menyala? Dan coba lihat, ada banyak semut di situ?" Ibu menolong Jojo berdiri sambil bertanya.

"Emh..." Jojo tidak berani menjawab, hanya bisa menunduk sambil mengelus kakinya yang sakit.

Ibu mengambilkan minyak obat, dan mengoleskan ke bagian yang sakit sambil berkata, "Jojo bereskan mainannya ya, kalau sudah selesai bermain. Baru boleh nonton atau melakukan kegiatan yang lain. Kalau berantakan begini, kamu juga jadi ngga nyaman kan.

"Iya, Bu. Maaf."
"Ya sudah, tidak apa. Yang penting kamu tidak sampai luka serius. Dan tolong lakukan tanggung jawab Jojo membereskan mainan, ya.
"Siap, Bu."
Jojo segera mengambil kotak mainannya dan memasukkan semua mainan ke dalamnya. Mobi, Tomas, Bis Merah, dan teman-teman lega bisa kembali ke kotaknya.

🚔🚕🚑🚔🚒🚖🚖🚗

Hari ini, Hanan tidak mau membereskan mainannya. Akhirnya muncul ide cerita ini.

Road to Healthier Life #week2

Senin, 4 Desember
Bangun jam 3 tanpa alarm, alhamdulillah... InsyaaAllah sudah terpola dan bisa begini terus. Aamiin. Niat puasa hari ini, sahur dengan lemper hangat, 2 gelas air putih, setengah buah naga, dan 2 buah pisang.

Sepanjang hari alhamdulillaah ngga merasa lemas sama sekali. Bisa bolak balik ngantar Hanan dan Uki periksa ke dokter, hehe.

Saat berbuka, minum 1 gelas air putih, 1 butir kurma, dan 1 buah pisang. Makan malam menu karbo dan diakhiri dengan 2 gelas jus sayur.

Selasa, 5 Desember
Bangun tidur konsumsi lemper hangat. Sarapan buah semangka, mangga, dan pisang. Siangnya minum jus sayur dan makan menu karbo. Sorenya minum teh temu kunci. Malamnya minum jus sayur 2 gelas dan makan menu karbo.

Cheating hari ini, nyicip krupuk durian, peyek, dan thai tea 2-3 teguk.

Rabu, 6 Desember
Lemper hangat, sarbu, makan siang, dan jus sayur. Tapi ngga maksimal karena merawat Hanan yang panas tinggi dan dehidrasi. Kurang minum.

Kamis, 7 Desember
Berjalan tapi ngga maksimal.

Jumat, 8 Desember
Berjalan tapi ga maksimal.

Sabtu, 9 Desember
Jeniper hangat, sarbu 2 ronde, lalu bubar jalan. Karena bikin bronis kukus nutrijel.

Minggu, 10 Desember
Sama dengan Sabtu. Jeruk sambel pengganti jeruk nipis, sarapan buah, jam 10 makan lontong sayur, jam 12 nasi uduk. Cemil bronis lagi.

Minggi kedua... Prestasi menurun.
Minggu berikutnya InsyaaAllah lebih disiplin. Yeayyy.... Semangat!

Grab Your Imagination #6

Ibuk berharap, Zafir dan Hanan bisa punya tanggung jawab dengan kebersihan dan kenyamanan di rumah. Yaitu dengan ikut melakukan pekerjaan rumah tangga sesuai dengan kemampuan masing-masing. Maka, muncullah kisah ini.

🏎️🏍️🚘🛵🚕🚚🚚🚌

Pagi yang cerah di hari Minggu. Kakak Caca dan Adik Cici sedang asyik berjalan-jalan pagi. Kemudian, mereka ambil sepeda dan bersepeda keliling kompleks.

Terdengar suara Ibu memanggil Kakak Caca.
"Cacaa..."
"Ya, Buu... "
"Bisa bantu Ibu dulu, Nak?"
"Bantu apa, Bu?" sahut Caca enggan.
"Bantu Ibu menyapu halaman depan. Ibu sedang menyiapkan makanan untuk arisan nanti siang."

Caca masih tidak mau beranjak dari sepedanya. Dia sebal sekali, Ibu selalu saja menyuruhnya untuk melakukan pekerjaan rumah tangga.

"Cacaa... " panggil Ibu lagi.
"Ibu, ini kan hari Minggu. Caca mau main-main dulu. Pergi dulu ya, Bu! Assalamualaikum!" Caca cepat-cepat mengayuh sepedanya supaya Ibu tidak memanggilnya lagi.

Ibu hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya.

Caca lalu main ke rumah Dini, tetangganya di ujung kompleks. Caca ingin ajak Dini keliling naik sepeda. Tapi rupanya, Dini tidak bisa keluar hari ini.

"Maaf, Ca. Aku harus bantu Mama karena Mama sedang sakit. Tapi kamu bisa main sama aku di sini kalau mau. Yuk!"

Caca sebenarnya kecewa. Tapi ia masuk juga ke rumah Dini. Diperhatikannya apa saja yang dilakukan Dini.

Menyapu, mencuci piring, memasak nasi, dan juga membawakan makan ke kamar ibunya.

Caca bertanya pada Dini, "Kamu ngga capek ngerjain pekerjaan - pekerjaan ini?"
"Capek sih, Ca. Jadi ngebayangin, Mama melakukan ini setiap hari sendirian, karena Papa kerja dan kami ke sekolah. Tapi Mama ngga pernah ngeluh. Makanya, pas Mama sakit begini, aku ingin bantu Mama."

Dini tercenung mendengar penjelasan Caca. Seketika Caca merasa menyesal karena sudah bersikap buruk pada Ibu. Caca segera pamit pulang kepada Dini dan mamanya.

Sesampai di rumah, ia minta maaf dan mencium pipi Ibu. Lalu menawarkan bantuan apa yang dibutuhkan Ibu.

10/12/17

Grab Your Imagination #5

Di sore hari yang terik, Miku Si Kucing pulang dari bermain di taman. Dilihatnya Kasut Si Sepatu tampak sedih.

"Kenapa, Kasut? Kok kelihatan sedih?"
"Aku kegerahan nih, gatal-gatal, Miku. Udah berapa lama aku ngga dicuci sama majikanku."
"Oh iya yaa. Tapi sebenarnya kamu ngga terlihat kotor kok."
"Iya, tapi kan bagian dalamku pengap. Lalu ada sedikit cipratan lumpur nih, di bagian tumit."
"Sabar, ya... Mungkin sebentar lagi."

Tidak lama kemudian Dudi si Pemilik sepatu keluar. Dia baru saja akan memakai sepatu ketika dilihatnya noda lumpur di bagian belakang.

"Yaah, kotor," katanya.

Dudi tidak jadi memakai sepatunya. Diambilnya sikat dan sabun, kemudian mengisi ember dengan air. Lalu mulailah Dudi menyikat Si Kasut dengan teliti.
Setelah dibilas, dijemurnya Si Kasut.

Setelah kering dan kembali ke rak sepatu. Miku melihat temannya sudah gembira kembali.

"Wah, keren sekali kamu. Sudah kelihatan bersih."
"Haha, iya. Dudi tadi membersihkan aku."
"Syukurlah."

👟👞👟👞👟👞👟👞👟👞👟👞👟👞

Suatu siang, Ibuk mendapati sepatu Zafir yang kotor. Muncullah ide cerita ini.

08/12/17

Grab Your Imagination #4

Dua mobil pemadam kebakaran yang berteman saling mengucapkan salam ketika bertemu di markas pemadam kebakaran.

"Assalamualaikum, Damdam. "
"Wa'alaikumussalam, Damkar. "
"Hari ini kita ada tugas apa, ya?"
"Belum ada panggilan tugas, kayanya."
"Kalau gitu, kita perlu mandi, nih. Yuk kita ke tempat pencucian."
"Ha, ide bagus."
"Kedua mobil pemadam kebakaran berjalan menuju salah satu sisi halaman markas. Di sana ada petugas yang bersiap untuk membersihkan mobil pemadam."
"Nah, kita berdoa dulu sebelum dimandikan yuk, Damkar."
"Oh yaa..."
"Allahumma inni a'uudzubika minal. Khubutsi wal khabaits."

Setelah selesai dibersihkan, tak lama terdengar sirine tanda panggilan tugas.
Iii... Uuu... Iii... Uuu... Iii... Uuu...

"Damdam, kita ada panggilan nih. Yuk bersiap."
"Baik, Damkar, kita menunggu Kapten dan teman-teman lainnya naik."

Setelah semua petugas pemadam kebakaran naik, Damdam, Damkar, dan semua petugas berdoa keluar markas

"Bismillahi tawakaltu alallaahi, laa haula aa laa quwwata illa billah."

