16/10/09

Me, Zha, and 'Tantrum'

Ha…hh bingung cari judul. Ini aja kali yah. Well sebenernya ngga terlalu lesson-lesson banget sih. Cuma…aku rada-rada dapat pencerahan hari ini, tentang bagaimana menghadapi anakku semata wayang itu yang punya hobi…”rewind” dan lagi dalam masa kritis “tantrum”. Ini based on my experience ya, with my little buddy. Ngga pake bahasa ilmiah, soalnya bukan mau kuliah psikologi perkembangan anak. Ya...tau teori...tapi prakteknya tetep terkaget-kaget dan kudu belajar lagi....
Kuncinya…
  1. Tenang dan ikhlas. Bukan sabar yaa….karena kalau memaksakan untuk sabar…susah… Tapi biarkan sabar itu keluar secara otomatis dari hati yang ikhlas. Dan tenang aja, kelakuan negatif seperti itu bukan dia maksudkan untuk menyerang orangtuanya, tapi karena justru dia sendiri sedang merasa tidak nyaman, dan butuh pelampiasan, karena dia sendiri tidak tahu harus bagaimana. Nah…peran orangtua di sini adalah….menerima kondisi itu, ikhlas…karena kita ini sedang dititipi amanah oleh Allah, jadi sikap negatif itu ya biarkan saja sebagai pelampiasan untuknya. Tapi…bukan terus membiarkan begitu saja. Oke, cek poin kedua.
  2. Cari alternatif untuk mengalihkan perhatian dan mengambil jarak sebentar untuk meredakan emosinya. Ini supaya marah dan permintaan anehnya tidak keterusan. Kalau dia sedang tantrum atau marah ngga jelas (karena dia sendiri tidak tau mau marah terhadap apa, dan tambah kesal kalau orangtua atau pengasuhnya tidak bisa meredakan perasaannya yang tidak nyaman), cari cara untuk bisa pergi sejenak dari tempat kejadian perkara. Alasan harus masuk akal. Bukan mengancam meninggalkan dia seperti, “udah ah…ibu capek…kalau belum selesai…tak tinggal dulu” (jujur...I once did it :-[ ). Itu jelas-jelas bagi dia adalah kalimat penyerangan, yang olehnya diartikan kira-kira begini, “kok ngga ngerti sih…kalau aku lagi bete, malah ditinggalin gini”. Jadi gimana cara meninggalkan dia, alasannya misalnya, “bentar ya…ibu mau ambil jemuran….udah kering tuh, nanti malah pada terbang”, atau “bentar ya…ibu mau minum dulu, haus nih…nanti balik lagi…”. Kuncinya…nada bicara juga tidak bernada menyerang, tapi lebih pada menunjukkan seakan ibu pergi untuk keperluan yang harus dipenuhi atau dilakukan, bukan sengaja meninggalkan karena capek nungguin dia. Nah…setelah ‘berhasil’ keluar dari tempat kejadian perkara, ambil jeda sejenak…sekitar 5 menit, dan sepertinya si anak sudah tenang, kembali ke TKP sambil membawa sesuatu yang dirasa efektif mengalihkan perhatiannya. Tapi…biasanya…ketika ditinggal itu, dia sudah bisa menenangkan diri. Jadi objek pengalih perhatian mungkin tidak diperlukan lagi.
  3. Setelah bertemu lagi di TKP, dan dia sudah terlihat tenang, ajak bercanda…jangan ungkit dulu kejadian sebelumnya, karena mungkin dia akan meledak lagi.
  4. Nah…di saat saat tenang…saatnya nih…kita mulai ajak dia diskusi…beri pemahaman tentang perasaan dia ketika sedang tantrum itu apa namanya, rasanya seperti ini, cara menyalurkannya seperti ini, kasih contoh. Tapi…semua diskusi itu ngga akan berhasil kalau orangtuanya sendiri tidak bisa menjadi teladan atau tidak memberi contoh yang sesuai. Orangtua juga harus nunjukin bagaimana bersikap ketika menghadapi perilaku menjengkelkan anak. Dari situ dia akan melihat dan mencontoh sikap positif yang dicontohkan orangtuanya ketika dia menghadapi orang lain yang bersikap menjengkelkan atau negatif. Sebaliknya kalau orangtua menunjukkan sikap defensif atau keras, atau main fisik ketika anak berperilaku menjengkelkan, itu juga yang akan dia contoh nanti, dan itu bakal mengakumulasi sikap tantrumnya.
Wah…aku bilang ‘kunci’ ya…tapi kok kuncinya panjang-panjang. Yah sudahlah…pokoknya begitu yang dapat kusimpulkan hari ini. Tapi…lain anak bisa lain cerita. Bukan berarti itu aturan saklek. Bisa saja lain atau berubah 'teori'nya. Tapi kunci utamanya tetep: ikhlas pangkal sabar, tenang pangkal sikap positif. Begituuuu ganti.
(Zha..., your the best teacher for me...)

09/10/09

Pedes Nii ...


Suatu siang...

Yangti: Ayoo...makannya dihabiskan ya. Minumnya nanti kalau makannya udah habis.
Zha : Mmh....(sambil mengunyah)

************

Zha : Boleh minum yaa...?
Yangti: Nanti...kalau makannya sudah habis.
Zha : Pedessss...nii
Yangti: Oh yaa.. ini...


Pic from: http://www.jajanan.com/node/6496

08/10/09

Mas Zhafi Yang Ramah


Keramahan Zhafi terlihat setiap kali di bertemu dengan orang-orang di luar penghuni rumah.

Waktu silaturahmi ke Plosokuning lebaran lalu, keliatan sekali dia menikmati suasana di sana. Banyak ketawa, ngajak senyum, bahkan ikut 'ngudang' anak umur 5 bulan. Ngikutin ibunya.

Teman-teman Yangti bukan lagi 'musuh'nya. Sekarang dia selalu menunjukkan mukanya tiap kali Yangtinya dijemput temannya.

Ya...pokoknya setiap ada tamu, entah itu teman ayahnya, teman eyangnya, atau tukang sate, tukang bubur, siapaaa aja yang dateng kerumah, pasti diajak ngobrol. Bahkan terakhir-terakhir ini, tukang penjaja makanan yang belum pernah dia kenal, dia ajak ngobrol. Nanyain kucing yang lewat di dekatnya si abang tukang, nanyain gerobaknya, apaa aja yang dia liat bisa jadi bahan obrolan. Hehe.

Kemarin, waktu sepupuku dari Solo ke rumah, Zha juga seneng banget ngintilin dia. Ada puzle kayu yang bentuk rangkaian kubus-kubus kecil yang harus dirangkai jadi 1 kubus besar yang kita punya, tapi belum ada satu pun dari kita yang berhasil menyelesaikan itu puzzle. Nah...kebetulan Om Ardi ini nyoba, dan berhasil. Zhafi lihat juga waktu itu. Besoknya, waktu si Om-nya pulang dari tes kerja, waktu mau masuk rumah, Zhafi langsung lari ambil itu puzzle dan menyambut Om-nya ini dengan pertanyaan, "ini yang bikin siapa?"

Haha...Zhafi...kamu kan udah tahu si Om yang bikin. Tapi itulah salah satu bentuk keramahannya. ;)

Sempat juga seminggu yang lalu, sejak pulang dari lebaran, Zhafi sedang mengalami fase tantrum. Awalnya senewen juga, aku ngadepinnya, lha....dikit2 nangis. Untung aku cepet inget, tentang tantrum. Aku coba baca-baca lagi literatur tentang itu. Dan aku bisa lebih rasional ngadepin tantrumnya sehingga ngga sering muncul. Paling ni...sekarang ini dia nangis kalau diajak mandi. Pfft....

07/10/09

Ikhlas Itu Melegakan


Meski tau dari dulu, kalau kita harus mudah memaafkan orang lain, karena dengan memaafkan hati kita lebih tenang, tapi ngga mudah untuk benar-benar menerapkannya, bahkan menyadari maknanya.

Setiap Idul Fitri, ada ritual sungkeman. Dulu, aku selalu menangis karena haru, terpengaruh suasana sungkeman, tapi makna sungkeman itu tidak benar-benar aku hayati. Dua tahun terakhir, aku tidak mau terlalu terbawa suasana, dan tidak boleh menangis. Ya...aku memang ngga nangis, tapi...kok hati rasanya hampa ya, berat gitu. Rasanya beban belum sepenuhnya lepas.

Idul fitri tahun inilah yang menurutku benar-benar memberi makna tersendiri. Aku mungkin masih menyimpan rasa amarah dan sedikit dendam, iri...dan mungkin hampir semua penyakit hati masih menganga lukanya, belum tuntas terobati. Di malam-malam menjelang Idul Fitri tahun ini, alhamdulillah, Allah memberikan hidayahnya padaku. Aku seakan tercerahkan.

Aku akhirnya memutuskan untuk ngga mau memelihara lebih lama lagi semua luka yang kubiarkan tak terawat. Kuikhlaskan semua hal-hal yang masih membebani pikiranku, tentang orang yang kunilai berbuat salah padaku, tentang memaafkan diri sendiri, tentang ketidakpercayaandiriku, dan tentang semuanya. Dan di hari Idul Fitri itu...bener-bener aku ikhlas atas segala yang akan terjadi padaku. Aku hanya berikhtiar, melakukan yang terbaik yang aku bisa, memberikan yang terbaik yang aku punya, selebihnya kuasa Allah yang berperan. Aku ngga mau ngoyo lagi, kasihan 'hatiku' keberatan beban.

Alhamdulillah...setelah semua itu, aku jadi lebih ringan ngga terlalu mikirin hal yang ngga perlu atau yang menghambat diriku. Walau...sesekali, aku masih merasa down, tapi ngga terlalu berpengaruh pada suasana hatiku.

Menurutku ini suatu titik yang penting dalam hidupku. Titik di mana aku tidak lagi terlalu memikirkan apa yang orang lain pikirkan tentang aku. Tapi suatu titik dimana aku mulai memikirkan apa yang bisa kuberikan pada orang lain. Cuma masalahnya, itu jadi masalah berat tersendiri, mengingat selama ini aku sangat egois dan hanya mementingkan diri sendiri, sehingga melakukan sesuatu atau memberikan sesuatu untuk orang lain jadi sesuatu yang kurang biasa dilakukan dan jadi berat karena belum biasa.