Lalu mereka segera melesat menuju lokasi yang membutuhkan bantuan mereka.

Setibanya di sana, segera petugas melakukan pemadaman api.
Setelah beberapa lama, api akhirnya padam.

"Alhamdulillah. Api sudah padam," kata Damkar.
"Iya, Damdam, alhamdulillah semua atas izin Allah."

Lalu mereka semua kembali ke markas.

🚒🚒🚒🚒🚒🚒🚒🚒🚒🚒🚒🚒

Cerita ini dibuat spontan waktu melihat ada dua mobil damkar dr karton tergeletak di kursi. Ibuk panggil Hanan, mengajaknya duduk sambil mendengarkan cerita duo mobil pemadam.

Hanan yang memang minatnya pada alat transportasi, kelihatan bersemangat dan banyak tertawa mendengarkan cerita. Malah ikut bercerita, dan ikut menjalankan mobil-mobil damkarnya.

Pesan moralnya, mengingatkan untuk selalu berdoa di setiap memulai kegiatan, dan mengucap syukur atas kenikmatan yang Allah berikan.

04/12/17

Road to Healthier Life #week1

Senin 27 Nopember
Alhamdulillah kekuatan dari Allah membuatku mulai menjalankan pola makan food combining hari ini.

Bangun pagi sedikit terlambat, dengan kondisi punggung yang terasa berat dan pegal seperti biasa. Niat puasa ngga terlaksana. Mengawali aktivitas Si Perut hari itu dengan secangkir lemon peras hangat. Setelah minum air putih,  mulai mengkonsumsi buah.

Belanja hari ini menghabiskan 130.000 rupiah untuk sayur, lauk, dan buah. Plus makanan buat Uki dan Miku. Seneng banget, warung sayur langganan menyediakan macam-macam sayur. Selain sayur pada umumnya, sedia juga sayur yang biasa dipakai untuk salad. Ada letus, kol ungu, bit, timun jepang, zukini. Waw... Mulai deh cuci-cuci sayur untuk persiapan jus, salad, dan sayur matang hari itu.

Sholat dhuha terlewat karena terlalu asyik bebersih rumah dan halaman sepanjang pagi.

Siangnya alhamdulillaah bisa konsumsi salad dan jus. Makan siang adalah menu karbo, yaitu 1/4 piring nasi (atau karbohidrat lainnya, diutamakan yg berserat tinggi seperti beras merah), 3/4 sayur, dan protein hewani (tempe, tahu, jamur, kacang merah, dsb). Niatnya, untuk satu bulan ini menjauh dulu dari aneka protein hewani.

Sorenya menikmati alpokat, teh jahe, dan jus sayur. Malamnya kembali menikmati menu karbo dan bikin jus sayur untuk diminum berdua dengan si Ayah.

Cheating hari ini: 1 pcs kue ku isi unti jagung. No gluten, no gorengan.
Alhamdulillah

Selasa, 28 Nopember
Niat puasa sunnah hari ini. Puasa mutlaq ya istilahnya. Puasa sunnah tanpa ada ketentuan hari. Ketika merasa ingin berpuasa karena Allah, maka puasalah.

Alhamdulillah dimudahkan bangun jam 3 karena Hanan mau buang air kecil. Sebenernya punggung masih terasa berat dan pegel. Tapi karena kekuatan dari Allah, bisa dikalahkan. Untuk sahur, aku konsumsi pisang 3 buah plus air putih 2 gelas untuk sahur. Bismillah niat puasa.

Badan yang pegel kucoba atasi dengan stretching 15 menit. Alhamdulillah bisa berkurang signifikan.

Setelah Dhuhur, badan mulai lemes, ngantuk. Mungkin karena lama ngga puasa, tubuh sedang beradaptasi. Setelah jemput Zafir, dipaksa nemenin Hanan mandi. Sekalianlah mulai siapin segala macam sayur untuk jus dan teman makan malam setelah berbuka, walau dengan tubuh bersender karena lemes.

Berbuka dengan air putih, lalu kurma,  dan buah. Setelah sholat maghrib, menikmati makan malam dengan menu karbo. Dan mengakhiri hari itu dengan jus sayur.

Cheating hari ini: pancake pisang tanpa terigu pas berbuka. Huhuhu. Niatnya, bikinin cemilan non gluten buat anak, tapi ngga ada yang doyan. Cuma berkurang setengah. Bahannya cuma pisang diblender dan dicampur telur kocok. Sebenernya sih, no gluten, no sugar, no gorengan. Tapi itu pisang,  dimasak, dicampur protein. Haisss....

Rabu, 29 Nopember
Alhamdulillah bisa bangun sepertiga malam lagi. Daan... Ngga ada sakit punggung! Tetap memulai aktivitas Si Perut dengan konsumsi lemon peras + secangkir air hangat.

Bahagia hari ini, bisa menyiapkan bekal maksi ayah dengan tambahan sayur segar letus dan kol ungu. Hari ini juga Zafir kuajak stretching karena dia mengeluh badan dan punggungnya pegal. Dan memang setelah melakukan stretching katanya lumayan berkurang.

Sarapan buah, snack buah pagi, jus sayur 3 gelas, salad buah, kudapan alpokat, teh herbal, menu karbo untuk siang dan malam.... Alhamdulillah lancar.

Cheating hari ini : ubi madu. No gluten, no gorengan (kecuali tahu goreng hehe), no gula.

Kamis, 30 Nopember
Alhamdulillah, again... , no back pain! Badan seger, hati seger. Hari ini sahur lagi dengan lemper, air putih, sarapan buah naga dan pisang.

Untuk bekal Ayah, kubawain lagi sayur segar untuk salad. Buka puasa makan mangga, kurma. Lalu menu karbo. Minum jus sayur tidak lupa.

Cheating hari ini, umm... Apa ya lupa.

Jumat, 1 Desember
Bangun sepertiga malam, minum lemper hangat dulu. Bikin smoothy mangga buat anak-anak, potong2 buah untuk sendiri. Ada mangga buah naga, pisang.

Siang menu karbo, plus salad. Lagi makan siang, eh, pas kedatengan tamu, alhamdulillah. Kusajikan menu ayam goreng 6 pcs dan 4 porsi kupat tahu. Ternyata si Ayah baru pulang dari Decathlon, juga bawa oleh-oleh ketoprak 4 porsi.

Tamunya makannya ngga banyak, jadi makanan alhamdulillaah turah-turah. Ngasih ke tetangga udah, ke marbot di musholla juga udah. Tapi masih ada 1 bungkus ketoprak dan 2 porsi kupat tahu. Akhirnya jam duaan, ngemil ketoprak tanpa lontong ((NGEMIIIL)). Tau kaan isian ketoprak?  Bihun, tahu, toge. Habis... Daripada mubazir.... #eh.

Sorenya ngemil  jus sayur 2-3 gelas. Ngga punya alpokat, dan ngga keburu bikin teh herbal. Makan malam menu karbo as usual.

Cheating hari ini, ketoprak. (Ya ampun).

😑

Sabtu, 2 Desember
Alhamdulillah, tubuh terpola untuk bangun jam 3an.

Bangun tidur tetap yang pertama adalah lemper hangat. Dilanjut konsumsi air putih beberapa gelas. Makan buah mangga, pepaya, pisang. Alhamdulillah nikmat.

Jam 11 mulai lapar. Mulai racik-racik sayur mentah untuk salad, pakai saus dressing yang dibikin kemarin. Lalu makan menu kupat tahu yang disimpan di kulkas kemarin. Panasin kuahnya supaya seger dan nikmat. Kupat tahu isiannya selain ketupat dan tahu tentu saja, ada kobis dan toge segar, kacang tanah, dan bakwan. Aku sisihkan bakwannya. Sayang kuahnya manis gula merah seperti kuah tahu gejrot. Setelah itu kookkk... makan lemet (ketimus), hikss... 

Nah, siangnya berasa lemes tidak bersemangat. Entah karena apa. Mungkin ya, karena makan kuah kupat sayur dan lemet itu. Langsung bikin jus sayur untuk 2 gelas, teh herbal, dan makan alpokat.

Alhamdulillah badan lebih segar. Malamnya makan menu karbo tapi lupa minum jus buah.

Cheating hari itu, makan pakai kuah gula merah, dilanjut makan ketimus. Oh iyaa, siang itu nyomot gereh balado. Enak banget ngga terasa udah ngambil berapa pcs. Hiikkkss... Pantes lah ya... Lemes. Tapi tetap bersyukur, karena tetap bisa konsisten mengasup salad dan jus sayur, serta menghindar dari gluten. Semua karena kekuatan dari Allah. Semoga bisa istiqomah.