Tapi niat akan selalu ada, dan kakiku akan selalu melangkah ke depan walau dengan tertatih, terseok, merangkak (halah....puisi), walau langkah yang hanya 1/2 centi, tetap akan selalu ke depan.

Pic From http://raikage-shoryu.blog.friendster.com/tag/hikmah/

07/09/09

Being with My Ex-High School Friend

Hari sabtu tanggal 5 September lalu, yang bikin aku merasa berkesan pada hari itu ada 3:
Pertama, pengalaman pertama jadi orangtua dari anak TK :D,

Kedua, penjualan agen ESL yang melonjak (bismillah...lancar),

Ketiga, ketemu temen-temen SMA (di kelas 3), di acara buka bareng dan temu kangen.

Wa.. setelah hampir 10 tahun ya... Tapi...ada beberapa temen yang terakhir ketemu masih sekitar 3 tahunan bahkan 2 tahun lalu. Tapi intinya asik banget. Dan yang bikin geli, gue dipanggil Nura lagi. Hehe...dah lamaaa ga denger dipanggil pake nama itu.

Sayang, kameraku ngga full baterenya, jadi foto yang bisakuambil hanya sedikit. Burem lagi...Doohh... Yang di foto itu, Yeni, Echi, dan aku sendiri. Masih nunggu upload-an foto dari temen lain di FB, tapi kok belum yaa (hehe...ngarep mode on).

Rekor Penjualan Agen ESLku


Yap...rekor. Terhitung, sejak tanggal 31 Agustus sampai dengan tanggal 5 September, penjualan sudah mencapai 1.700.000an. Alhamdulillah. Berkah Ramadhan. Kalau gini terus, insya Allah hutang bisa segera kami lunasi. Aminn...

Psst....masih rada ngga percaya ada orang yang mau kirim motor lewat keagenan ku. Insya Allah ngga ada masalah apa-apa dengan pengiriman itu, juga pengiriman lain-lainnya.

Hari Pertama di TK Mini Pak Kasur
















Sabtu lalu adalah hari pertama Zhafi jadi murid TK Mini Pak Kasur. Liat tuhh...seragamnya :), sempet khawatir ngga mau dipakein seragam karena waktu pertama dikasih, masih kegedean. Tapi setelah dikecilin, untungnya mau.






Di TK Mini, sambil nunggu bel berbunyi, Zhafi paling seneng main prosotan. Syurr....

Yah...semoga di sini, Zhafi bisa semakin kaya pengalamannya, apa lagi dengan ibu guru yang ramah-ramah itu. :)

03/09/09

Sekolah Untuk Zhafi

Aku sebenernya ngga begitu berniat masukin Zhafi ke pre school di usianya yang belum genap 3 tahun. Masih yakin bisa ku handle sendiri untuk tumbuh kembangnya paling tidak sampai usianya 3 atau 4 ta hun.

Tapi, khawatir juga dengan perkembangan sosialnya. Secara ngga gitu banyak temen sebaya. Adanya anak usia 6-7 tahunan. Ngga masalah memang. Tapi pengen juga membiasakan Zhafi berteman dengan anak sebaya. Apalagi ayahnya juga yangti-yangkungnya udah nanyain terus, mau dimasukin ke sekolah mana.

Yah...begitulah, akhirnya kita (aku, Zhafi, dan ayahnya) memulai perjalanan mencari tempat yang tepat untuknya mengembangkan kemampuan sosialisai, emosional, kreativitasnya. Bagiku ketiga hal itu penting.

Pilihan pertama jatuh pada Sanggar Kreativitas Bona. Suka dengan tampilan luarnya, dengan outdoor playground yang cukup asik. Tapi...sedari awal, Zhafi kok ngga nyaman ya. Setiap kali diajak masuk, ngga mau. Dia maunya main di luar, di playgroundnya. Sampai kunjungan keempat pun di ngga enjoy, walau akhirnya masuk juga setelah dibujuk pake mainan kesukaannya, mobil2an.

Tiga kunjungan pertama itu untuk membiasakan dirinya dengan lingkungan SKB, sebelum mengikuti trial di kunjungan keempat. Pas Trial, dia baru mau masuk setelah paruh waktu kedua. Ya...lumayan kesempatan untuk melihat bagaimana situasi dalam kelas. Hmm...aku ngga begitu sreg dengan cara gurunya berinteraksi dengan anak-anak. Tapi waktu itu kami belum punya alternatif lain.

Tapi dari obrol-obrol dengan salah satu wali murid, kami punya alternatif kedua, yaitu Tumble Tots. Ini juga hasil dari browsing. Selain itu ada juga TK Mini Pak Kasur. Hari Sabtu 22, nyoba ke Tumble Tots, kebetulan bisa langsung trial. Kegiatanyya dimulai dengan circle time. Selama circle time, para aunty memimpin dan mengajak anak-anak ikut bernyanyi dan mengikuti gerakan. Kadang berinteraksi dengan menanyakan hal-hal sederhana. Tapi Zhafi belum enjoy, belum ngerti apalah pake bahasa inggris. Jadi diapun ngga mau gerak, dan ditanya pun ga mau ngomong.

Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan motorik kasar. Anak-anak berbaris lalu satu demi satu melewati alat-alat permainan seperti balok titian, matras jungkir balik, tempat lempar bola, prosotan kecil, dsb yang disetting seperti semacam halan rinrtang. Zhafi suka banget nih...pas kegiatan ini. Malah minta lagi padahal waktunya udah habis.

Sekilas Zhafi cocok di sini. Tapi aku dan ayahnya melihat selama program itu, ngga ada kesempatan anak berinteraksi satu sama lain. Padat kegiatan, padat instruksi, dan tiap anak masih ditemani orangtuanya. Untuk hal sosialisasi, di SKB memang lebih memungkinkan dari pada di TT. Tapi...Masih belum sreg.

Akhirnya seminggu kemudian, nyoba trial di TK Mini di Cikini. Kegiatannya selama satu jam, (TT juga 1 jam). paruh waktu pertama di luar kelas, membuat lingkaran besar, dengan jumlah anak 20, dan semua guru ikut turun. Lingkaran besar dipimpin oleh satu guru yang berinteraksi secara aktif kepada anak. Bernyanyi, gerak, hampir sama seperti di TT, tapi di TK MINI, lebih komunikatif dan interaktif, dan hangat. Zhafi pun senang mengikuti instruksi dan nyanyiannya. Selama aktivitas lingkaran besar itu, ada kesempatan Zhafi berinteraksi dengan temen disampingnya. Guru-guru pun kadang mendekati setiap anak untuk sekedar menyemangati bernyanyi.

Paruh waktu kedua, anak bermain bebas di dalam ruangan yang udah disediain mainan-mainan motorik kasar, ataupun motorik halus. Gue suka di sini. Zhafi pun begitu keliatannya. Jadi...aku dan ayahnya langsung aja mutusin daftar Zhafi di sini. Bismillah. Semoga ini pilihan tepat.

Oya, untuk info biaya:
SKB :
Pendaftaran Rp 2.750.000
Biaya Alat Rp 500.000
SPP Rp 250/bulan

Tumble Tots:
Pendaftaran RP 200.000
Membercard Rp 750.000 (untuk selamanya)
Perbulan RP 300.000 - Rp 500.000 (tergantung frekuensi masuknya dalam seminggu, apakah 1x, 2x, atau 3x seminggu)

TK Mini Pak Kasur:
Pendaftaran: RP 1.950.000
SPP : Rp 130.000
Komite OrTU: Rp 50.000
Formulir : RP 50.000

Catatan Minggu Ini

Kamis 27.08.09
Hari pertamaku puasa. Biasa....women thing.
Ngurus pembuatan kartu ASKES. Senangnyaa....cepet (bisa ditunggu  30 menitan), dan gratis. Bandingin sama pembuatan SIM, KTP...yang lama...dan bayar. :(

Jumat 28.08.09
Pemakaian perdana kartu ASKES di puskesmas. Bukan diniatin sih. Tapi memang ada keluhan. Nyeri dada. Mulai rada takut setelah browsing tentang nyeri dada yang mengarah ke penyakit jantung. Huks...semoga aku salah. Dan ternyata kata dokter, nyeri dada di kanan dan tengah bukan indikasi jantung. Kecuali jantungnya pindah ke kanan...(hehe...dokter mau ngelucu nih). Kemungkinan paru-paru, atau persendian yang bermasalah. Well...oke. Dikasi obat. Hm...asam mefenamat dan bio neuron plus vit c. Yang kuminum cuma bio neuron dan vit c nya. Secara rada takut sama asam mefenamat yang obat keras. Pengen nanya ke milis sehat, malu karena selama ini belum banyak urun pendapat di sana, alias belum aktif.

Sabtu
29.08.09
Trial di TK mini Pak Kasur. I'm talking about Zhafi school. Dari beberapa prechool yang kita datengin untuk trial (sanggar bona dan tumble tots), sepertinya TK mini paling pas, dan Zhafi pun langsung enjoy. Dan paling pas dengan kriteria ku. Lingkungannya mendukung untuk belajar sosialisasi, dan kegiatannya banyak di nyanyi dan bermain. Aku mau cerita tentang ini, nanti di postingan lain.

Malamnya, buka puasa bersama di rumah. Alhamdulillah...hampir semua bisa datang. Bahkan Mba Retno yang tinggal di Solo pun sampe juga di sini. Enjoy :)

Senin 31.08.09
Kudu bikin laporan keuangan ESL, sebelum kolektor dateng. JAdi aku harus ke Klp Gading. Then go home.

Selasa 01.09.09
Oh no....IM2 ku diblokir. Bye..bye...facebook. Gini ni akibatnya kalo nunda-nunda bayar tagihan. Padahal Senin dah inget mau bayar. Dan mau ga mau harus kubayar sekarang juga.