Minggu, 3 Desember
Hari ini cukup lancar. Lemper hangat ketika bangun tidur, minum air putih kurang lebih 8 gelas, sarapan buah di pagi hari, makan siang dengan menu karbo, jus buah (hari ini cuma 2x, siang dan malam), kudapan sore minus jus buah.

Kurang idealnya... Tadi sempat ngemil brokoli goreng, dan nyicip sekitar 1 sdm Thai tea. Bismillah, semoga Allah paring sehat. Aamiin.

03/12/17

Grab Your Imagination #3

Di sekolah saat jam istirahat, Mira terlihat lesu tak bergairah. Mukanya terlihat menahan sakit.

Ibu Guru menghampiri Mira, dan bertanya, "Mira, kamu baik-baik saja?"

Mira menoleh dan menjawab dengan lesu, "Emm... Perut Mira sakit, Bu Guru."

"Mira belum makan?"

"Sudah, Bu Guru. Tapi Mira tadi mau buang air besar ngga bisa."

Bu Guru mengerti sekarang apa masalahnya. Mira sedang sembelit.

"Oh, itu namanya Mira sedang sembelit. Mira tahu, kenapa bisa sembelit?"
Mira menggeleng.

Bu Guru lalu mengambil minyak kayu putih dari dalam tasnya.

"Ibu oleskan minyak ini ke perut Mira ya."
Mira mengangguk sambil membuka sedikit baju bagian perut supaya tangan Bu Guru bisa mengusapkan minyak ke perutnya.

"Mira, Bu Guru mau tanya, ya. Mira suka makan buah dan sayur?"

"Mira ngga suka, Bu Guru. Banyak buah yang rasanya asem, trus sayur rasanya ngga enak."

"Ah, kata siapa buah rasanya asam? Memang ada buah yang rasanya asam, tapi lebih banyak lagi buah yang rasanya manis dan enak, asalkan sudah cukup matang. Contohnya, pisang, mangga, jeruk, pepaya, buah naga. Itu semua manis lho kalau sudah matang."

"Mira dulu pernah makan mangga tapi rasanya asam. Habis itu, Mira ngga pernah mau makan lagi,"

"Nahh, kebetulan nih, Ibu tadi beli mangga. Kita kupas yaa. Ibu juga punya pisang. Salah satu penyebabnya Mira sembelit karena kurang serat di tubuh Mira. Jadi sisa makanan yang harusnya keluar jadi susah dibuangnya. Harus ada serat yang membantu pembuangan sisa makanan. Kalau dibiarkan, perut jadi sakit seperti Mira, lalu lama-lama kotorannya jadi racun di tubuh. Bikin Mira sakit nanti. Mira ngga mau kan jadi sakit?" cerita Bu Guru sambil memberikan kepada Mira pisang dan mangga potong dalam kotak makan Bu Guru.

"Ngga mau, nanti aku ngga bisa main sama teman-teman."

"Nah, kalau gitu, ayo dicoba makan mangga dan pisangnya. Hmmm... Ini manis lhooo!" kata Bu Guru sambil memakan potongan mangga.

Mira memperhatikan Bu Guru. Kelihatannya enak ya. Mira mau mencoba tapi ragu-ragu. Lama kelamaan, diambilnya potongan paling kecil lalu dicicipinya. Hmm manis, pikirnya. Mira lalu terus mengambil sepotong demi sepotong mangga sampaiii...habis.
Bu Guru tersenyum.

"Gimana, Mira. Enak kan?"

"Iya ya,  Bu Guru. Ternyata mangga itu enak banget. Mira suka sekarang."

"Nah, mulai sekarang, Mira harus berani mencoba buah-buahan yang lain. Kalau ada yang asam, belum tentu semuanya asam."

Mira mengangguk mengerti.

"Selain buah, makan sayur juga ya. Dan banyak minum air putih. Supaya lancar buang air besarnya."

"Iya, Bu Guru."

Bu Guru lalu ijin meninggalkan Mira untuk ke kantor guru. Tak berapa lama ketika bel masuk berbunyi, Mira memanggil Bu Guru dengan ceria.

"Bu Guru, perut Mira udah ngga sembelit lagi. Sudah ke kamar mandi tadi."

"Wah, syukurlah. Tuh jadi lancar kan. Itu nikmat dari Allah. Allah ciptakan buah dan sayur untuk dimakan manusia, pasti bermanfaat."

🍠🥕🍅🍉🍈🍇🥒🍆🥑🥝🍍🍓🍒🍑

Cerita ini dibuat karena ingin memotivasi Hanan yang agak susah makan buah dan sayur.

02/12/17

Grab Your Imagination #2

Ciku Si Burung Coklat

Ciku Si Anak Burung sedang murung. Dia merasa tidak beruntung. Dia tidak suka dengan bulunya yang berwarna coklat gelap. Baginya, bulunya kelihatan jelek. Dia berharap bisa memiliki bulu berwarna putih bersih, seperti milik Pak Merpati.

Induk Burung menghampiri Ciku, "Ada apa Ciku? Kenapa terlihat murung?"

Ciki bercerita, dan Induk Burung mendengarkan dengan seksama.

Induk Burung tersenyum.

"Wah, jadi kamu tidak suka warna bulumu sendiri?"
Ciku mengangguk.

Induk Burung lalu mengajak Ciku terbang mencari makan. Ketika sedang berhenti di suatu tempat untuk mencari makanan, terdengar suara gemerisik diantara dedaunan semak. Ciku dan Induk Burung mencari dari mana asal suaranya. Tak lama mereka menemukan seekor burung berwarna putih yang terjatuh. Ternyata sayapnya luka.

"Aduh, kasihan sekali, bu. Burung itu sayapnya luka," kata Ciku.

Ternyata, Si Burung Putih terkena peluru pemburu. Setelah memberikan pertolongan kepada Si Burung Putih, Ciku dan Induk Burung melanjutkan mencari makan dan kembali pulang.

Induk Burung berkata pada Ciku, "Kasihan ya, Si Burung Putih. Mungkin sementara  ini dia tidak bisa terbang sampai sayapnya sembuh. Tidak bisa mencari makan sendiri. Alhamdulillah ya, kita dalam keadaan sehat, sayap kita masih lengkap untuk terbang, bisa mencari makan sendiri sesuai keinginan kita"

"Kita beruntung yaa... Walau mungkin bulu kita tak seindah bulu yang dimiliki burung lain, tapi kita diberikan Allah kesalamatan," lanjut Induk Burung.

Ciku pun tersadar. Iya, ya. Keselamatan Ciku adalah pemberian yang tak ternilai harganya dari Allah. Ciku pun bisa kembali tersenyum dan bersyukur. Tidak lagi merisaukan warna bulunya.

🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀

Awalnya, Ibuk ingin membuat cerita yang pesan moralnya anak rajin sholat. Tapi ngga kunjung menemukan ide untuk menyampaikannya dengan bahasa yang yang menggurui.

Lalu kok malah teringat sama cerita keluarga burung kemarin. Alhamdulillah bisa memanfaatkan dongeng kemarin dengan mengambil Si Ciku, saudaranya si Sasi, sebagai tokoh utama kali ini.

Pesan moralnya sudah jelas, ya... Mengajak anak untuk bersyukur dan berbahagia dengan apa yang sudah diberikan Allah kepada kita.

Grab Your Imagination #1

Sasi Siap Terbang

Sasi adalah seekor burung yang tinggal di atas sebuah dahan pohon. Sasi baru saja keluar dari cangkang telur bersamaan dengan saudara-saudaranya. Seperti saudara-saudaranya, Ciku dan Mimu, saat baru keluar segera mencari sosok induknya. Sang induk datang tepat pada waktunya, setelah seharian mencari makan untuk dibawa ke sarang.

Ciap ciap ciap, sambut ketiga anak burung ketika melihat induknya membawakan ulat lezat untuk mereka.

Semakin hari, Sasi dan kedua saudaranya tumbuh semakin besar. Sang Induk Burung mulai mengajak ketiga anaknya untuk belajar terbang. Ciku dan Mimu sangat bersemangat belajar terbang. Wah, tapi dimana Sasi? Sasi ternyata bersembunyi di balik dedaunan.

"Kenapa kamu bersembunyi di situ, Sasi? Ayo kita belajar terbang bersama... " Sang Induk menghampiri Sasi.
"Aku tidak mau belajar. Aku mau di sarang saja!" jawab Sasi.
"Kenapa kamu tidak mau? Lihat serunya Ciku dan Mimu mencoba untuk terbang. Kamu tidak mau merasakan serunya?" bujuk Sang Induk.
"Ngga mau!"
"Ya, sudah. Tidak apa-apa kalau Sasi belum siap."

Beberapa hari kemudian, Ciku dan Mimu sudah bisa terbang dengan baik. Makin hari makin jauh perginya. Setiap hari, Ciku dan Mimu pergi terbang entah kemana. Sepulangnya, selalu membawa oleh-oleh cerita seru.

"Ibuu... Tadi aku terbang ke taman bunga. Aku melihat banyaaak sekali bunga cantik berwarna-warni. Ada merah, biru, ungu, kuning, juga warna jingga. Bentuknya juga lucu-lucuuu. Aku suka melihatnya dari atas, Bu. Inddaah sekali, " cerita Mimu suatu kali.

"Ibu, Ibu..., tadi di pinggir sungai itu ada ada suara nyanyian yang lucu. Ternyata ada banyak katak di situ yang sedang bernyanyi. Mereka kelihatannya senang karena hujam sudah turun. Aku tadi hampir kehujanan, lalu aku berteduh di sebuah pohon, " Ciku tak kalah seru bercerita.
Begitu seterusnya Ciku dan Mimu bercerita pengalaman yang ditemui saat terbang menjelajah tempat-tempat baru. Sang Induk mendengarkan dengan seksama cerita mereka.
"Wah, pasti menyenangkan yaa, bisa melihat tempat baru dan hal baru."

Sasi ikut mendengarkan cerita saudara-saudaranya dengan penuh kekaguman. Lalu timbul rasa sedih karena ia belum pernah melihat secara langsung apa yang sudah dilihat oleh saudara-saudaranya.

Sang Induk menghampiri Sasi yang sedang bersedih.
"Ada apa, Sasi?"
"Aku sedih, Bu... Ciku dan Mimu bisa pergi ke berbagai tempat. Mereka bisa menemukan banyak hal seru dan menarik. Tapi aku cuma ada di sarang ini. Tidak tau bagaimana caranya bisa ke tempat-tempat yang indah dan menarik. " jawab Sasi dengan muka sedih. Sang Induk lalu tersenyum dan memeluk Sasi dengan lembut.
"Sasi, kamu ingin bisa merasakan pengalaman seperti Ciku dan Mimu?" Sasi mengangguk.
"Yuk kita coba terbang. Kamu sudah coba?"
"Tapi, aku takut, Bu... "
"Jangan khawatir, Ibu akan menemani Sasi untuk memulai."
Sejenak Sasi berpikir, lalu bertanya," memangnya kenapa aku harus belajar terbang, Bu? "
"Karena dengan engkau terbang dan menjelajahi angkasa, kau akan bisa melihat dunia, melihat serunya ombak berkejaran di pantai, indah warna-warninya bunga. Kamu akan mendengar banyak nyanyian indah yang tidak biaa kamu temukan di sarang ini. Jadi, ayuk kita terbang. "

Sasi mulai membayangkan dirinya mengangkasa dengan kedua sayapnya, dan menemukan berbagai hal menarik.

Lalu dengan mantapnya, Sasi berkata,
"Aku siap terbang, Bu! "

🔰🔰🔰🔰🔰🔰🔰🔰🔰🔰🔰🔰🔰🐦🐦🐦🐦
Dongeng ini tercipta adalah karena inspirasi dari apa yang Ibuk alami di rumah. Yaitu, Hanan yang belum bersemangat belajar membaca.

Alhamdulillah ide menulis dongeng ini mengalir lancar, sehingga bis selesai dalam waktu satu jam. Kemudahan dari Allah. Padahal selama ini merasa udah menyerah duluan untuk urusan menulis fiksi.

24/11/17

Think Creative!

Kemarin pulang kantor, Ayah bawa oleh-oleh ikan kue lumayan besar. Dagingnya tebal. Wah, padahal udah masak juga, sayur dan udang. Di rumah juga cuma bertiga. Ibuk kalau malam malas makan protein hewani (tsah).

Dan benar, makan malam menyisakan udang setengah dari yang saya masak, dan 3/4 ikan kuehnya. Masuk kulkaslah mereka malam itu.

Besoknya... Males kan ya, makan udang dan ikan kueh yang statusnya udah sisa (ehmmm gayaa). Saat itulah dibutuhkan sedikit kreativitas untuk 'mendaur ulang' makanan itu menjadi makanan baru. Kupas dan potong bawang merah, iris cabe hijau dan merah, plus keluarin bumum teriyaki. Tumis, masukin udang dan suwiran ikan kuehnya...

Jadilah masakan baru. Sayang ngga kefoto. Kelemahan saya, suka males motoin makanan. Tapi suerr bukan hoax. Hihihi... Selamat bereksperimen dengan makanan sisa. Selama masih dalam kondisi baik, ngga berubah rasa dan tekstur, ayo berkreasi.

19/11/17

Think Creative! #6

Day 6
Pagi ini, Ibuk sudah siapkan sarapan berupa nasi putih, lengkap dengan lauk dan sayur.

Tetiba, Adik Hanan keluar dari kamar, minta dibikinkan nasi goreng. Duuh... Mana sempar lagi. Karena harus siapkan bekal untuk ayah yang mau berangkat ke kantor,  dan Mas Zafir yang mau sekolah.

Eh, teringat kalau tadi malam beli pecel lele dan sambalnya masih banyak. Cukuplah untuk bikin 2-3 porsi nasi goreng.

Sip, langsung eksekusi. Hanya perlu panaskan minyak, tumis sambal pecel lelenya, tambahkan sedikit garam, lalu masukkan nasi putih. Selesai dalam waktu kurang lebih 5 menit.

Adik Hanan.... Nasi goreng Kilat sudah siap.

11/11/17

Think Creative! #4

Beberapa hari yang lalu, sepulang dari rumah Yangti, dibawainlah hasil kebun lumayan banyak. Hasil kebun Yangkung di Sukabumi. Ada sukun, pisang tanduk, singkong. Alhamdulillah....

Dasar Ibu males ke dapur, pisang diolah standard aja, digoreng tepung. Itu aja anak-anak udah pada suka. Kalau Mas Z suka ditambahin toping susu kental manis, Si Hanan suka toping meises. Duuh.... Anak-anak ini, pisang goreng begitu aja udah enak, kok!

Nah singkong ini kudu agak kreatif dikit. Digoreng biasa, ngga pada suka. Mending diolah yang lain. Karena singkongnya banyak, dibikin dua olahan. Kolak singkong dan misro. Hmmm anak-anak ngga begitu doyan tetep, tapi dapat apresiasi khusus dari Si Ayah. Hmmm.... 

Ngga kefoto ih.... Merasa itu bukan hal yang baru jadi udah aja ngga kefoto. Tapi bagi Ibuk yang malas ke dapur, itu hal baru. Hihihi....

Think Creative! #5

Sudah sejak lama... Mengimpikan bisa duduk manis depan laptop dan membuat tulisan. 

Alhamdulillah kesempatan itu datang hari ini.
Ayah hari ini kuliah, dan anak-anak main ke rumah Yangtinya di Jakarta. Ibuk putuskan untuk mengisi hari ini dengan memanjakan diri dan menulis. It's my Me Time... 

Ada sejumlah daftar lomba blog yang ingin Ibuk ikuti. Alhamdulillah sudah selesai satu tulisan. Berlanjut ke tulisan berikutnya. Ayo Ibuk, tunjukkan kreativitasmu melalui tulisan!  Semangat! *tepuktepukpundaksendiri




10/11/17

Mengenali Kebutuhan Diri

Dalam menjalani rutinitas sebagai ibu rumah tangga, merasakan kejenuhan dan kebosanan adalah hal yang tak terhindarkan. Inginnya bisa mengerjakan semua pekerjaan tapi serasa 24 jam itu ngga cukup. Terkadang,  kejenuhan itu coba ditepis dan diabaikan. Mau mengeluh kepada suami, rasanya ngga tega karena suami juga sudah bekerja plus kuliah. Mau minta supaya ada asisten rumah tangga yang bantu cuci setrika dan bebersih, ternyata upah ART jaman now juga udah tinggi. Ngga tega minta suami keluar uang lagi untuk ART. Kalau ada waktu, alhamdulillah ayah bantu mencuci dan bebersih. Tapi tentu ngga bisa setiap hari, menyesuaikan dengan waktu luangnya.