Rabu 02.09.09
Bangun tidur...dada sakit lagi. Kalau narik napas dalam sakit banget. Sekarang bahkan kaya ketindih rasanya. But still menahan diri.
Call IM2, minta account ku di unblock. Sorenya dicek belum aktif juga. Huhuw....T_T

Kamis 03.09.09
Hari paling tidak produktif sedunia. Bangun tidur lengan kiri sakit banget luar biasa. Buat gerak kadang terasa ngilu. Dada terasa sakit sedikit. Kuputusin ke puskesmas lagi, minta ronsen. Datang pagi...biar ngga ngantri kaya hari jumat kemarin. Alhamdulillah...cepet. Ronsen juga cepet. HAsil diambil besok. Menurut dokter ada kemungkinan bronkhitis....what? Karena gue kurus. huhu..... Karena hampir semua badan ku sakit, aku jadi lebih banyak tiduran. Nonton HBO, filmnya ga begitu bagus sih. Kecuali Philadelphia, lainnya Clueless (tapi lawan mainnya alicia silverstone manis juga, walau masih kalah ganteng sama Suamiku...ahiak ahiak --goofy's laugh), satunya lagi film ga terkenal...tapi lumayan.

11/08/09

Hati-hati Sebelum Bikin Janji

Waktu mandi:
Zhafi: Hua….hua….(nangis waktu samponya dibilas air, padahal ga kena mata). Huaaaaaa!
Ibu: Wah…segernya…habis ini nanti maen mobil2an yang bisa jalan sendiri itu, yuk…sambil nonton tomas (berusaha meredakan tangisnya)
Z: HUaaa…..Huaa…….(tetep nangis)

Acara mandi selesai, pakai baju, lalu ke ruang TV, Z bersiap nonton TV tapi ternyata tv sudah dimatikan karena memang adzan maghrib.

Z: lo kok...dimatiin...nyalain ! (marah)
I: iya...ternyata udah magrib, solat dulu yuk, abis itu baru setel lagi
Z: (marah dan hampir nangis) katanya habis mandi nonton tomas sambil main mobil2an
I: (glek....)

09/08/09

Plan: Bermain Cat

Bahan
- tepung maizena
- air panas dan air mendidih
Alat
- kuas
- gelas bekas aqua
- wadah cat
Media Bermain
- dus-dus bekas
- pakaian atau kain bekas (yang tdk terpakai)
- wadah2 bekas
- dinding kamar mandi

Ini akan membuat sibuk Zhafi seharian ;)

16/07/09

Dsa Barunya Zhafi, Ngga Antibiotic Minded

Dari duluu...banget dokter anak untuk Zhafi ngga pernah netep. Gonta-ganti melulu. Ya..kurang bagus sih. Tapi kondisinya waktu itu memang memaksa seperti itu.

Anyway, ga mau nyeritain soal siapa aja tentang DSa-DSAnya Zhafi. Tapi pengen nyeritain tentang DSA yang ku temui terakhir kemarin.

Bermula dari sejak hampir 3 minggu terakhir, Zhafi pilek. Kupikir karena alergi, dan memang iya. Dan seingat ku, di panduan 'common problems on children', intinya kalau hanya pilek dan batuk, ngga perlu diminumin obat apapun. Jadi memang ngga kuberi treatment macem2 hanya minum banyak saja. Kadang suka kasian kalau liat di serot-serot hidung terus (bahasa halusnya apa ya, ya sniffing gitu lho), kadang kenceng banget. Aku bilang ke dia, dibuang Mas ingusnya seperti ini loh caranya...(aku contohkan gimana caranya-maaf- membuang ingus). Tapi...ya anak umur 2,5 tahun kan harus berkali-kali dikasi tau ya...sampai sekarang masih belum bisa. Nah...aku lupa tuh treatmennya ada yang ketinggalan, yaitu menguapi hidungnya dengan uap air panas, udara kamar tidur harus lembab, minumnya air hangat, supaya ingusnya mencair dan mudah keluar, jadi ngga bikin mampet.

Nah...karena udah dua minggu lebih, aku berniat mau ke DSA langganan, dokter yang sudah sepuh. Aku suka ke dokter ini, karena sepanjang pengalamanku, dia bisa banyak kasih konsultasi. Setiap praktek paling cepet 15 menit, karena ngga cuma periksa, nanya keluhan secara singkat, ngasih resep, lalu keluar, seperti kebanyakan dokter lain. Kalau sama DSA langganan ini, kita bisa banyak nanya. Ya...walau ngga RUD, tapi setidaknya bisa di ajak diskusi lah. Ndilalah....besoknya dia panas tinggi...jadi memang kayanya harus ke DSA, sekedar konsultasi, apa penyakitnya. Berhubung agak takut dengan isu swine flu.

Tapi...waktu meriksain Zhafi ke sana, dan setelah konsultasi ini itu, kok dikasinya resep antibiotik, dijadiin puyer pula. Aku bilang...apa harus antibiotiknya, Dok? Menurutnya...iyyaa...sudahlah kasih saja, ini sudah dua minggu kan? Biar dia segera sembuh. Well...bukannya aku anti dengan antibiotik (kalau puyer sih emang anti), tapi apa memang perlu antibiotiknya. Tapi biar gimanapun juga, aku tebus. Jujur, aku masih didera keraguan, dan belum kuat betul untuk bener-bener menerapkan RUD. Tapi jauuuh di lubuk hati...aku tidak mau ngasi antibiotik kalau belum pasti betul apa Zhafi butuh antibiotik. Apalagi dibikin koktail obat.

Waktu cari info kandungan obat-obat di resepnya, kok seremmm banget liat indikasinya ngga sesuai dengan zhafi, apalagi efek sampingnya yang duh...mengerikan.

Maka...karena kondisi Zhafi udah rada mendingan, walau sempet dara mencret, aku jadi bisa browsing. Aku browsing cari dokter spesialis anak yang RUD. Alhamdulillah, setelah membuka halaman ke sepulunya mbah google, sampai deh di blognya Mama Radhika dan Rania. Aku dapat info dokter Isabela Riandani, yang alhamdulillah.....prakteknya di RS Mitra Keluarga Kelapa Gading. Yippiy...akhirnya ketemu dokter spesialis anak yang RUD dan praktik di dekat rumah. Selama ini nemu alamat dokter yang RUD di daerah tangerang...melulu.

Besoknya aku langsung ke sana. Syukur...ngga harus antri lama. Begitu dateng, langsung dipanggil. Kesan pertama, dokternya ramah, tau gimana nenangin anak yang cemas mau diperiksa, dan yang paling kusuka...dia ngga antibiotik minded, well ngga terlalu RUD juga sih. Setelah kuceritain kronologisnya secara singkat, dan dia minta dikasih liat resepnya, dia bilang...puyernya ngga usah dikasih lagi ya, bu. Dalam hati bersorak syukurlah. Walau dia mengijinkan obat batuknya diminum aja kalau memang masih batuk. Dia paling menyarankan untuk diberi probiotik, zink, dan obat anti alergi jika memang dibutuhkan. Tapi...semuanya belum kutebus, karena ..hiks..anggarannya udah nipis. Juga karena aku tau dari milis sehat, probiotik macam laktobe itu ngga perlu0perlu amat, karena di dalam tubuh udah ada. Zink itu katanya untuk menambah daya tahan tubuh. Pikirku, itu masih bisa kuusahakan dengan memberi asupan sesuai piramida makanan. Nah yang obat anti alergi ini, aku belum cari tau.

Saat itu juga, aku mikir kalau perlu ke dokter, mending ke dokter Isabel ini aja deh. Thanks to Mama Radhika dan Rania :).

I Get Cough, But Still Be Able to Survive Today

Duh...si ibunya Zhafi ini rada gak enak badan, mulai batuk, jadi tadi kasian Zhafi ngga jelas kegiatannya waktu pagi-siang. Nonton TV... aja. Dan keliatan banget di bosen. Tapi setelah bangun tidur siang dia kuajak siram kebun, sambil cerita kalau tanaman juga butuh air. Dan sebelumnya pas mau tidur, aku bacakan cerita tentang ski dan kendaraan penyelamat dengan gaya yang lebih atraktif. Biasanya buku direbut lho, tapi dengan gaya ceritaku yang baru, sukses membuat dia mendengarkan karena tertarik. Eh, ndilalah, sorenya ada sepotong ulasan tentang ski di Discovery.

Setelah mandi sore karena badannya basah kuyup habis semprot2 air (dan karena memang sudah sore), mau kuajak jalan ke taman deket kompleks siapa tau rame di sana, eh dia malah minta naik motor. Padahal motor kustarter ngga nyala-nyala. Sementara dia ngotot pengen naik motor. Untuung aja, pas ada tetangga datang ngasih bingkisan ultah anak tetangga, lengkap dengan balon. Huf...saved by the bell. Dia lalu asik dengan balonnya, bongkar-bongkar isi bingkisa, nemu susu UHT, dan karena didalamnya ada nasi kuning juga, sekalian kuajak makan. Awalnya disuapin, trus makan sendiri dongg. Hehe, tumben makan malemnya jam 5, padahal biasanya jam 7.

Aku sendiri tadi harus berususan dengan pekerjaan cuci mencuci. Lalu sempat juga reschedule jadwal harian. Berhubung sekarang kondisinya lagi ga ada pembantu, ya jadwal yang terakhir kemarin perlu direview dan direvisi (halah kaya skripsi). Ngga banyak perubahan sebenernya, hanya saja lumayan efektif untuk merefresh dan merecharge pikiran. Secara kemarin mulai ngga konsisten ngejalanin jadwalnya. Yup, membuat rencana dan jadwal adalah terapi buat ku...tapi...hehe..masih spt hangat2 tai ayam. Brilliant in planning, still bad in doing..

By the way, yang pasti tadi alhamdulillah, rencana acara akikah sudah 50% keurus, sisanya besok di selesaikan untuk reconfirm dan pembayaran kambing.

Still, i'm not a supermom, and i do not want to be a supermom. I just want to get all things done properly, on time.

14/05/09

Luck Diary #1

Agak terlambat memang memulai luck diary. Tapi lebih baik dari pada tidak sama sekali.
Beberapa hal yang membuatku merasa beruntung di dunia ini:

  1. terlahir dari keluarga beragama Islam
  2. melewati masa perkuliahan yang menyenangkan dan penuh arti
  3. memiliki suami yang sangat menyayangi dan perhatian
  4. memiliki anak yang ganteng, cerdas, dan sehat
  5. hidup di era internet

Dan...beberapa dari 'keberuntungan' yang aku peroleh di beberapa hari terakhir ini...