Cara diri ini mengabaikan jenuh itu adalah dengan terus mengerjakan rutinitas ini seadanya, dan hasilnya sering ngga maksimal. Kalau pas iman sedang naik, bisa lebih ikhlas mengerjakan pekerjaan-pekerjaan, dan lebih rapi. Tapi subhanallah yaa, memang iman manusia itu naik turun, hati itu mudah bergoncang. Ketika hati entah diselimuti mood swing yang tak terkendali, ku hanya bisa terus berdoa dan mengerjakan seadanya, semampunya.

Alhamdulillah suami orang yang sabar, baik, dan ngga pernah mengeluh atau protes dengan rumah yang berantakan, masakan yang seadanya, dan istri yang ngga dandan cantik. Walau seharusnya suami mendapati hal yang sebaliknya, yaitu rumah yang rapi, masakan yang enak, dan tampilan istrinya yang menarik.

Tapi tubuh dan batin kalau udah teriak jadinya mogok. Burn out. Susah diajak kerjasama. Mau ngerjain apa-apa udah lemes duluan. Lihat setrikaan segunung, rumah berantakan, masakan belum siap, rasanya mau nangis. Bagaimana mau membersamai anak dengan hati gembira kalau sebenarnya pengen menjerit. Mau curhat, ngobrol, dan minta Me Time tapi kok ya itu tadi... Suami juga jangan-jangan lebih butuh me time juga karena kegiatan kerja dan kuliah.

Ditambah lagi, diri ini punya urusan yang belum selesai. Aktualisasi diri yang belum pernah tercapai, kebutuhan intimasi yang jarang terpenuhi, keterampilan komunikasi yang masih belum baik (terutama caraku berkomunikasi dengan pasangan), dan kepercayaan diri yang masih rendah. Makin berat rasanya. Intimasi di sini maksudnya kedekatan dan kelekatan hubungan. Hehe, dulu dengan Bapak dan Ibu sepertinya ngga bisa bebas curhatan. Sama kakak laki-laki juga ngga akrab. Alhamdulillah sama adik lebih akrab walau jarang juga curhatan.

Kalau boleh aku making wishes, ada beberapa hal yang kuinginkan bisa kudapatkan.

1. Ngga terikat pekerjaan cuci, setrika, bebersih rumah dan halaman, tapi rumah bisa selalu rapi, bersih, dan tertata.

2. Bisa punya semangat dan tenaga menyiapkan makanan sehat, juga berolahraga.

3. Bisa fokus membersamai Zafi dan Hanan ngobrol, beraktivitas, dan belajar dengan semangat, hati gembira, dan tanpa merasa dikejar waktu.

4. Bisa punya waktu yang cukup untuk sendirian, sekedar membaca dan atau membuat tulisan.

5. Bisa punya waktu yang cukup untuk tadarus, ibadah, menghapal.

Selain itu, ingin bisa lebih dekat, nyaman, dan menyenangkan dengan suami.

6. Ada kesempatan jalan berdua aja untuk sekedar ngobrol, bercanda, gandengan tangan, rangkulan.

7. Berusaha untuk saling bersikap hangat satu sama lain.

8. Saling bercanda dengan satu sama lain, dan dengan anak-anak.

9. Sama-sama terbuka untuk ngobrolin segala hal tentang mimpi dan harapan masing-masing.

Tapi yang namanya wishes belum tentu bisa dipenuhi semuanya. Apalagi berkaitan dengan kebiasaan dan karakter yang sulit diubah.

Tapi semoga, di hari Jumat ini, keinginanku bisa menjadi doa yang diijabah Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Membicarakan Pernikahan

Sesekali, coba buka percakapan dengan pasangan membicarakan kembali tentang pernikahan.

Lalu minta pasangan menjawab dengan jujur.

Apa yang pasangan kita harapkan dari sebuah pernikahan?

Apa hal dari diri kita yang membuat pasangan kita bahagia? Hal apa yang diharapkan dari pasangan kita untuk kita lakukan?

Apa yang pasangan kita lakukan yang kira-kira membuat diri kita senang, bahagia? 

Apa menurut pasangan kita, arti dari sebuah komunikasi dalam pernikahan.

08/11/17

Think Creative! #3


Sebagai ibu dari seorang anak homeschooler, harus rela waktunya didedikasikan untuk mendidik anak. Selain itu, ya mau ga mau dipaksa untuk menemukan strategi belajar yang pas menyesuaikan dengan gaya belajarnya.
Hanan bukan tipe anak yang suka sekolah. Bahkan semangat belajarnya pun masih kurang. Suka sedih dan baper kalau mengajaknya belajar tapi tanggapannya tidak semangat. Well... Awalnya Ibuk ngga mau memaksanya belajar dengan kondisi duduk tenang menghadap meja. Tapi, untuk mempelajari sesuatu yang membutuhkan kemampuan menghafal, Hanan harus dikondisikan seperti itu.
Misalnya belajar warna, angka, dan huruf. Hal-hal dasar ini sempat saya ajarkan sambil bermain, tapi tidak efektif. Lalu dengan mengadaptasi metode Iqro' dan duduk tenang, alhamdulillah menampakkan hasilnya.
Oya, sekarang usianya sudah 7 tahun 3 bulan. Ibuk rasa memang sudah saatnya Hanan mempelajari hal-hal dasar seperti warna, membaca, dan berhitung dengan lebih intens. Kalau anak-anak lain seusianya mungkin sudah ada yang lancar berhitung, mengenal warna,  dan membaca, Ibuk tidak ambil pusing. Yang terpenting adalah melihat perkembangan dan peningkatan Hanan dari tahun ke tahun. Dan alhamdulillaah ada perkembangannya walau dengan kecepatannya sendiri.
Sekarang Hanan sudah mengenal warna dengan baik. Sudah bisa berhitung 1-10, dan sedang terus belajar angka berikutnya, yaitu 11, 12, 13, dst. Sudah mengenal huruf vokal, dan sedang belajar membaca suku kata. Mengajinya pun sudah sampai buku Iqro' dua.
Sekarang,  setelah dia tau warna dan angka, Hanan sukaa sekali menyebut warna-warna pada benda yang ditemuinya. Dia juga suka membaca angka-angka yang dia temui ketika di perjalanan, di kemasan makanan, di buku, dan lainnya. Membaca ini yang masih jadi PR. Sebenernya, dia bisa, tapi kalau semangatnya ngga tinggi, konsentrasinya pun buyar.
Akhirnya Ibuk coba membuat video untuk membuat suasana berbeda. Video a la a la buatan Ibuk supaya Hanan ngga terlalu jenuh dengan pelajaran membacanya. Sebenernya banyak, sih, aplikasi di Google Play yang temanya membantu belajar membaca. Cuma, karena sudah baku dari si pembuatnya, suka kurang pas dengan apa yang sedang dipelajari Hanan. Jadi Ibuk pun membuat video belajar membaca yang disesuaikan dengan apa yang sedang Hanan pelajari.
Berikut videonya (kalau suaranya cempreng, maafkaan ).
#Tantangan 10 Hari
#Level 9
#Kuliah Bunsay IIP
#Think Creative

06/11/17

Think Creative! #2

Day 2

Kalau boleh, untuk tantangan hari kedua ini, saya ingin share pengalaman berpikir kreatif dengan menerapkan EMISOL (Empati, Imajinasi, Solusi) terkait dengan cara belajar Hanan.

Seperti biasa, Hanan belajar membaca berhitung di rumah bersama Ibuk. Ketika sudah mulai bosan, Ibuk kemudian membiarkan Hanan dengan aktivitas yang dia senangi dulu.

Tantangan mengajak Hanan belajar adalah, semangat belajarnya yang masih harus dipompa terus menerus. Jadi, Ibuk pun mencoba mengikuti ritme belajarnya. Selain itu karena daya ingatnya yang kurang, membuat Ibuk mencoba mencari cara yang menarik supaya Hanan mau mempelajari sesuatu dan membuat dia bisa mengingat dengan baik.

Ibuk mengamati, Hanan bisa mengingat huruf hijaiyah dengan metode Iqro'. Karena di situ banyak pengulangan sekaligus latihan memori. Ibuk lalu mencoba mengadaptasi metode Iqro' untuk belajar mengingat warna, angka, huruf. Alhamdulillah.... Sejauh ini, adaptasi metode Iqro' ini cukup efektif bagi Hanan. Awal Juli 2017, Hanan belum bisa konsisten menyebutkan warna dengan benar. Hanya menebak. Sekarang, alhamdulillah Hanan bisa menyebutkan warna-warna merah, kuning, hijau, biru, coklat, hitam, ungu, putih dengan baik.

Itu mungkin termasuk penerapan prinsip. EMISOL a la Bang Ferzal.

Nah, sekarang dia mulai bosan dengan rutinitas belajar setiap pagi. Ibuk lalu berpikir, untuk kembali mengikuti ritme Hanan lagi.

#Tantangan 10 Hari
#Level 9
#Kuliah Bunsay IIP
#Think Creative

Think Creative! #1

Day 1

Kami sekeluarga sedang mempersiapkan acara pertemuan keluarga besar di rumah Yangti Yangkung. Ada sepupu Hanan bernama Alesha yang usianya 2 tahun.

Ibuk, Yangti, Mama Alesha, dan Tante Vivi sibuk menyiapkan makanan. Hanan dan Alesha ikut nimbrung. Awalnya sama-bermain baki stainless punya Yangti. Lama-lama jadi berebutan.

Kalau sudah begitu, susah dipisahin. Pasti ada aja yang nangis. Dan strateginya adalah...
"Hanan, Zhafi, pada main air seru kayanya, " Ibu nyeletuk.
"Iya, mainan air di belakang sana, Alesha," tambah Mama Alesha.

"Ayoo... Ayooo....," Hanan teriak dengan sukacita.
"Ayo, mas Zafi, main semprot air! "ajak Hanan ke masnya.
"Ya udahh, yoo yooo...," jawab Si Masnya dengan kalemnya.

Begitu mulai semprot-semprot air, Si Kecil Alesha pun ikutan ke belakang. Ngga lama kemudian, terdengar suara tawa gembira ditimpali suara semprotan air.

Anak-anak gembira, emak-emaknya lega bisa kembali berkutat ke persiapan acara.

#Tantangan 10 Hari
#Level 9
#Kuliah Bunsay IIP
#Think Creative

31/10/17

Me Time Ku Itu...

Merujuk pada pemaparan Elma Fitria di blognya tentang Me Time, saya lalu mencoba mengindentifikasi hal-hal yang membuat saya merasa:
Terhibur (sejenak)
Tenang
Senang
Berkembang


Dalam Me Time itu ada dua fungsi, relaksasi dan aktualisasi diri. Selama ini seringnya saya sih terjebak di fungsi relaksasi yang ujung-ujungnya jadi sekedar lazy time aja. Untuk membuat tenang, keluar dari suasana burn out, awalnya saya harus mencari kondisi tenang dulu. Tenang bagi saya itu kalau saya bisa menyendiri dan menemukan aktivitas untuk kepuasan sendiri. Di sini ini, saya lalu sering terpeleset ke aktivitas yang hanya menghibur diri yang ngga produktif kalau lupa mengcut.

Aktivitas yang membuat saya:
Terhibur (sejenak):
  1. Buka-buka medsos cuma untuk stalking atau scrolling status bikin terhibur sejenak, tapi hati ngga tenang.
  2. Nyemil ngga sehat (gula, gluten, gorengan), terhibur sejenak, tapi merasa bersalah.
Tenang:
  1. Menulis curahan hati.
  2. Sholat dan bermunajat.
  3. Mereorganisasi dan merekonstruksi life goal, life plan, dan life schedule.
  4. Belajar (parenting, agama, tentang pola makan sehat, pelestarian lingkungan, dsb).
  5. Utak-atik blog, reorganizing file dan foto.
Senang:
  1. Berhasil mengalahkan kemalasan dan keengganan mempraktekkan (mengamalkan) ilmu yang sudah  dipelajari, sehingga merasa produktif dan bermanfaat. Misal, sudah mempraktekkan ilmu berkebun, praktek resep baru, mengamalkan prinsip parenting, dsb.
  2. Berhasil merapikan rumah (organize, categorize)
  3. Berhasil menyelesaikan tulisan, terutama tulisan artikel atau feature
  4. Mereorganisasi dan merekonstruksi life goal, life plan, dan life schedule.
Berkembang:
Kalau konsisten melakukan aktivitas-aktivitas yang bikin tenang dan senang

30/10/17

My Purpose of Life

Lama berpusing dengan apa tujuan hidup saya, lalu  saya sadari minat yang tumbuh sejak 17 tahun lalu dan masih terpendam sampai sekarang. Minat yang bermula dari keresahan memandang apa yang terjadi di bumi ini,  di negeri ini.

1. Pendidikan. Utamanya pendidikan anak-anak,  keluarga, parenting.

2. Pelestarian lingkungan. Terkait dengan itu adalah daur ulang sampah, prinsip reuse-reduce-recycle, gardening, pemanfaatan air.
Lalu sejak 7 tahun lalu, menaruh minat pada:
3. Pola makan sehat.

Pada akhirnya, Ketiganya terkait satu sama lain. Pola makan sehat dan pelestarian lingkungan adalah hal-hal yang juga penting ditanamkan dalam pengasuhan atau pendidikan anak dan keluarga. Pola makan sehat terkait dengan mengonsumsi makanan yang tidak terpapar zat kimia yang merusak ekosistem tanah dan air.

Bismillah, ingin berkomit dengan itu, semata-mata karena ingin menunaikan tanggung jawab dan tugas sebagai makhluk ciptaan Allah yang harus rahmatan lil alamin, yang memakmurkan  bumi, yang tunduk pada aturan Nya,  dan kelak akan mempertanggungjawabkan segala apa yang kita perbuat kepadaNya.

Tapi jalan saya masih panjang. Saya bahkan berada di titik minus. Banyak yang harus saya ubah, terutama kemalasan dan ketakutan-ketakutan yang masih bersarang dalam diri.

13/10/17

Menuju Cerdas Finansial

Mendapatkan badge Cerdas Finansial ini bukan lantas Ibuk memang punya kecerdasan finansial yang tinggi. Masih sangat jauuh dari itu. Masih berproses. Ini adalah bonus dari sebuah komitmen untuk belajar menata diri dalam urusan finansial.

Terus berproses, Ibuuk!
*menyemangati diri sendiri...

11/10/17

Iri, Tanda Hati Tak Suci

Iri itu...
Bisa karena apa saja.
Iri karena tak mampu atau iri tanda tak punya tapi pengen, itu biasanya penyebabnya.

Aku... Masih belum bisa sepenuhnya terbebas dari rasa iri.

Melihat postingan tertentu di sosial media bisa jadi timbul rasa iri, walau tak terucap.

Tapi... Sejenak berusaha mengingat kembali bahwasanya iri itu sudah termasuk salah satu hasutan dan musuh sejati manusia, syaithon.

Iri menjauhkan diri ini dari rasa tawakal, dan qonaah. Intinya, iri itu menjauhkan diri ini dari Sang Maha Cinta. Pemilik alam semesta dan seisinya. Pemilik jiwa ini. Yang Maha Menentukan. 

Kalau hati ini diselimuti rasa iri, adalah tanda diri ini tidak suka dengan ketentuan Sang Maha Pengatur. Padahal, apalah diri ini, hanyalah makhluk ciptaanNya. Sudah sewajarnya diri ini mengikuti saja skenario yang Dia buat untuk hidup Sang Diri. Kalau mengikuti skenarioNya, walau dengan penuh tantangan yang bisa menyakitkan, insyaallah akhirnya happy ending.

Tapi, itulah manusia.  Tempatnya lupa, tempatnya dosa. Suka lupa kalau Allah Maha Menentukan. Kalau dikasih musibah bertanya, 'Kenapa harus aku?!'
Giliran diberi nikmat, jangankan tanya seperti itu, malah lupa bersyukur. Alhamdulillah cuma di bibir saja.

Yaa Rabbii... Ya Kuddus

Sucikanlah hati ini... Sucikanlah jiwa ini...


Sumber Gambar: yufid.com

30/09/17

Melatih Kecerdasan Financial #10

Melatih Kecerdasan Financial #10

Hari ini kami sekeluarga mudik ke Pasuruan, rumah orangtua Ayah. Kedua orangtua Ayah sudah meninggal. Jadi yang menempati rumah sekarang adalah adiknya Ayah. Om Iyan dan keluarga. Di Pasuruan juga tinggal dua adik ayah lainnya.

Ibu rencana membawakan sekedar Oleh-oleh kecil berupa hijab untuk adik dan adik ipar Ayah yang perempuan. Ada Tante Eris, Tante Rina, dan Tante Ita. Hijabnya pun beli dari Tante Vivi dengan label Mevrouw Hijabnya. Hehehe. Jadi,  niat membawakan Oleh-oleh plus ngelarisin dagangan adik sendiri. Bismillah InsyaaAllah berkah.

Melatih Kecerdasan Financial #9

Melatih Kecerdasan Financial #9

Hanan berangkat mengaji sore kemarin, Ibuk pesan, titip infak untuk mushola ya...