  1. Zhafi sudah mulai mengerti apa kewajiban dan apa haknya (hihi...kaya apaan aja...)
  2. mendapat ciuman mesra dari suami...(hmm...sebenernya hampir selalu sih...tapi untuk luck diary yang pertama, pamer dikit ahh)
  3. mulai menemukan jalan untuk memanage waktu antara taking care family and kid, housekeeping, dan working at home, semoga segera menemukan komposisi time management yang bener2 cucuok...
  4. Zhafi semakin lancar komunikasinya, semakin hapal banyak lagu (udah bisa nyanyi lengkap lagu kereta api), dan semakin sumeh sama orang asing (hmm...ini perlu hati-hati juga sih, tapi selama masih dalam pengawasan, it's okay for his social skills)
  5. i've made my 3 niche articles this week! yia2y!
Alhamdulillaahhh ya Rabb...

30/04/09

So Many Things To Tell

Bener nih, banyak peristiwa terlewatkan begitu saja. Pengen nulis, tapi kalau ngga di komputer sendiri kurang asik rasanya.

So...dimulai dari hari ultahku...hmm tidak ada yang istimewa, ya mungkin karena memang saya tidak menganggap itu hari istimewa. Lieur euy, ada yang mau ngucapin atau ngga, ngga terlalu penting. Hehe...tapi...alhamdulillah ada juga yang ngucapin, sahabt-sahabatku lewat SMS, juga ada yang ke wall FB walau dikit (hihihi). Dan karena kebetulan bertepatan dengan acara pertemuan keluarga (rapat panitia pernikahan saudara), sekalian deh tuh...dirayakeun.

Hmm...ngga ada resolusi yang kubuat. Karena resolusi udah saya bikin di awal tahun. Mungkin...ada sedikit perbaikan. Well...let's see
1. Ingin bisa mendapatkan hasil kuliah dari Asian Brain dalam waktu 6 bulan lagi. Paling tidak bisa dapat lah...USD $50,oo.
2. Tetap menjaga amanah membina jaringan bisnisku di dBC-Network. Karena sudah mulai kelihatan ada pergerakan, dan rasanya ngga adil kalau mereka (partner bisnis aka downline-downline) kutinggalkan begitu saja. Well...walaupun sebenernya ini bisnis mereka juga, dan keberhasilan bisnis mereka ada di tangan mereka sendiri. Tapi at least, aku bisa bantu mereka jika diperlukan.
3. Loving and good parenting, good housekeeping, good time management.
4. Lebih mendekatkan diri dengan Allah SWT, inget untuk sedekah, solat, ngaji.

Itu aja sih. Harus bisa!


Next, about my cousins wedding. Hmm, memang apa ya yang mau aku ceritain? Sebenernya tentang persiapan pribadiku sih. Persiapan apa tuh? Persiapan untuk bener-bener fokus ke keberhasilan acara, bukan yang lain.

Nanti aku upload foto-foto nikahan di sini. Juga ada video lucu tentang anakku, Zhafi. Hihihi...

20/04/09

Persahabatan Bagai Kepompong

Baruu aja tadi siang mengalami sedikit perasaan yang tidak menyenangkan dipicu oleh beberapa hal. Dan mulailah aku dengan adegan complaining...complaining...complaining...

Aku mulai sadar beberapa kali aku mengucapkan kata bernada complaining. DAn aku memilih diam sambil membatin astaghfirullahal 'adzhimm. Beruntung...hari ini ada acara Mario Teguh the Golden Ways. Membahas tentang bagaimana sebuah persahabatan bisa mengubah ulat menjadi kupu-kupu (dan memang acara dibuka dengan penampilan si penyanyi lagi tersebut, Sind3ntosca).

Persahabatan itu bukan tentang dia, tapi tentang aku, tentang kita sendiri. Mencari sahabat tidak dimulai dengan mencari orang bersifat yang kita inginkan, atau mengubah dia menjadi yang kita harapkan. Bersahabat itu adalah tentang mengubah 'aku', bukan mengubah 'dia'.

Jagalah teman-teman kita agar dekat, dan jagalah musuh kita untuk lebih dekat lagi. Orang yang kita anggap sebaga musuh ternyata adalah orang yang dengan senang hati mau mengubah kita menjadi orang yang tangguh, yang kuat, menjadi probadi yang adorable. Karena si musuh ini selalu mencari kelemahan dan kekurangan kita. Dan menunjukkannya pada kita, ini lho kelemahanmu. Apalagi yang perlu kita lakukan untuk mengatasi kelemahan itu, dengan memperbaikinya tentu. Tapi seringnya, kita sendiri (atau cuma aku ya...) terburu-buru terbawa emosi dan malah memilih menjauhi si musuh ketimbang memikirkan hal-hal apa yang perlu dilakukan untuk memperbaiki kelemahan kita.

Tidak mudah awalnya memang, untuk berbesar hati menerima kenyataan akan kelemahan kita. Tapi...dengan menyadarinya dan mau berbesar hati, satu langkah kecil untuk memperbaikinya adalah lompatan besar. Insya Allah, kita akan semakin kuat dan tangguh. Dan Allah akan memberikan semakin banyak ujian pada orang yang terpilih.

Merenungi bahwa keseluruhan hidup ini pun adalah proses mengubah ulat menjadi kupu-kupu.

18/04/09

Investasi Leher Ke Atas

Investasi untuk leher ke atas, adalah investasi bernilai jutaan rupiah, bahkan jutaan dolar, bahkan tak ternilai. Artinya apa?

Ya...ngga ada yang lebih berharga daripada ilmu. Beberapa orang mengira, kalau sudah bekerja, kalau sudah tua, ga perlu belajar lagi. Padahal, pembelajaran itu proses tiada akhir. Tanpa disadari atau tidak, kita belajar banyak dari sekitar kita. Hanya saja, banyak pula orang yang saking tidak menyadari bahwa ia sedang belajar, jadi ilmu yang ada terlewatkan begitu saja tanpa memberi manfaat apapun. Banyak pula orang yang urung belajar karena alasan biaya, padahal sebenarnya kalau mau diusahakan sedikit, pasti biaya itu ada.

Atas dasar itu pulalah, saya juga akhirnya memutuskan kuliah lagi di sekolah ini. Karena saya sudah merasakan betapa banyak waktu saya terbuang dengan hanya menggunakan cara-cara instan di internet, atau cara-cara yang gratisan yang ngga bisa memberi panduan yang menyeluruh bagi saya untuk bisa mewujudkan cita-cita menjadi ibu produktif bekerja di rumah. Belajar di sekolah ini, bagaikan belajar dengan seorang mentor pribadi yang sudah profesional.

Namun karena belajarnya online, otomatis harus belajar secara mandiri. Artinya, saya harus bener-bener memegang komitmen untuk belajar dan disiplin melakukannya supaya target dan impian saya tercapai. Ada kalanya saya kehilangan motivasi, ada kalanya tidak disiplin. Sebelum saya kehilangan arah dan kemalasan semakin menjadi-jadi, biasanya saya mencari siraman motivasi. Kata-kata dari Pak Tung Desem Waringin yang biasanya membantu saya untuk bisa semangat lagi, dan konsisten belajar lagi secara mandiri.

Salah satu kata-kata Pak Tung Desem yang memotivasi saya adalah agar kita harus selalu berani berinvestasi untuk leher ke atas, untuk bisa mencapai impian terbesar kita. Apapun itu, termasuk kalau kita ingin melipatgandakan kekayaan kita.

So belajar teruuus...? Pasti!








15/04/09

The Customer Is Not A King

Selama dua generasi terakhir, para ahli telah mendidik para tenaga penjual bahwa mereka harus membuat konsumen merasa puas agar mereka dapat menjual produk dan jasa yang mereka tawarkan.

Para produsen telah mendorong manajer dan rekan-rekan mereka di bagian pemasaran, bahkan di semua bagian, untuk menjadi customer-centric, untuk berfokus kepada konsumen, untuk mengembangkan kepuasan konsumen, untuk menciptakan customer care, dan untuk menggunakan teknologi yang dapat membangun hubungan dengan konsumen, dengan segala macam rumus, resep dengan banyak huruf "C". Namun sementara begitu banyak penjual telah menghabiskan seluruh masa karir mereka untuk mengejar konsumen, mereka tetap belum mendapatkan loyalitas konsumen seperti yang mereka harapkan.

Sebuah alasan akan hal tersebut adalah karena adanya luapan komoditi di masyarakat modern masa kini. Semua jenis produk tersedia dalam jumlah yang melimpah. Konsumen memiliki pilihan-pilihan yang tidak terbatas. Tidak ada produk yang sedikit atau yang sulit diperoleh, padahal kelangkaan sebenarnya justru menarik minat konsumen.

Kita pasti masih ingat telepon genggam mewah bermerek Vertu yang diproduksi dalam jumlah terbatas, dan hanya tersedia kurang dari 100 unit untuk Indonesia. Produk ini terjual habis hanya dalam waktu singkat. Atau Scientia Garden yang dipasarkan oleh Summarecon Serpong, hanya tersedia 300 unit rumah, yang terjual habis hanya dalam waktu 1 jam.

Bagaimana hal itu bisa terjadi? Padahal para pelaku pasar kini bekerja dalam lingkungan yang luar biasa sulit. Konsumen yang mereka hadapi adalah orang-orang cerdik yang mengenali strategi marketing, harga dan bahkan motif di balik iklan yang gencar ditayangkan.

Seorang profesor di bidang riset marketing di Uneversity of Ulster, Stephen Brown, yang juga pernah menjabat sebagai profesor tamu di Northwestern University, University of California dan University of utah, lewat bukunya: "Free Gift Inside!!" (300 halaman, diterbitkan oleh Capstone, tahun 2003) menawarkan sebuah strategi marketing yang menarik: "TEASE framework", kependekan dari Trickery, Exsclusivity, Amplification, Secrecy, and Entertainment.