InsyaaAllah ini jadi ikhtiar membiasakan Hanan menyadari pentingnya berbagi rezki harta

Melatih Kecerdasan Financial #8

Melatih Kecerdasan Financial #8

Pulang sekolah, Zhafir minta diantar ke bank. Tujuannya menarik uang tabungan untuk membali kamera impian. Zafir sudah mantap memakai sebagian tabungannya untuk membeli kamera.

Tujuannya untuk menyalurkan kegemarannya mengambil dan merekam gambar.

Melatih Kecerdasan Financial Day #7

Melatih Kecerdasan Financial Day #7

Salah satu pos penting dalam mengasah kecerdasan finansial, adalah memahami konsep harta. Bahwa harta adalah titipan Allah yang dan sudah seharusnya kita memanfaatkannya di jalan yang diridhoi Allah.

Menyedekahkan sebagian dari harta yang dititipkan pada kita adalah salah satunya.

Di rumah kami, ada kencleng yang kami siapkan untuk infaq harian. Terutama untuk mengajarkan duo mujahid di rumah untuk berinfaq. Masih belum konsisten setiap hari, itu yang masih menjadi PR.

Hari ini, Ibuk dan Zafir menghitung perolehan infaq di kencleng. Dan juga ngobrolin akan disalurkan kemana infaqnya.

#KuliahBunsayIIP
#Tantangan10Hari
#Level8
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial

27/09/17

Melatih Kecerdasan Financial Day #6

Hanan, suka sekali susu coklat. Dia selalu senang kalau dibelikan susu kotak rasa coklat. Cuma memang Ibuk ngga belikan setiap hari. Kalau sudah dibelikan satu kotak hari itu, maka ngga bisa minta lagi.

Belakangan ini aja lumayan lebih sering. Hampir tiap hari mau susu coklat. Okelah, Ibuk juga ngga akan banyak melarang. 

Tadi sore, Hanan sempat merengek minta dibelikan susu coklat lagi. Padahal pagi tadi sudah dibelikan. Lalu Ibuk ingatkan uang untuk jajan Hanan sudah terpakai tadi, jadi sudah tidak ada lagi uang untuk jajan susu. Alhamdulillah, Hanan paham dan berhenti merengek.

#KuliahBunsayIIP
#Tantangan10Hari
#Level8
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial

26/09/17

Melatih Kecerdasan Financial Day #5

Melatih anak supaya cerdas finansial, ya harus dimulai dari orangtuanya yang cerdas finansial juga dong, ya.

Itu diaaa masalahnya. Si Ibuk ini masih perlu baaanyak belajar mengatur keuangan.  Masih harus melatih kepekaan mendengar suara hati, apakah membeli sesuatu berdasarkan kebutuhan atau keinginan.

Pernah dalam satu periode, Ibuk membuat catatan keuangan keluarga yang dibuat di program MS Excell. Entah kenapa, akhirnya Ibuk ngga meneruskan pencatatan. Sepertinya karena malas 🙌🙌😬

Tapi... Kesempatan belajar di Kelas Bunda Sayang ini, jadi moment nih. Seorang Ibu Profesional, musti trampil juga mengelola keuangan supaya ngga kebobolan.

Akhirnya Si Ibuk bikin lagi perencanaan keuangan yang disesuaikan dengan kondisi terkini di keluarga.

Intinya, pembagiannya adalah:
10% untuk amal
10% untuk tabungan
10% untuk investasi
70 % untuk belanja kebutuhan harian.

Oke, perjuangan dimulai dan akan terus berlangsung. 💪💪💪

#KuliahBunsayIIP
#Tantangan10Hari
#Level8
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial

25/09/17

Melatih Kecerdasan Financial Day #4

Dalam menyusun (mini) budget, hal yang ngga boleh dilupakan juga adalah mengalokasikan untuk infak dan sedekah.

Sebelum menyusun mini budget bersama Zhafi, Ibuk ngajakin ngobrol tentang apa itu rezki dan harta. Harta adalah salah satu bentuk rezki yang Allah berikan kepada kita manusia. Karena itu datangnya dari Allah Yang Maha Pemurah, pastinya kita juga perlu menyisihkan sebagian dari harta kita untuk diinfaqkan di jalan Allah. Karena di harta kita mungkin ada hak orang lain juga.

Jadi, kalau kita infaqkan sebagian dari uang kita, itu ngga akan mengurangi rezki kita. Justru akan diganti dan ditambahkan oleh Allah berkali lipat.

Alhamdulillah, ketika diajak bikin mini budget dan ada pos untuk infaq, Zhafi pun sama sekali ngga keberatan. 😊

#KuliahBunsayIIP
#Tantangan10Hari
#Level8
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial

Melatih Kecerdasan Financial Day #3

Melatih Kecerdasan Financial Day #3

Beberapa bulan terakhir, Zhafi menerima uang saku dalam hitungan per bulan. Sebelumnya, Ayah memberikannya per minggu. Zhafi dinilai mampu mengatur pengeluaran dalam hitungan mingguan, walau dengan caranya sendiri. Makanya mulai bulan itu, tantangannya adalah mengatur pengeluaran selama 1 bulan.

Dari kecil, Zhafi bukan anak yang senang jajan. Alhamdulillah ketika sekarang usianya 10 tahun pun, Zhafi lumayan bisa mengatur keinginan jajannya.

Tapi mengatur pengeluaran selama sebulan pastinya harus lebih cermat. Di bulan pertama, Zhafi kehabisan uang. Begitu pula bulan berikutnya. Akhirnya, Ibuk ajak Zhafi membuat mini budget.

Ada 3 pos pengeluaran utama.
1. Tabungan
2. Infaq
3. Uang angkot dan jajannya.

Awalnya, Zhafi hanya punya dua pos,  yaitu tabungan dan pengeluaran angkot+jajan. Dengan pembagiannya:
Rp 100.000 untuk tabungan,
Rp 100.000 untuk angkot dan jajannya. Dengan pembagian seperti itu, sebelum akhir bulan sudah habis.

Lalu dibuatlah mini budget:
Tabungan Rp 50.000
Infaq 5%: Rp 10.000
Angkot dan jajan: Rp 140.000

Untuk sementara, seperti dulu budgetnya. Akhir bulan nanti akan dievaluasi lagi. 😊

#KuliahBunsayIIP
#Tantangan10Hari
#Level8
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial

17/09/17

Melatih Kecerdasan Financial Day #2

Melatih Kecerdasan Financial Day 2

Si Sulung,  Zhafir, sejak beberapa bulan terakhir ingin sekali punya kamera. Awalnya Ibuk merasa Zhafir sepertinya banyak keinginan dan kemauannya. Karena jauh sebelum ini, Zhafir ingin dibelikan peralatan memanah.

Tapi setelah melihat minatnya di bidang fotografi dan videografi, Ayah dan Ibuk setuju membelikan kamera, hanya saja harus ada tambahan dari tabungannya sendiri.

Sebelum Ayah dan Ibuk benar-benar membelikan kamera, Ibuk minta Zhafi membuat list tentang kebutuhan dan keinginan. Lalu membuat semacam proposal kenapa harus membeli kamera.

List kebutuhan dan keinginan yang dibuat Zhafi hasilnya seperti ini:

Kebutuhan:
Jam tangan
Kamera

Keinginan:
Peralatan memanah
Jam tangan dengan fitur penunjuk cuaca,  suhu udara,  dsb.

Penjelasannya seperti ini:
Jam tangan sebagai kebutuhan karena Zhafi pergi pulang sekolah naik angkot. Seringkali tidak tahu persis jam berapa ketika berada di jalan. Dan harus pergi ke tempat yang ada jamnya.

Ibuk setuju belikan jam tangan yang harganya tidak perlu mahal. Ketika Zhafi meminta jam tangan dengan fitur tambahan, itu sudah bukan kebutuhan lagi tapi keinginan.

Kamera jadi kebutuhan karena sekarang Zhafi punya minat di fotografi. Selama ini Zhafi pinjam kamera HP Ibuk yang mungkin kurang leluasa baginya bereksplorasi. Walau pengambilan gambarnya cukup bagus menurut Ibuk. Jadi,  okelah kalau memang kamera masuk sebagai daftar kebutuhan.

Peralatan memanah untuk saat ini masih masuk sebagai daftar keinginan. Karena belum aktif lagi di kegiatan memanah setelah terakhir mengikuti kegiatan memanah di kelas 3 lalu.

#KuliahBunsayIIP
#Tantangan10Hari
#Level8
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial

16/09/17

Melatih Kecerdasan Financial Day #1

Melatih Kecerdasan Financial Day 1

Si Bungsu, Hanan, sedang ingin sekali punya sepeda baru. Sepeda yang diinginkannya yaitu sepeda dengan dua roda kecil di samping kanan kirinya.