Trickery

Jadi apabila para konsumen benar-benar sulit digapai, bagaimana para penjual dapat menemukan keseimbangan antara bisnis baru yang menarik sekaligus menjaga jarak aman dengan konsumen? Sebuah contoh didapat dari donald Trump, ahli strategi yang menggunakan elemen pertama TEASE: Trickery

Trump pernah menjelaskan bahwa ia tidak pernah menawarkan kontrak bagi para pencari apartemen di kala ia memamerkan Trump Tower. Sebaliknya, ia akan memamerkan apartemen itu lalu mengajak mereka untuk duduk dan mengobrol. Kemudian, ia akan memberitahu mereka bahwa ada sebuah daftar tunggu bagi yang ingin menyewa unit apartemen tersebut, namun bila mereka menginginkannya, nama mereka dapat dicatat dalam daftar tunggu. Trump berkata bahwa semakin panjang daftar tunggu tersebut, makin banyak orang yang terpikat dengan apartemen tersebut.

Exclusivity

Di saat sebuah produk merupakan barang yang langka, produk tersebut menjadi lebih bernilai. Sebuah nilai yang dapat diregister dalam benak orang-orang.

Untuk menciptakan aura keeksklusifan, batasi pasokan atau batasi jeda waktu di mana produik tersebut tersedia. Sebagai contoh, Disney memiliki sebuah gudang film-film lama yang hanya diputar ulang secara periodik. Kuncinya adalah bahwa setiap film hanya tersedia untuk waktu yang singkat.

Amplification

Agar produk anda menjadi pusat perhatian, kencangkan "suara" Anda. Para pembeli akan berbondong-bondong mengikuti getarannya. Seniman dan selebritis sering "berbuat ulah" agar namanya sering disebut, tercetak dalam koran dan majalah, serta ditayangkan televisi, semakin kencang suara yang muncul, semakin gencar undangan untuk naik panggung yang mereka terima.

Secrecy

Kesunyian menarik para konsumen, dengan tidak memberitahukan apa yang Anda ketahui tentang sebuah event atau produk justru akan menimbulkan minat para konsumen. Ketika produk tidak memberikan informasi yang lengkap kepada konsumen, hal tersebut akan menciptakan asebuah misteri yang ingin dipecahkan oleh orang-orang. Demikianlah yang terjadi dengan buku serial Harry Potter, yang ditulis dengan sejumlah rumor tak jelas, membuat pembaca menunggu sambil menimbun rasa penasaran. Ketika buku terbit, merek melepas rasa penasaran dengan menyerbu toko buku.

Entertainment

Kemampuan untuk tetap membuat orang-orang terhibur dan tertarik adalah sebuah saran marketing yang sangat kuat. Para marketers yang dapat menghibur orang-orang sambil mereka juga menjual sesuatu kepada orang-orang tersebut akan membawa hasil yang luar biasa.

Penjualan produk-produk suvenir di tempat-tempat wisata adalah buktinya, tapi produk yang sama dengan harga yang sama di tempat lain, misalnya di gerai toko pusat belanja, tidak akan mendapat respon yang sama.

Jaga Kualitas

Salah satu hal penting dalam penerapan TEASE Framework adalah kualitas produk, haruslah benar-benar prima. Siasat dapat memancing perhatian dan minat konsumen, namun keterpukauan mereka tetap akan berakhir, jadi penjual harus menghasilkan sesuatu yang dihargai konsumen. Jika BCA tidak benar-benar bagus, antrian panjang di depan kasir mereka akan bubar dalam waktu pendek karena konsumen akan lari ke bank lain.



14/04/09

Langsung Tembak, Bidik Kemudian

Langsung tembak bidik kemudian. Begitu saran Michael Masterson, seorang wirausahawan yang berhasil menjadi jutawan dari bisnisnya. Jangan menunggu sampai Anda selesai menyempurnakan produk dan jasa Anda. Beranikan untuk mencabut pistolmu, dan menembak dari arah pinggul. Tembak saja sebelum Anda membidik. Tidak perlu menjadi sempurna terlebih dulu- terjunlah saja ke pasar.

Memulai bisnis sama dengan memulai menjadi orangtua, kita membesarkan, menjaga, mengasuh, mendidik anak sambil terus belajar dari hari ke hari. Kita tidak belajar dahulu sampai mempunyai keterampilan dan kepandaian sempurna sebagai ayah atau ibu, baru kemudian kita belajar menghadapi berbagai masalah seiring pertumbuhan anak-anak kita. Bisnis, terlpeas dari produk atau jasa yang ditawarkan, mengalami periode pertumbuhan yang berbeda. Setiap tahap memiliki kesulitan, tantangan dan peluang tersendiri. Tapi semua itu baru akan anda hadapi kalau Anda sudah memulai bisnis, sebelum itu hanyalah simu;asi, dan terlalu lama bersimulasi malah membuat bisnis Anda tidak akan pernah lahir.

Langkah Awal: Fokus Pada Penjualan dan Pemasaran
Mungkin apa yang Anda tawarkan adalah produk atau jasa yang terhebat di dunia, tetapi jika Anda tidak memasarkannya, tawaran Anda akan sia-sia. Banyak orang yang mempunyai gagasan pencetak uang, tapi tidak pernah mewujudkannya menjadi sebuah bisnis. Seiring dengan berlalunya waktu, gagasan itu menjadi basi, atau menjadi mesin pencetak uang bagi oranglain. “Tuh, betul kan, gagasan itu terbukti menghasilkan uang.” Sayangnya uang itu bukan untuk Anda.

Jangan kuatir produk Anda tidak sempurna Anda akan punya banyak waktu untuk menyesuaikan dan menyempurnakan. Rahasianya adalah mengetengahkannya ke hadapan publik pembeli. Pendapat Anda tentang produk Anda tidaklah penting, yang sungguh-sungguh penting adalah apakah calon pelanggan Anda akan membelinya. Banyak wirausahawan melakukan kesalhan fatal dengan tidak memfokuskan energi untuk mengembangkan sebuah program penjualan yang efektif. Luangkan sedikitnya 80% dari waktu untuk penjualan.

Banyak wirausahawan yang masih baru dan naif, menempatkan diri sebagai CEO yang tidak bersedia neberuna tygas penjualan sehari-hari. Mereka menganggap produk mereka akan terjual dengan sendirinya. Tentu saja mereka salah. Dekati beberapa irang untuk melihat bagaimana mereka bereaksi terhadap produk Anda. Pasang meja di pasar, atau selenggarakan pesata untuk mengundang teman, tetangga dan kerabat untuk membangun basis pelanggan awal. Perkokoh dengan kampanye iklan dan singkirkan saingan yang lemah. Pamasaran agresif diperlukan untuk memelihara dan merangsang pertumbuhan bisnis. Anda tidak bisa berpuas diri. Menyerang adalah pertahanan terbaik. Cari dan manfaatkan sarana promosi terbaik yang ada, bukan yang termurah, atau yang termahal.

Berubah dan Bertumbuhlah
Banyak wirausahawan yang nyaman setelah bisnisnya lancar. Bisnis mereka cukup sukses, hidup mereka cukup enak dan hanya sedikit stress. Wirausahawan ini tidak bersedia melakukan modifikasi pada bisnis stagnannya karena itu juga akan dianggap terlalu mengganggu dan tidak nyaman. Tetapi, untuk bergerak maju, Anda harus bertumbuh dan bersedia merangkul perubahan.

Langkah krusial di dalam bertumbuh adalah mengembangkan, memperkenalkan dan menjual produ-produk baru. Meskipun menarik pelanggan baru adalah penting tetapi pertumbuhan Anda tergantung pada upaya merangsang pelanggan yang sudah ada. Beri mereka alasan untuk membeli produk baru Anda, dan tetap pertahankan agar pengalaman membeli mereka adalah pengalaman yang menyenangkan. Mungkin Anda harus meyakinkan karyawan bahwa perubahan adalah sesuatu yang positif. Kebanyakan orang menilak perubahan karena perubahan berarti stres, jelaskan bahwa pertumbuhan akan mustahil tanpa perubahan dan bahwa dalam jangka panjang, setiap orang akan memetik manfaatnya.

Kembangkan Gagasan Baru
Gali gagasan baru untuk dapat terus bertumbuh, bentuk kebiasaan agar gagasan dan inovasi mendapatkan tempat untuk muncul, inovasi bukanlah tugas satu orang, urun gagasan memerlukan sedikitnya tiga orang dan tidak lebih dari delapan orang.
Tetapkan batas waktu maksimal 3 jam, untuk sesi brainstorming dan tetapkan tujuan-tujuan Anda. Putuskan berapa banyak gagasan yang ingin Ana munculkan. Fokuskan pada usulan-usulan yang cerdik dan praktis. Perkenankan pertujaran gagasan secara bebas. Hindari mngkritik gagasan orang lain. Jangan biarkan gagasan inventif menjadi padam, unah konsep-konsep menjadi realita dengan mendesak setiap orang untuk menindaklanjuti dengan setiap desain produk ata rencana pemasaran.
Manfaatkan sarana komputer dan internet untuk urun gagasan tanpa perlu bertemu dan berkumpul di ruangan yang sama pada waktu yang sama. Misalnya dengan mengadopsi program viki atau blog internal yang saat ini sudah tersedia dengan biaya murah. Namun bila komunikasi secara langsung tetap diperlukan maka gunaka chat/messenger.

Laksanakan gagasan baru dengan cepat. Mulailah dengan percaya diri, dan mengetahui bahwa Anda akan bisa mengerjakan soal-soal rinci di kemudian hari. Bahkan jika gagasan baru Anda gagal, Anda akan menghemat waktu dan biaya dengan bertindak cepat. Basis pelanggan yang suda ada adalah keuntungan besar dalam menguji sebuah konsep atau produk baru.

Lakukan Perbaikan Terus Menerus.
Selalulah berusaha untuk meningkatkan produk Anda, bahkan jika tidak ada yang salah. Luangkan biaya untuk menjadi lebih baik daripada berusaha mengurangi biaya produksi. Tetap usahakan agar pelanggan Anda puas – mereka adalah promotor terbaik Anda.

Wirausahawan yang sukses memahami perbedaan antara keinginan dan kebutuhan pelanggan. Konsumen menginginkan pengalaman membeli yang merangsang dan memuaskan. Berikan itu kepada mereka.
Setiap pebisnis yang hebat memahami psikologi dari orang membeli. Orang-orang yang berkanting tebal yang bertanggung jawab untuk 80% laba Anda- melakukan pembelian karena mereka mampu dan karena merasa nyaman. Sebagai wirausahawan yang cerdik, tugas Anda adalah menciptakan hasrat di dalam diri pelanggan Anda. Sebenarnya tidak ada orang yang membutuhkan jam tangan Rolex seharga tiga puluh juta. Sebuah jam tangan biasa juga dapat menunjukkan waktu dengan tepat. Tetapi arloji yang terbuat dari emas dan berlian membuat pembeli berkantong tebal merasa hebat. Ciptakan pengalaman membeli yang merangsang bagi pelanggan. Perasaan itu bisa menimbulkan ketagihan dan bisa mendorong pelanggan untuk kembali dan membli lagi. Terus libatkan pembeli besar Anda. Buatkah mereka merasa isitmewa.

Perkuat Organisasi
Ketika perusahaan bertumbuh, operasional perusahaan Anda sudah jauh lebih rumit. Anda yang menyeleksi, lalu Anda memiliki manajer. Dan akhirnya para manajer mendatangkan lebih banyak karyawan.

Mempekerjakan manajer yang berpengalaman bisa membantu efisiensi operasi dan menemukan jalan keluar dari masalah yang menyebabkan perusahaan dapat terus bertumbuh. Anda akan perlu merancang sebuah struktur organisasi yang memampukan para manajer menangani tumpukan tanggung jawab administratif Anda. Perkenankan mereka menjalankan departemennya dan hangat kemahiran mereka.

Sebagai CEO, anda akan mulai mengatur jadwal rapat, memilih mana yang harus anda ajak bicara setiap hari, dan mana yang cukup seminggu sekali. Anda akan harus membaca laporan demi laporan, manfaatkan internet agar sirkulasi laporan dapat dikirim dan diterima di mana saja dan kapan saja.

Selain penjualan dan pemasaran, tanggung jawab terbesar seorang CEO adalah merekrut orang-orang yang tepat. Pertimbangkan manfaat keuangan dari mempekerjakan karyawan yang baik dan kerugian keuangan dari mempekerjakan karyawan yang buruk.

Menemukan superstar adalah sebuah masalah—mereka sudah dipekerjakan orang lain. Tetapi mengubah karyawan yang baik menjadi superstartidak memerlukan bujukan, mereka memiliki motivasi sendiri, bangga akan pekerjaannya dan selalu mencari tantangan. Mereka akan menghargai pengakuan dari Anda. Inilah tantangan yang harus Anda hadapi setiap hari. Dan sebagai wirausahawan yang sukses, tantangan Anda berikutnya sudah hadir di ujung jalan. Jangan gentar, maju terus.

Oleh Sylvia W. Sumarlin (Praktisi Bisnis) dari majalah Media Kawasan edisi Maret 2009

13/04/09

Mendominasi dengan Strategi Kedua Tercepat

Strategi Pemasaran


Mendominasi Dengan Strategi Kedua Tercepat





Untuk dapat mendominasi pasar atas produk Anda, tidak harus menjadi orang pertama yang memunculkan inovasi produk yang benar-benar baru. Sejarah memperlihatkan bukti bahwa banyak peraup keuntungan adalah pengembang tahap kedua, artinya perusahaan kedua yang membawa inovasi produk keluaran perusahaan pertama. Dalam buku “fast second” yang diterbitkan oleh Jossey-Bass, Constantinos C. Markides, professor kepemimpinan strategis di London Business School, dan Paul A. Geroski, mantan professor ekonomi London Business School yang mengetuai UK’s Competition Commision, mengatakan bahwa terdapat mitos keliru mengenai inovasi produk dan peraup keuntungan, Mereka menyatakan bahwa untuk mendapatkan laba besar, jika anda cukup cepat, adalah menjadi perusahaan kedua yang membawa inovasi produk ke pasar.

Beberapa cerita yang bisa kita telusuri adalah inovasi produk seperti donut, telepon genggam, dan online shop. Siapa yang pertama kali memperkenalkan donut? Pasti bukan J.Co tapi kini merekalah yang menguasai pasar donut yang dijual di mal-mal di Indonesia. Demikian juga dengan telepon selular. Yang memunculkan inovasi produk telekomunikasi selular pertama kali adalah pendiri perusahaan Ericsson (sekarang Sony-Ericsson), yang dikembangkan menjadi telepon genggam oleh Motorola. Tapi kini mereka bukanlah pemimpin pasar untuk ponsel yang bisa dibawa kemana saja itu. Tebak siapa? Ya, Nokia lah yang mendominasi. Di pasar online, Amazon.com adalah salah satu contoh dari konsepsi keliru tentang perusahaan inovatif: bahwa anda harus menjadi yang pertama untuk mendapatkan laba darinya. Padahal faktanya Amazon.com bukanlah yang pertama kali menawarkan buku melalui internet, tapi merekalah yang paling cepat menguasai pasar toko buku online.

Ada banyak kisah-kisah serupa dari berbagai kategori produk dan jasa. Sebenarnya para inovator yang memperkenalkan produk yang sungguh-sungguh baru dan menciptakan ”pasar yang radikal baru” bukanlah perusahaan yang mendapat laba terbesar. Tetapi perusahaan-perusahaan berikutnyalah yang mendapatkan lebih banyak keuntungan, organisasi yang melakukan pengembangan pada inovasi produk yang telah ada dan menyerbu pasar dengan cepatlah yang mengambil keuntungan darinya.

Hasil Inovasi Produk Diuji PasarKetika muncul inovasi produk yang benar-benar baru memasuki sebuah pasar, mereka menggoda pasar dengan sesuatu yang baru, yang lain dari biasanya. Konsumen masih meraba-raba, belum sepenuhnya menerima inovasi produk ini. Di sisi lain, pesaing mengintip dan menilai, berusaha mencari tahu apakah inovasi produk ini disukai konsumen atau hanya gebrakan sesaat, bagaimana dan kapan harus berubah untuk menyesuaikan diri dengannya, dan berapa ’biaya’ untuk perubahan-perubahan ini. Inovasi produk yang benar-benar baru bukan hanya menciptakan pasar baru; mereka juga menciptakan jenis masalah yang baru, jadi akan sulit untuk mengetahui ke mana perubahan ini akan menjurus dan bagaimana merencanakan segala sesuatu.

Inovasi produk secara radikal ini bukan datang dari tuntutan konsumen. Bagaimana orang bisa menginginkan hal-hal yang tidak pernah mereka ketahui atau tidak mengetahui bahwa ”itu” bisa hadir? Tuntutan konsumen mungkin merangsang lahirnya sebuah gagasan, mendorong dilakukannya sebuah agenda penelitian, mendorong pendanaan, mengartikulasikan prioritas atau menciptakan sebuah kategori pasar, tetapi pada akhirnya, inovasi produk datang dari produsen. Para produsen yang memiliki seseorang atau sekelompok peneliti, para ahli, dan para desainer yang melahirkan sesuatu yang baru.

Akan ke arah mana respon terhadap inovasi produk ini sulit untuk diantisipasi. Pada dasarnya anda hanya menebak-nebak ke mana pasar yang baru terbentuk akibat inovasi produk ini akan menuju. Memang sulit untuk membuat terobosan teoritis ke teknologi agar terjadi sebuah peneluan, dan lebih sulit lagi untuk mengantisipasi bagaimana teknolgi hipotetikal itu akan cocok dengan hasrat konsumen.

Selama masa-masa awal suatu pasar atas produk inovatif, perusahaan-perusahaan yang bersaing saling intip satu sama lain, mencoba menemukan apa yang paling mempan di hadapan perubahan mendadak ini. Banyak perusahaan akan terjun dalam pasar yang baru terbentuk ini, dan dalam waktu singkat akan gagal. Pada periode 1885-1920 ada ratusan perusahaan yang berlomba untuk menguasai pasar mobil, para pendahulu Henry Ford tersebut kemudian tersapu bersih. Semua pola ini juga terjadi di dalam booming internet di tahun 1990.

Perusahaan-perusahaan memasuki pasar-pasar baru dari ”pasar-pasar yang berkaitan secara horisontal’, di mana pengalaman memberi mereke kemampuan untuk mencium peluang, atau dari ’pasar-pasar yang berkaitan secara vertikal’, dari pasokan utama ke produk pendukung. Kebanyakan pemain baru segera gagal dan meninggalkan ladang bisnis selama tahap konsolidasi. Tahap ini akan sampai pada suatu akhir yang ditandai dengan kemunculan ’desain dominan’.

Kuasai Desain Dominan
Desain-desain dominan muncul ketika pasar belajar apa yang bisa dilakukan oleh sebuah produk hasil inovasi radikal tersebut, mereka saling berbagi informasi dengan berbagai cara. Parameter ini menciptakan sebuah landasan yang bisa digunakan oleh produsen sebagai basis untuk inovasi lain pada produk tersebut, inovasi tahap lanjut yang lebih diterima pasar. Desain-desain bisa menjadi dominan di pasar jika mereka menggabungkan harapan konsumen, fungsi yang bisa diandalkan, dukungan yang baik dan harga yang rendah.

Karena desain yang ditawarkan harus melayani konsumen yang berbeda, produsen harus menuang modal dalam membangunnya. Jika anda bisa membangun desain dominan yang pertama, anda akan berada di tempat yang baik untuk mengendalikan pasar. Sebagai pembangun desain dominan pertama, anda bisa mengeksploitasi kurva pembelajaran dan ekonomi perimbangan, dan membangun merek. Tetapi kelebihan ini bukan karena faktor menjadi orang/ perusahaan pertama yang menawarkan sebuah inovasi produk untuk dijual, melainkan dengan menjadi orang/ perusahaan yang pertama yang berhasil mencapai pasar secara massal setelah melakukan inovasi tahap lanjut pada produk tersebut..

Banyak orang meyakini gagasan menjadi orang pertama, yang bergerak pertama kali, yang melahirkan sebuah inovasi produk, sesegera mungkin meluncurkan penemuannya ke pasar. Tampaknya, ini sebagian disebabkan oleh ketatnya persaingan, oleh konsepsi yang keliru tentang inovasi, dan karena rasa takut tertinggal oleh pesaing, khawatir tertinggal dalam meraih peluang.