Ibuk ajak Hanan untuk berdoa kepada Allah, supaya Allah memberikan rezki kepada Ayah dan Ibuk supaya bisa segera memberikan sepeda. Rezki waktu luang,  rezki uang untuk membeli,  dan rezki kesempatan untuk membeli.

Ibuk sampaikan kepada Hanan, walaupun nanti Ayah dan Ibuk yang membelikan sepeda baru, itu semua karena Allah kasih kemudahan buat Ayah dan Ibuk untuk membelikan.  Jadi sepeda itu pun nantinya pemberian dari Allah.

"Makanya Hanan berdoa yaa,  supaya Hanan bisa segera dapat sepeda baru."

🌾 💎 🌹 🌾 💎 🌾 🌹 💎 🌾 🌹 💎 🌾
Pada materi ke 8 Kelas Bunda Sayang, yaitu tentang melatih anak agar cerdas finansial,  ada beberapa poin yang Ibuk catat. Mengenai salah satu cara merangsang anak agar cerdas finansial adalah dengan memahamkan terlebih dulu bahwa rejeki itu datang dari Sang Maha Pemberi Rizki.

Rezki itu luas dan banyak sumbernya, dan penghasilan orangtua hanya salah satu sumber saja. Sehingga jangan membatasi mimpi anak dengan penghasilan orangtuanya,  karena, sebenarnya anak adalah milik Allah Yang Maha Kaya, bukan milik orangtuanya.

Jadi,  sudah seharusnya jika ada yang diinginkan oleh anak,  mintalah pada Allah Yang Maha Kaya,  bukan pada manusia meskipun orangtuanya. 

#KuliahBunsayIIP
#Tantangan10Hari
#Level8
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial

19/08/17

Math Is Around Us

Rasa syukur ngga terkira pagi ini. Mendapatkan kiriman badge cantik dari Fasilitator kelas Online Bunda Sayang. Alhamdulillah tantangan level 6 bulan lalu terselesaikan. Walaupun tertatih-tatih melawan kebiasan menunda-nunda membuat laporan. 

The Stars in You Day #2

Level 7 Day 2

Adanya tantangan menemukan bintang di level 7 ini bikin Ibu pasang radar maksimal ketika berkegiatan bersama Z dan H.

Hari ini, Ibu mencoba menemukan binar-binar di matanya. Sehari-harinya, binar-binar itu kelihatan ketika H:

Bermain dengan Figur Replika
Bermain die cast mobil - mobilan plus 1 set permainan kereta karakter Thomas yg lengkap rel,  jembatan, gerbong, dsb. Betah sekali dia  bermain sendiri. Mulai dari merancang jalur, menyambung rel, membuat konstruksi balok kayu utk tambahan terowongan atau jembatan, dan menjalankan kereta sambil dialog sendiri,  seolah-olah si kereta dan mobil-mobilan itu sedang ngobrol.

Suatu kali, si mobil-mobilan itu disusunnya berderet-deret dan H bilang ini mobilnya lagi pada sholat.
"Allah Akbar". 😅😅

Nah, kebingungannya adalah, potensi apa yang bisa dikembangkan ya dari kegiatan ini?

Terpikir beberapa hal.
1. Rancang bangun
2. Imajinasi membuat cerita
3. Apalagi, yaa....

Sosial dan Empati
Hal lain yang membuatnya berbinar-binar adalah ketika dia berinteraksi dengan anak lain. Senangnya kalau sudah ketemu teman mainnya. Atau kalau dia diijinkan keluar, dengan girangnya H akan ke rumah tetangga sebelah mengajak main dede Arkan, yang usianya 1 tahun. Dede Arkan pun setiap kali disamperi H,  teriak-teriak kegirangan. 😄

Games Huruf dan Angka
Dua minggu ini, H mulai Ibu kenalkan angka,  jumlah dan huruf dengan cara yang menyenangkan. Senang sekali dia mengenal konsep angka dan huruf dengan games. Tapi karena kecepatan belajarnya yang berbeda, butuh banyak pengulangan setiap harinya. Selama dia menikmati, tidak apa pelan-pelan.

#Tantangan10Hari
#Level7
#KuliahBunsayIIP
#BintangKeluarga

The Star in You Day #1

Masih dalam rangka mengikuti perkuliahan online Kelas Bunda Sayang IIP, sekarang memasuki Materi ke 7.

Dan tantangannya adalah,  menemukan bintang pada diri anak. QodarAllah itulah yang memang jadi PR keluarga kami sih.  Jadi mari kita kerjakan tantangan ini dengan sepenuh hati.

Merdeka!!!

Hari pertama,  bertepatan pada tanggal 17 Agustus.  Memanfaatkan moment ini,  ndilalah,  qodarAllah, seperti sudah dipersiapkan  di depan mata.

Zhafir,  sudah beberapa bulan terakhir ini ingin punya kamera sendiri. Dia ingin membeli kamera dengan uang tabungannya. Bolak balik dia buka tokopedia, window shopping berbagai macam tipe kamera. Mulai dari kamera merk siomay, lalu kamera action, DSLR, drone,  lalu kamera action lagi. Duh... 

Mahal amat itu mintanya.  Walaupun membelinya dengan uang tabungan,  tapi kami juga ngga ingin dia menghabiskan uang tabungan dengan sesuatu yang tidak benar-benar bermanfaat buatnya.

Tapi, melihat konsistensinya (pingin beli kamera hehe), kami jadi berpikir dan berpikir lagi, mungkin ada baiknya dicoba untuk mengikutka Zhafir di kegiatan yang berhubungan dengan fotografi. Dalam keseharian,  sering juga dia bereksperimen jeprat jepret memakai kamera HP. Bi idznillah, ayahnya dapat kesempatan mengikuti pelatihan fotografi dasar dari kantor. Diajaknyalah Zhafir ngintil. Dari pelatihan itu,  paling tidak si Ayah yang ngga punya dasar fotografi sama sekali,  bisa jadi teman sharing Zhafir.

Kamera masih belum punya,  masih pinjam kamera mirrorless milik Tantenya. Setelah pelatihan,  ternyata di kelas,  mentornya mengadakan lomba foto dengan tema perayaan 17 Agustus di lingkungan rumah masing-masing. Si Ibu bagian mengompori Zhafi supaya manfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya.

Zhafir kelihatannya cukup antusias dengan dua kegiatan fotografi itu. Semoga ini jadi salah satu bintang dalam dirinya.

#Tantangan10Hari
#Level7
#KuliahBunsayIIP
#BintangKeluarga

06/08/17

Math Adventure Day #10

Sedang menunggu KRL di stasiun Batuceper, Tangerang. 

Ibu: Mas, kira-kira berapa ya panjang peron stasiun ini?

Zhafi diam memperhatikan kondisi peron stasiun. Dia lalu berdiri dari tempat duduk,  dan mulai menghitung langkah kaki dari salah satu tiang ke tiang berikutnya. Lalu, dihitungnya ada berapa berapa ruas di stasiun. Ruas ditandai dengan tiang bercat hijau.
Dia dapati ada 60 ruas.  Sementara panjang tiap ruas ada 3 m.

Zhafi: 180 m!

Bertepatan dengan itu,  kereta pun datang. Nggak sempat memastikan benar atau salah jawabannya. Tapi, tampaknya Z sudah melakukan strategi yang cukup baik.

#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunsayIip
#ILoveMath
#MathAroundUs

Math Adventure Day #9

"Mas,  kamu tau kira-kira ada berapa keramik di bawah tempat tidur ibu?"
Z lalu menghitung keramik di sisi panjang,  kemudian keramik di sisi lebar.
"42!"
"Wah,  tepat!"

#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunsayIip
#ILoveMath
#MathAroundUs

Math Adventure Day #8

"Hanan, yuk bereskan mobil-mobilannya."
Kami berdua memasukkan mobil-mobilan ke dalam tempatnya.

"Hanan punya berapa mobilnya?"

"1, 2, 3, 4, ..., 12!" sambil menunjuk satu persatu mobil-mobilannya. 

#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunsayIip
#ILoveMath
#MathAroundUs

03/08/17

Math Adventure Day #7

Math 01.08
Asiknya bermain puzzle. Bermain puzzle membantu Hanan melatih kemampuan kognitif dan logikanya dengan belajar tentang bentuk, dan ukuran.

#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunsayIip
#ILoveMath
#MathAroundUs



Hari-hari Bersama OAT

Sudah sejak bulan Mei aku akrab dengan OAT alias obat anti tuberkulosis. Sejak Fariha divonis positif TB, rutinitas bertambah setiap pagi. S...