Daripada menjadi seorang radikal yang menciptakan pasar tetapi tidak mendapat manfaat darinya karena terhadang banyak resiko dan biaya, atau menjadi orang kedua yang hanya mengekor dan memungut remah-remah, ikuti strategi pemasaran kedua tercepat.
Gunakan taktik menjadi orang kedua yang bergerak pada saat yang tepat. Dengan cermat melacak pesaing untuk menemukan sebuah desain dominan, jadi anda memasuki pasar ketika landasan sudah mengkristal.

Salah satu contoh legendaris dengan strategi pemasaran tersebut adalah persaingan Bintang Toejoe dengan beberapa produsen lain dalam memperebutkan pasar ”minuman energi tanpa air dan botol”. Sebenarnya yang pertama kali memasarkan ”minuman energi tanpa botol bukanlah Bintang Toejoe. Saat itu pasar minuman energi sudah dikuasai pemain lain, lalu muncul gagasan baru, sebuah desain baru, minuman energi dalam bentuk tablet effervescent yang lebih praktis dan ekonomis. Sejumlah produsen dalam waktu yang hampir bersamaan bersama-sama terjun ke dalam pasar yang baru ini karena mereka berhasil mencium bahwa inilah desain baru yang dapat diterima pasar. Bintang Toejoe yang menawarkan produknya dalam bentuk serbuk dalam kemasan sachet akhirnya menjadi pemenang karena bergerak super cepat menguasai pasar.

Kembangkan Kemampuan Membaca Minat Pasar
Penentuan waktu adalah sangat penting. Untuk memasuki pasar pada saat yang tepat, perhatikan perubahan-perubahan, adaptasi-adaptasi terhadap inovasi produk, serta respon konsumen terhadap berbagai adaptasi tersebut. Perhatikan diskusi publik tentang pasar yang baru terbentuk ini; ketika publik memperlakukannya dengan lebih ’absah’, waktu untuk bergerak sudah mendekat. Ketika ’produsen barang-barang pelengkap’ mulai muncul, ini adalah tanda bahwa periode kolonisasi telah berakhir, dan sudah saatnya untuk masuk dan mengkonsolidasi produksi dan marketing, dengan kekuatan penuh, untuk merebut dan melakukan dominasi total.

Sumber:
Tulisan Sylvia W. Sumarlin dalam Majalah Media Kawasan edisi April 2009

Kunci Sukses Menjual Tanpa Henti


Walau tidak semua produk memerlukan tenaga penjual, untuk beberapa produk tertentu para salesman atau tenaga penjual merupakan ujung tombak terjadinya penjualan. Tidak semua tenaga penjual (sales, agent, distributor) mampu menunjukkan performa tinggi dengan mencetak angka penjualan yang memuaskan. Bagi Anda yang belum juga menemukan cara mencapai target penjualan yang diinginkan, mungkin mereka melupakan beberapa hal penting yang menjadi kunci keberhasilan menjual.

Jadwalkan bertemu orang. Hal ini penting karena semuanya bermula dari pertemuan. Dan untuk membuat waktu kita terisi dengan efektif, jadwalkanlah pertemuan beberapa orang, di setiap minggunya. Walaupun tidak semua dari mereka akan menjadi klien Anda, tapi usaha Anda untuk melakukan pertemuan adalah langkah maju bagi kinerja Anda. Ingatlah ”hukum 250” bahwa setiap orang memiliki lingkup pengaruh kepada 250 orang. Silakan periksa daftar nama di ponsel Anda, atau perhatikan berapa banyak orang yang Anda temui sekaligus ketika menghadiri suatu undangan. Jika Anda berhasil membangun hubungan dengan 1 dari 250 itu, ia akan menjadi jembatan bagi 250 orang yang ada di ”lingkup pengaruhnya”.

Menanyakan pertanyaan yang tepat (pertanyaan berkualitas tinggi). Seorang marketer yang baik, adalah yang memiliki kemampuan komunikasi dan mampu membuat orang (baca: calon konsumen) menilai tinggi terhadapnya. Upgrade kemampuan komunikasi Anda. Ajukan pertanyaan yang orang akan dengan senang hati menjawab bahkan bercerita, bukan pertanyaan untuk menawarkan produk Anda. Ada metoda yang menarik untuk diterapkan dalam mengajukan pertanyaan.

Gunakan metode F-O-R-M, yaitu:
· F untuk family (keluarga)
· untuk occupation (pekerjaan)
· R untuk recreation (rekreasi)
· M untuk message (pesan), di mana sesungguhnya setiap orang memiliki sesuatu yang penting dalam hidup mereka yang ingin disampaikan jika ada kesempatan.

LIhatlah latar belakang calon konsumen. Kepada seorang pebisnis, mungkin Anda dapat mengajukan pertanyaan “O” agar ia bisa lebih banyak bercerita mengenai profesi atau bisnisnya, sebelum Anda mulai menawarkan asuransi, mobil, property, atau bahkan peluang bisnis. Kita bisa mengajukan beberapa dari 5 pertanyaan di bawah ini:
Bagaimana anda memulai bisnis yang rumit ini?
Apa yang paling anda nikmati dari profesi anda?
Apa yang membedakan Anda dan perusahaan Anda dari pesaing?
Apa nasihat yang Anda akan berikan kepada seseorang yang baru memulai bisnis yang rumit ini?
Apa yang akan Anda lakukan dengan bisnis Anda untuk mengembangkannya?

Salah satu pertanyaan di atas membuka pintu bagi calon konsumen untuk bercerita. Tugas anda selanjutnya hanyalah mendengarkan, dengan serius dan rasa ingin tahu yang berasal dari lubuk hati Anda.

Banyak juga tenaga pemasar bahkan yang sudah professional sekalipun melupakan aturan ini, dan terjebak pada pertanyaan atau pernyataan yang salah yang mempengaruhi persepsi calon konsumen terhadap produk, layanan, ataupun pribadi Anda. Sehingga calon konsumen menjadi tidak tertarik dan bahkan merasa terganggu dengan kehadiran Anda.

Setiap tenaga pemasar dalam membangun jaringan yang cerdik harus mengajukan satu pertanyaan tambahan untuk menunjukkan bahwa ia ingin membantu: ”Bagaimana saya tahu jika seseorang, dengan siapa saya bicara, adalah prospek yang baik bagi Anda?”. Mengajukan pertanyaan ini pada saat yang tepat akan membedakan Anda dari semua atau tenaga pemasar lainnya.
Ini menunjukkan bahwa Anda bersedia berkontribusi untuk kesuksesan orang lain, dan mengalihkan fokus dari anda dan menempatkannya pada sikap bersedia menolong orang lain.

Dengarkan. Jadilah pendengar yang baik. Setiap orang pada dasarnya ingin didengarkan. Setelah mengajukan pertanyaan, Anda hanya perlu mendengarkan dengan hati, menangkap maksud yang ada di balik pernyataannya. Tunjukkan kepedulian Anda terhadap cerita yang disampaikannya. Bisa saja Anda terdistraksi oleh hal-hal lain, tapi selalu ingat orang yang di depan Anda dan sedang berbicara dengan Anda adalah orang yang terpenting di dunia, siapa pun itu. Di akhir pertemuan dengan calon klien, sampaikan ringkasan dari percakapan tadi sesuai dengan pemahaman Anda dengan kata-kata Anda sendiri, dan pastikan bahwa sesuai dengan maksud yang disampaikan calon klien.

Fokuskan presentasi Anda. Ya, fokuskan presentasi Anda pada kebutuhan calon klien. Menonjolkan kelebihan perusahaan dan produk kita semata-mata untuk mempertemukan dengan kebutuhan klien. Buatlah presentasi menjadi terlihat sederhana dan simple, namun menyentuh kebutuhan klien. Mereka toh tidak perduli dengan prestasi perusahaan Anda, mereka ingin tahu solusi apa yang bisa Anda berikan pada masalah dan kebutuhan mereka.

Kepercayaan itu penting. Membangun kepercayaan di masa kini memang sulit, karena semakin banyaknya orang yang sulit dipercaya. Tantangannya, Anda harus menunjukkan itikad baik Anda, dengan memastikan mereka akan mendapatkan pelayanan baik dari Anda, mendapatkan solusi yang berguna. Tunjukkan profesionalitas Anda dengan memenuhi komitmen Anda membantu klien sesuai dengan yang Anda janjikan. Anda tidak bisa mengatakan dan memaksakan kepercayaan mereka, kecuali Anda mampu menunjukkan sikap komitmen Anda.

Ketika orang mengenal, menyukai, dan mempercayai Anda, Anda akan memperoleh penilaian positif dari mereka. Dan mereka bukan hanya akan membeli produk dari Anda. Mereka bahkan akan mengirim calon pelanggan kepada Anda. Permudah proses ini bagi ”jembatan” baru Anda. Katakan kepadanya siapa calon pelanggan ideal Anda. Sekali mereka memahami bagaimana caranya membantu Anda, referensi akan mengalir tanpa akhir, menyediakan transaksi penjualan terus menerus yang membuat anda mencapai puncak.

Tunjukkan nilai lebih. Sejak awal, Anda berpusat pada kebutuhan klien, dengan demikian tunjukkan nilai lebih produk Anda melalui kemampuan produk tersebut menjawab permasalahan klien Anda.

Tahu kapan berhenti. Well, Anda harus menyadari tidak semua orang bias menjadi klien Anda, dan tidak semua kebutuhannya dapat terjawab oleh Anda maupun produk Anda. Pada saatnya, Anda harus tahu kapan untuk berhenti, dan berfokus pada klien yang mungkin lebih tertarik atau lebih membutuhkan produk Anda. Namun jangan Anda putuskan hubungan Anda dengannya, tetap jaga silaturahmi. Mungkin di lain waktu mereka akan membutuhkan Anda atau sebaliknya untuk kepentingan lain.

12/04/09

Tentang Ibuk

ibuk adalah Khuri, atau Rie
ibu dari seorang anak yang berpendirian kuat, Zhafir
ibu dari seorang anak yang bagai mentari yang selalu tersenyum, Hanan
istri dari seorang lelaki yang berkepribadian teduh dan hangat, Zul
penyuka buku
penggila novel
penyuka film semacam CSI dan Bones
dulu suka coklat dan roti, sekarang masih tapi ingin berhenti mencandunya
bermimpi jadi penulis dan sedang merangkak menuju impiannya

email: nkhuriyyah@gmail.com
FB: Rie Rie
(https://facebook.com/khurie)




The Zulkarnains:
Ayah, Zhafi, Ibuk

Family Education

Berikut ini adalah email dari kerabat saya, yang seorang (atau sepasang suami istri) pemerhati pendidikan keluarga, yang mendirikan lembaga FEDUS. Lembaga ini mengadakan beragam kegiatan dari mini library hingga Parent Class. Dan sepertinya setiap Kamis ada program on air-nya. Terakhir yang saya tahu tanggal 2 April 2009. Silakan dicek lagi, apakah Kamis berikutnya program ini juga on air.

Dear parents.

Mengingatkan bahwa hari ini (Kamis 02-04-09) kembali FEDUs on air di
Radio Gema Annisa 102.8FM.
Silakan simak program Surga (seputar keluarga) jam 10.00-11.00.

Tema hari ini : Memahami 4 watak anak dan cara mengahadapinya.

Silakan sebarkan informasi ini, ke keluarga, teman dan siapapun.
Semoga menjadi amal kebaikan kita dalam mengajak menuju kebaikan.

Terlampir materi untuk hari ini.

GUNAKAN WAKTU SECARA BIJAKSANA

Berkutat Dengan Psikogram Dulu

Udah sejak malam kemarin, mau menjalani komitmen untuk belajar internet marketing minimal 4 jam sehari. Tetapi, berhubung ada kerjaan (associate assesor), ya aku selesaikan dulu dong. Tanggung jawab nih, kalau bisa paling lambat selasa udah bisa kukirim laporannya, walau deadline (sebenernya nulisnya date line atau deadline sih?) nya hari Rabu. Tapi kalau bisa selesai lebih cepat lebih baik.

Seneng juga ada kerjaan tambahan gini. Soalnya suka sekalian reuni sama temen-temen kuliah yang 'se-gank', (selain juga karena artinya dapet tambahan penghasilan juga). Kalau dah ketemu, cablak ku keluar semua kayanya haha, walau masih kalah cablak sama Kudil. Biasanya ketemu sama Mayang (so pasti, kan dia yang manggil gue), Anta (dosen yang juga mahasiswa S2 yang seneng banget bolos demi kerjaan ini, hehe), Indri (si lincah dan berisik tapi smart and bright). Dulu sih, seringnya ketemu Dodi dan Kudil, waktu mereka belum bekerja. Berhubung mereka dah punya kerjaan tetap, ga ketemu deh.Na itu tuh...aku, Dodi, and Mayang waktu di BRI dapet job panggilan dari si Ibu Mayang ini.

Oke...lanjutin lagi kerjaan dulu yeh

Mau Serius Kuliah Lagi Ah

Sudah hampir sebulan ini aku memutuskan menimba ilmu di Asian Brain untuk belajar internet marketing. Sebenarnya sudah sejak tahun 2005 lalu tahu tentang Anne Ahira dan Asian Brain. Cuma mengingat harus membayar SPPnya secara rutin sebesar Rp 200.000, kok rada berat ya.
Coba deh belajar otodidak dulu, cari sumber-sumber informasi yang gratis.

Haha...tapi setelah satu tahun berusaha belajar otodidak, ternyata kepayahan juga, karena ngga fokus. Dapet sih..ilmu monetize blog dan internet marketing dikit-dikit, tapi dalam tataran teori aja. Mau praktek ga ada panduannya. Jadi blass..ga fokus deh.

Alhasil selama setahun ini, jujur...belum menunjukkan hasil apa-apa, kecuali tentang teori di kepala yang nambah tapi juga bikin bingung. So...pas banget, begitu mulai bulan kemarin ada promo belajar gratis di bulan pertama , aku langsung deh join. Bener-bener gratis, kaya daftar account Facebook aja, begitu register langsung dapat username dan password.

Dannn...walau bulan pertama gratis, materinya itu lho, sebenernya ga layak untuk dibagi-bagi secara gratis, karena bener-bener berguna banget ilmunya. Belajar bikin website buat pemula. Coba di kursus mana yang mau ngajarin ilmu bikin website gratis. Merasa udah bisa bikin website, ada lagi nih yang namanya bikin website yang produktif, alias menghasilkan uang. Diajarin step-step awalnya.

Dan akhirnya aku putusin untuk menjadi muridnya Bu Guru Anne Ahira ini. Aku perpanjang keanggotaan di bulan kedua. Udah liat materi modulnya...wahhh menarik. Bikin semangat belajar. Penuturan di modul pun enak banget berasa kaya diajarin langsung.

Yang mau ikutan belajar, sok atuh....klik aja di sini


Bulan pertama belajar gratis, tapi ilmunya ngga gratisan.

13/02/09

7 Steps For Succes

Guys...
Sebenernya siapapun bisa mencapai kesuksesan yang diimpikan. Ada 7 langkah yang bisa mengantar kita menuju kesuksesan:

1. Dream it
Ya...semua berawal dari mimpi. Apapun yang kita lakukan, tidak akan bermakna apa-apa jika kita tidak memulainya dengan impian. Jangan takut bermimpi...mimpi ga bayar ini :). Buat mimpi yang setinggi mungkin yang kayanya bahkan ga mungkin di capai. It's ok. Pokoknya bermimpi. Apa saja..... Cerita tentang Thomas Alva Edison dengan penemuannya, BIll Gates dengan Microfsoftnya, semua itu berawal dari mimpi. Dan thanks to them, karena mimpi mereka itu pula, kita bisa mendapatkan manfaatnya. Jadi mimpilah...dan yakin deh, apa yang kita impikan itu, selain buat kebaikan kita sendiri, pasti juga berdampak positif buat orang lain. Minimal orang-orang di sekitar kita.


2. Believe it
Yakini dengan sepenuh hati, bahwa kita bisa mencapai impian itu, walau cuma setingkat di bawahnya. Tapi yakin aja deh...kita pasti punya kemampuan untuk mencapainya. Kalau kita mimpi pengen bisa travelling keliling Eropa, tapi belum-belum udah mikir...duh...ga mungkin banget deh kayanya. Nah...udah yakin deh memang ga bakalan kecapai deh tu mimpi.

3. See it
Buatlah mimpi itu seolah-olah ada di depan mata. Misalnya bermimpi pengen kuliah atau sekolah di Belanda...kumpulinnn deh tuuu semua gambar-gambar negeri kincir angin itu. Mimpi pengen bisa bikinin sekolah gratis buat anak-anak ga mampu....minta tolong temen yang calon arsitek bikin design gedungnya, hehe....(kalau arstitek beneran mah...nanti yak).


3. Tell it
Banyak yang bilang, kalau punya impian atau cita-cita, ga usah cerita-cerita ke orang lain. Nanti kalau ngga tercapai kita bakal diketawain. Justru...dengan kita cerita sama orang lain, kita terdorong untuk mewujudkan 'omongan besar' kita itu.

4. Plan it
Nah....jangan cuma berhenti di situ. Kita harus merencanakan langkah-langkah yang perlu untuk mencapai mimpi itu. Tuliskan serinci mungkin. Misal, kendaraan apa yang bisa kita pakai untuk mencapai impian kita travelling ke luar negeri, bisa dapat penghasilan walau di rumah sambil melihat pertumbuhan buah hati setiap harinya, bisa ngebiayain sekolah S2 kita atau pasangan, atau sekolah anak kita di luar negeri, bisa mnedirikan sekolah gratis buat anak-anak terlantar, anything....
Kalau udah ketemu kendaraannya apa, trus....mulai deh bikin action plannya yang perlu dilakukan apa aja.

6. Do it
Laksanakan rencana kita. Laksanakan semua tindakan yang mengarah pada tujuan kita. Konsisten dan fokus. Dua hal ini yang paling dibutuhkan untuk bisa berhasil mencapai tujuan. Apapun tujuan itu.

7. Celebrate it
Apapun pencapaian kita, rayakanlah.... Bukan berarti kita berpuas diri, tetapi kita perlu menghargai hasil dari usaha kita.

Intinya, sih....apapun kesuksesan yang kita inginkan, semua itu ngga ada yang ngga mungkin. Yang membuatnya menjadi ngga mungkin adalah pikiran kita sendiri. Ada satu quote yang aku suka banget:

"kebanyakan "fakta" adalah khayalan terselubung, terutama fakta-fakta yang telah kamu terima mengenai dirimu sendiri".

Artinya...kita pasti bisa deh! :)

02/02/09

Let's Smile At Obstacles...

Tau Pak Tiger Woods?
Pegolf yang sukses ini punya 3 prinsip yang layak ditiru. Berkat 3 prinsipnya itu dia mampu tampil sebagi pegolf yang disegani dari segi prestasi.
Salah satu prinsip sederhana yang selalu dipegang dan diterapkannya adalah
‘Smile At Obstacles’, tersenyum ketika menghadapi rintangan.
Kebanyakan orang mengeluh dan memilih menghindar dari kesulitan dan masalah. Padahal dengan menghindar atau melarikan diri dari rintangan, rintangan itu bukannya teratasi, tapi justru rintangan itu akan semakin besar, seiring dengan ketakutan kita dan makin sulit dihadapi.
Jadi ketika menghadapi rintangan tersenyumlah, seperti Mr, Tiger. Itu berarti beliau memperoleh kesempatan yang akan membuat dirinya bertambah tangguh lagi dengan rintangan itu jika berhasil dilewati. Bahkan jika gagal sekalipun ia akan belajar dari rintangan itu. Ia juga tersenyum karena keyakinan diri yang kuat bahwa ia lebih besar daripada rintangan itu.
Dan menurut saya, semakin banyak rintangan yang kita hadapi, semakin dekat jalan kita mencapai tujuan, dan semakin sedikit rintangan yang akan kita hadapi di kemudian hari.

note: diposting ulang dari http://khurie.co.cc

Hari-hari Bersama OAT

Sudah sejak bulan Mei aku akrab dengan OAT alias obat anti tuberkulosis. Sejak Fariha divonis positif TB, rutinitas bertambah setiap pagi. S...